Kalau omongan Surya Paloh yang dijadikan pegangan pada saat kampanye dan setelah pertemuan di istana, sepertinya hak angket akan bergulir.
Tapi apa yang terjadi di rapat paripurna DPR RI?
Suara fraksi Nasdem seperti TONG KOSONG yang TIDAK Berbunyi!
Kemudian, apa yang dilakukan oleh partai Nasdem?
Kenapa TIDAK singkron antara NYARINGnya bunyi Surya Paloh dan Kenyataan di sidang paripurna DPR RI?
Ini dia yang dilakukan partai Nasdem soal hak angket di sidang paripurna DPR RI:
- Diam
- Bisu
# Posting penting:
Setelah itu, suara mayoritas rakyat (62,2%) hanya ditanggapi Nasdem dan Surya Paloh dengan cara:
- Tuli
- Pekak
- Diam seribu bahasa
- Tong Kosong, ketakutan sama penguasa (Surya Paloh TAKUT masuk penjara).
Bagaimana dengan Fraksi DPR RI yang lain?
Fraksi pro pemerintah (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat) posisinya JELAS, dari awal memang MENOLAK hak angket!
Fraksi apa saja yang MENGUSULKAN atau pro hak angket?
Ya, bisa anda tebak. Paling JELAS adalah PKS dan PKB yang LANTANG meneriakkan hak angket.
Bagaimana Fraksi PDIP?
Entah buaya
Entah katak
Entah ya
Entah TIDAK
Itulah sikap Fraksi PDIP. Tidak jelas posisi dan omongannya.
Bagaimana dengan sikap PPP?
Ya, setali tiga uang dengan Nasdem. PPP antara ada dan tiada. Beda TIPIS dengan PDIP.
Kemudian, kembali ke pertanyaan: Kenapa TIDAK singkron antara NYARINGnya bunyi Surya Paloh dan Kenyataan di sidang paripurna DPR RI?
Pertanyaan simpel, dan jawabannya lebih sederhana lagi, yaitu dengan suara lantang seperti mau meruntuhkan langit saat kampanye, si Surya Paloh "menyembunyikan" rasa takutnya.
Takut apa?
Takut bisnisnya hancur, dan tentu saja takut dinginnya ruang jeruji besi. Itu kata seorang pengurus partai Nasdem yang dipecat Surya Paloh. Bukan kata saya.
Jadi, TIDAK ada yang bisa diharapkan dari partai Nasdem dan Surya Paloh, pendukung Capres 01.
Apa yang mau diharapkan dari partai lain soal hak angket?
Bagaimana menurut pendapat anda?
## Posting sebelumnya: