Kenaikan
harga minyak 5 dolar AS (Rp 75 ribu) per barel punya dampak yang luar
biasa di negara negara Arab dan negara miskin lainnya.
Image
– Kemiskinan di Timur Tengah (credit to UNHCR)
Luar
biasa pertama adalah untuk enam negara teluk Arab, mereka bisa untung
beribu ribu triliun, bahkan bisa menyebabkan deflasi (tahun 1970an)
dan inflasi (saat perang Ukraina berkecamuk) di dunia.
Luar
biasa kedua, hal ini berefek pada kemiskinan, sampai 3% di negara
negara penghasilan rendah dan menengah, termasuk negara Arab lain
(non Teluk) seperti Maroko, Yaman, Yordania, Mesir, Tunisia, Somalia
dan Sudan.
Ya,
minyak naik 5 dolar AS, maka kemiskinan meningkat sampai 3%. Negara
miskin bertambah miskin.
Kenaikan
itu terjadi karena permainan dan kontrol “supply” oleh 6 negara
negara Teluk Arab secara sengaja (melakukan embargo, mencari UNTUNG
sebesar besarnya) atau tidak sengaja (karena perang, bencana alam,
tujuan politik).
#
Posting penting:
Terus,
kenapa Arab teluk ini sampai hati membiarkan harga minyak TIDAK
terkendali, hingga berimbas pada kemiskinan terhadap sesama Arab
sendiri dan dunia?
Ini
alasannya, karena 6 negara Teluk Arab itu:
-
Congok
-
Tamak
-
Loba
-
Rakus
-
Serakah
-
mansur (makan surang)
-
mau kaya raya sendiri atas penderitaan sesama Arab dan orang Islam
lain!!
Bagaimana
efek harga minyak terhadap negara lain?
Menurut
laporan Carnegie Corporation of New York (2019), paling sedikit ada
250 juta rakyat miskin di 10 dari 22 negara negara Arab.
Fakta
in didukung oleh berbagai lembaga dunia seperti UNDP, ESCWA dan World
Bank (Bank Dunia).
Hitung
saja, jika kenaikan 5 dolar harga minyak per barel menyebabkan 3%
pertambahan kemiskinan, maka jumlah rakyat negara negara Arab yang
miskin menjadi: 3% x 250 juta = 7,5 juta rakyat tambah miskin.
Jika
kenaikan 100 dolar, maka hampir semua rakyat negara negara Arab jatuh
miskin.
Sementara
6 negara Teluk Arab berpesta pora!.
Negara
negara lain yang TIDAK atau sedikit memproduksi minyak mentah bisa
anda hitung sendiri efeknya. Silahkan!
Untuk
negara negara maju, rakyatnya paling teriak teriak saja dan ngomel
ngomal sana sini.
Mereka
punya penghasilan tinggi, dan tentu saja tabungan yang “menggunung.”
Dan,
paling hanya bersifat sementara, karena pemerintah negara maju punya
jalan keluar untuk menghadapi kenaikan minyak!
Apa
pendapat anda masalah mafia harga minyak di pasar dunia ini?
#
Posting sebelumnya: