Sawan Fibrosis: Serba Serbi
Showing posts with label Serba Serbi. Show all posts
Showing posts with label Serba Serbi. Show all posts

Saturday, October 31, 2020

Permen Untuk Anak Anak Di Hari Halloween

Foto 1- Salah satu rumah tetangga yang menyediakan permen

Barusan belanja ke supercenter, ada yang aneh, tidak seperti biasanya yaitu banyak anak anak. Bertanya tanya dalam hati: ”ada apa?”

Setelah mikir, akhirnya teringat, nanti malam akan ada “Halloween.” Mereka belanja untuk persiapan acara malam nanti.

Halloween adalah salah satu “perayaan” yang maknanya sudah berubah. Sekarang menjadi bagian industri.

Milyaran dolar dikeruk oleh baik industri besar, menengah dan kecil. Keuntungan berarti juga menyediakan lapangan pekerjaan dengan gaji memadai.

Industri itu dalam bentuk produksi:

- permen hantu hantuan

- kostum Halloween

- aneka balon wajah hantu

- aksesori yang dimiripkan dengan hantu


Foto 2- Aneka permen di salah satu sudut perumahan

Sebenarnya yang paling happy adalah anak anak. Di perumahan kami ada beberapa titik sebagai tempat anak anak berkumpul.

Kemudian mereka “parade” sambil mengetuk ngetuk pintu rumah yang dilalui.

Dulu, waktu masih kecil, anak kami menunggu di depan rumah, pakai topeng dan seember permen.


Foto 3- Acara Halloween di kota, sebelum malam

Anak anak kecil itu senangnya bukan main kalau dibilang kostumnya menakutkan.

Aww…. scary….. monster ……..spooky.

Di ruang publik seperti taman, pustaka, museum dan sudut kota juga ada semacam parade kecil kecilan menyambut Halloween.

Setelah belanja, kami ke taman kota. Banyak anak anak, remaja dan orang tuanya.

Ada seorang anak, ketika kami tatap kostum nenek sihirnya, dia nampak senang. Lalu menyodorkan tongkat sihirnya.

Menurut kami, Halloween adalah hari gembira anak anak dengan kostum dan permennya.

TIDAK ada hubungan dengan agama apapun!!  

Thursday, August 20, 2020

Apakah Anda Berbakat Menjadi PIKUN?

 Jumlah orang di dalam lukisan

Banyak test “sangat sederhana” untuk mengetahui apakah anda sudah menderita pikun (Alzheimer’s) atau berbakat menjadi pikun di kemudian hari atau normal normal saja.

Diantara tes itu adalah mengenal objek di dalam sebuah gambar atau photo.

-------------------------------------------

Ayah Donald Trump menderita penyakit Alzheimer’s selama 6 tahun sebelum meninggal dunia pada usia 93 tahun di New York.

Mengingat sudah berusia 74 tahun (lahir 14 Juni 1946), kemudian, dokter White House menyarankan Donald Trump agar ikut tes apakah dia sudah masuk ke tahap pikun?

Diantara isi Tes yang diikuti oleh Donald Trump adalah:

- membedakan hewan Singa, Gajah dan Unta

- mengidentifikasi foto orang orang terkenal: George Washington, Abraham Lincoln dan Barrack Obama

- membedakan buah buahan: nenas, anggur, apple


Apakah tesnya sesederhana itu?

Ya untuk anda yang normal, tapi sulit untuk orang yang punya tanda tanda menderita kepikunan.

-----------------------------------------------

Setelah tes dengan pertanyaan SANGAT sederhana tentu akan diikuti oleh soal soal yang sulit.

Pertanyaan SULIT, bertujuan untuk mengetahui apakah OTAK anda masih aktif digunakan untuk berpikir atau hanya menghayal setinggi langit.

-------------------------------------------

Untuk anda, salah satu pertanyaan yang SAMA untuk Donald Trump: Berapa jumlah orang di photo atau lukisan dalam post ini?


Jawaban anda akan menentukan apakah anda:

- sudah atau punya tanda tanda PIKUN (Alzheimer)

- akan PIKUN beberapa tahun ke depan

- normal

- suka memakai OTAK


Hayo, berapa jumlah orang di photo atau lukisan yang saya posting??

Saturday, May 23, 2020

Kue Hari Raya Buatan Anak Kami

Kue “cake” siap disantap

Sebagai “research associate,” dalam satu bulan, selama dua minggu anak kami berada di hutan.

Artinya?

Satu minggu berada di hutan, kemudian, formalitasnya satu minggu berada di “stasiun penelitian.” Begitu seterusnya. Sudah satu tahun dia melakukan rutinitas ini.

Bisa saja dia dan timnya ke laboratorium universitas atau berdiskusi dengan:
- sponsor penelitiannya seperti CDC (Center for Diseases Control and Prevention), Amerika Serikat
- tamu dari WHO (World Health Organization).

Sebenarnya, proyek research cakupannya besar, yaitu: Tranmisi Penyakit dari Hewan ke manusia. Tim research sangat banyak. Tapi anak kami dan tim kecilnya hanya fokus ke “prairie dogs.” 


Cookies, disantap sambil nonton TV
Jika TIDAK sedang penelitian atau saat santai, ngapaian aja anak kami? Ini dialog dia dengan emaknya:


Emak: “Biasanya ngapain kalau sedang santai di stasiun penelitian?”
Anak: Ya, ngobrol ngobrol dengan masyarakat sekitar hutan.

Emak: Oh, masih ada yang tinggal di sekitar hutan?
Anak: Kebanyakannya suku Indian. Ada kulit putih juga.

Emak: Ngapain suku Indian itu?
Anak: Kadang minta disuntik !?!

Emak: Terus, …. disuntik?
Anak: Mau disuntik bagaimana?….. Wong….., dia nggak sakit !!

Emak: Hehehe… Terus, ngapain lagi?
Anak: Ngumpilin telur “bald eagle”….

Emak: Itukan burung elang lambang Amerika…. Untuk apa?
Anak: Ya, sudah langka. Burungnya ditembak, telurnya dicuri. Kita kumpulkan telurnya, kemudian ditetaskan pakai inkubator.

Emak: oh… Terus, apa lagi aktifitasnya?
Anak: Masak….. buat kue !
Emak: coba deh buktikan…… kebetulan hari raya. Monggo dibuat kue raya!

## Untuk rekan muslim:
- Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Bathin


Posting terkait:

Wednesday, May 20, 2020

Gratis Bingkisan McDonald Meals Untuk Para Tetangga

McDonald meals dengan McCafe

Radius 500 meter (0.5 km) dari rumah kami, banyak banget restoran, fast foods atau bisnis kuliner, ada yang lokal dan ada pula yang internasional.

Maksud yang lokal adalah hanya ada di Amerika, sedangkan yang internasional bisa ditemui di banyak negara.

Diantara yang sudah anda kenal misalnya:
- McDonald
- KFC
- Pizza Hut
- Dunkin Donuts
- Burger King

McDonald menawarkan bingkisan “meals” gratis untuk para tetangganya yang berjarak 500 meter selama 30 hari.

McDonald meals dengan soft drink

Artinya?

Kami bisa ambil satu bingkisan McDonald “meals” gratis setiap hari selama bulan Ramadhan.

Apa saja isi bingkisan itu?

Isi bingkisan “meals” dari McDonald itu bisa dipilih, biasanya kami milih:
- burger ikan
- chicken nuggets
- fries (potatoes)
- salads
- soft drinks (coca cola, root beer, sprite), Teh atau coffee.

Saya dan istri ngambil yang gratis dari McDonald, baru dua kali, karena “tidak begitu cocok” dengan perut kami yang Indonesia.

Anak kami, dia baru pulang ke rumah, karena Pandemi Covid-19, maka hutan lokasi penelitiannya akhirnya ditutup sementara waktu.

Tentang pekerjaan anak bisa dibaca di: Intermezo - Dari Tutor Menjadi Research Associate.

Kata emaknya:”berhubung orang hutan, nggak pernah makan McDonald, semenjak pulang seminggu ini, tiap hari ngambil bingkisan gratis dari McDonald.”

Terus, kenapa McDonald berbaik hati?

Harus begitu dong, coba kalau saya dan para tetangga tidak rajin motong rumput halaman rumah, kan kawasan bisnis McDonald jadi jelek. Kumuh. Siapa yang mau datang membeli??

Bagaimana dengan Franchise yang lain? Ngasi diskon antara 10% sampai 20% selama pandemi Covid-19. 

Saturday, May 9, 2020

Tentang Blog – Perhatian dan Penghargaan Internasional

Medical on Miami, membaca blog saya secara reguler.

Tidak pernah saya sangka, blog saya: Tanza Erlambang Update mendapat “perhatian” dari beberapa pihak.

Tak sekedar pujian, sebuah organisasi di Austria mencalonkan blog saya untuk mendapatkan “award” sebagai blog yang mendorong orang untuk mencintai ilmu pengetahuan.

Teman blogger Amerika merekomendasi blog saya untuk mendapat “penghargaan” sebagai blog edukasi.

Ini yang membuat saya tersentak:
Hi,
I read your blogs on a regular basis. Your humoristic style is witty, keep it up!
Thank You for Providing Such a Unique and valuable information.
I enjoyed this blog post.

Medical on Miami

Kenapa saya tersentak dan kaget?

Kaget pertama adalah “Medical on Miami” adalah rumah sakit besar. Karena besarnya, punya PESAWAT untuk mengangkut pasien di lokasi yang jauh.

Kaget kedua, ternyata saya BISA menulis dengan gaya humor dalam bahasa Inggris.

Soalnya, kalau istri saya “terbahak bahak” membaca tulisan berbahasa Inggris, hanya saya anggap “meledek” saja.

Tidak begitu saya pedulikan!

Tuesday, April 28, 2020

Apakah Anda Termasuk Golongan Orang Sabar dan Teliti?

Mobil diantara kerumunan

Kesabaran memberi peluang waktu untuk berpikir strategis dan mengevaluasi situasi secara komplit.

Teliti berarti anda mengamati sesuatu (lingkungan dan masalah) dengan cermat dan seksama.

Sabar dan teliti menyebabkan anda bisa menerima perbedaan, sehingga punya sifat empati pada orang lain.

Ujung ujungnya, tanpa anda sadari, anda punya sifat toleransi terhadap keberagaman. Disitulah letak keunggulan anda yang tidak dimiliki orang lain.

Salah satu TEST untuk mengetahui anda punya sifat sabar dan teliti adalah menyelesaikan masalah sederhana, diantaranya dalam sebuah permainan tebak tebakan sederhana.

Coba, temukan mobil pada gambar yang disajikan. Apakah posisinya di kiri, kanan, atas, bawah atau dimana?

# Jawaban akan diberikan pada posting berikutnya. Selamat menebak!

Friday, April 3, 2020

Keluarga Indonesia Bisa Dapat Sampai Rp84 juta Karena Covid-19

Diantara dana untuk memerangi Covid-19 (credit to Rizal Ramli)

Keluarga “tertentu” Indonesia BISA dapat “bantuan” dari negara sampai Rp84 juta karena musibah Covid-19.

Mereka yang termasuk mendapatkan bantuan Rp84 juta per keluarga ini adalah:
- keluarga pas pas pasan (tidak kaya dan tidak miskin) sebanyak 115 juta jiwa
- keluarga miskin dan kelaparan, 25 juta jiwa
- usaha kecil, sebanyak 15 juta unit (milik keluarga).

Pertama, dari mana duitnya?
Kedua, bagaimana hitung hitung sederhananya?

Caranya, tentu saja “alokasi” dana, salah satunya dari yang bisa ditunda karena kurang urgen, dialihkan ke bantuan untuk rakyat dan industri KECIL karena terdampak Covid-19.

Dari meme Dr Rizal Ramli yang saya comot, ada dana infrastruktur + dana pemindahan ibukota, subtotal dana Rp700 triliun.

Kemudian, ada dana yang dikeluarkan oleh BI sebesar Rp300 triliun untuk intervensi pasar uang (rupiah/valas). 


Menurut KPK, negara rugi Rp2000 triliun tiap tahun (dari Google search)

Itu duit untuk tahun 2020 saja. Ini masih bulan April 2020. Jika dikit dikit intervensi, bukan tak mungkin cadangan devisa hangus sia sia lebih dari Rp500 triliun.

Kemudian, data resmi dari Litbang KPK, bahwa ada KEBOCORAN penerimaan negara
sebesar Rp2.000 triliun. Hal ini sudah saya tulis juga: Tak Habis Dirundung Korupsi, Di Laut NATUNA Kitapun Dicuri

Jika separuhnya saja diselamatkan tahun ini, maka kita akan punya duit untuk
menanggulangi dampak Covid-19 sebesar Rp1.000 triliun.



Presiden dan keluarganya TIDAK butuh hidup MEWAH 
(dari Google search)

Setelah itu, ada dana sekitar Rp300 triliun yang berasal dari:
- anggaran presiden (biaya pesawat satu rombongan ke LN; biaya perawatan mobil mewah; jalan jalan satu keluarga ke LN dsbnya). Toh presiden cuma naik becak, bajaj dan pakai sendal jepit seperti saat kampanye.

- perjalanan dinas dan tunjangan pejabat, karena pejabat “stay at home” selama wabah Covid-19

- dana Asabri dan Jiwasraya

- dana bailout berbagai perusahaan konglemerat

- pajak yang belum tertagih dari konglemerat

- dsbnya

Total dana yang tersedia adalah: Rp700 triliun + Rp300 triliun+ Rp1000 triliun + Rp300 triliun = Rp2.300 triliun.



Orang miskin Indonesia (credit to TubasMedia)

Dari data Bank Dunia, Bank Asia dan berbagai sumber media yang bisa di-search di Google:
- Jumlah orang yang secara keuangan pas pasan (vulnerable): 115 juta jiwa
- jumlah orang MISKIN dan kelaparan: 25 juta

140 juta jiwa ini jika dijadikan keluarga dengan 4 anggota, akan jadi 35 juta keluarga.

Jika kita alokasikan Rp1.800 triliun, maka: (Rp1.800.000.000.000.000)/(35.000.000) = (Rp1.800.000.000)/(35 keluarga) = Rp51 juta

Uang sisa Rp500 triliun dialokasikan untuk menolong usaha kecil. Anggap saja 40% keluarga hidup dari usaha kecil: warung, pedagang siomay, pedagang bubur ayam dan sebagainya.

Maka hitungan kasarnya adalah: (Rp500.000.000.000.000)/(15.000.000 keluarga) = Rp500.000.000)/(15 kk)= Rp33 juta


Ada keluarga yang bisa dapat bantuan maksimal, karena pas pasan, miskin dan sekaligus pedagang kecil. Dana bantuan yang didapat adalah Rp84 juta!!

Sunday, March 22, 2020

Pengalaman Pribadi - Menemukan Obat Anti Virus

Virus, credit to Harvard University

Jika anda jeli membaca profil di salah satu blog saya, ada saya cantumkan “kepakaran” di bidang ecology dan microbial diseases.

Ada tiga paper ilmiah saya yang berkenaan dengan penyakit, dua diantaranya diseminarkan secara internasional.

Salah satu seminar dihadiri oleh anggota “Royal Swedish Academy of Science,” dimana mayoritas juri Hadiah Nobel berasal dari organisasi ini.

Saya, tentu saja tidak dalam posisi sebagai calon pemenang hadiah Nobel, ya, jauh panggang dari api.

Takkan pernah saya lupakan adalah dialog antara saya dan juri Hadiah Nobel:
Juri hadiah Nobel: “kamu percaya penyakit, bakteri atau virus bisa meregulasi populasi mahluk hidup?”
Saya: “ya, tentu saja”

Juri hadiah Nobel: “apakah mahluk hidup bisa punah karena penyakit?”
Saya: “TIDAK”

Juri hadiah Nobel: “loh, kamu bilang penyakit bisa meregulasi populasi.”
Saya: “Ya, tapi takkan sampai punah”

Juri hadiah Nobel: “Kenapa?”
Saya: “Karena hanya penyakit (bakteri atau virus) yang BODOH akan memusnahkan mahluk hidup!!”

Juri hadiah Nobel (menatap saya dengan mata tidak berkedip, merasa heran dengan jawaban saya): “sekali lagi, kenapa?”
Saya: “mereka, penyakit itu (bakteri atau virus) juga akan turut PUNAH!!”
---------------------------

Terus, apa hubungannya dengan pengalaman saya “Menemukan Obat Anti-Virus?”

Salah satu dari tiga paper ilmiah saya yang berhubungan dengan penyakit adalah tentang obat anti-virus. Untuk menemukan obat tersebut memakan waktu sangat lama. Hampir dua tahun.

Saya hanya sekedar ingin menyampaikan bahwa menemukan obat, termasuk Covid-19 melalui langkah langkah tertentu. Bukan pekerjaan sehari dua hari.

Jika ada berita berita vaksin Covid-19 sudah ditemukan, ya, artinya hoax. Ngecap dari penjual obat, agar obatnya laku.

Sederhananya begini (sengaja saya ringkas, agar mudah dimengerti untuk pembaca sekelas medsos):
- Saya mencari “calon obat” dari alam, try and error. Memakan waktu setahun

- kemudian calon obat tersebut diekstrak pakai “centrifuges.”

- Setelah itu dites keampuhannya terhadap berbagai jenis penyakit (bakteri dan virus) di laboratorium. Proses ini memakan waktu sekitar 6 bulan

- Dilanjutkan ke uji coba terhadap hewan yang sakit.

Dan berhasil!!