Proklamasi kemerdekaan Palestina dibacakan oleh Yaser Arafat di Tunisia, 15 November 1988. Lima tahun kemudian, 1993 melalui perjanjian Oslo, maka dimulailah proses "pengakuan" antara Palestina dan Israel.
Di perjanjian Oslo, wilayah Palestina mencakup West Bank (Tepi Barat) dan Gaza. Sebagai niat baik Israel, 60% wilayah West Bank diserahkan ke Palestina. Kemudian, 100% Gaza juga sudah diserahkan ke Palestina.
40% sisa West Bank itu AKAN diserahkan setelah tercapai persetujuan melalui perundingan damai, sekali lagi, perundingan damai, bukan PERANG.
Untuk melakukan perundingan, Palestina sebagai negara tentunya BUTUH duit. Duit itu dipakai untuk gaji, mulai dari presiden, menteri, anggota parlemen, duta besar sampai gaji pegawai biasa.
# Posting penting:
Dana sumbangan ke Palestina agar perundingan damai berjalan lancar diberikan oleh Amerika Serikat, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan Israel sejak tahun 1993 adalah sbb:
- Amerika Serikat menyumbang US$800 juta (Rp 12,5 triliun) per tahun.
- Negara negara MEE nyumbang US$600 juta (Rp9 triliun) per tahun
- Israel nyumbang US$25 juta (Rp375 milyar) per tahun
Berapa sumbangan dari negara negara Arab dan mayoritas Islam lainnya? Ini dia jumlahnya:
- Nol
- Kosong
- Nihil
- Nggak ada
- melompong
Karena merasa sebagai pemegang kunci surga, cukup teriak teriak ditujukan ke Israel, Amerika dan negara negara Eropa: "kafir, laknatullah, teroris, biadab dsb dstnya... silahkan lanjutkan sendiri"
Seperti kata Wan Abut, orang orang GOBLOK bin bahlul, selain teriak sana teriak sini, juga bakar bakar dan injak injak bendera Israel, Amerika. Siapa tahu, akan membakar kaki sendiri....coba.
Apa sumbangan Indonesia untuk Palestina, terutama saat jenderal BESAR Suharta jadi presiden?
Terus, kenapa BELUM juga ada hasil perundingan sehingga Palestina bisa mendapatkan semua yang tercantum dalam perjanjian Oslo?
Jenderal bintang 5 Suharto mengakui kemerdekaan Palestina tahun 1988, dan terwujudnya negara Palestina berdaulat seperti perjanjian Oslo tahun 1993, dimana Palestina dan Israel punya negara masing masing saling menghormati (Two States Solution).
Presiden Suharto juga menawarkan bantuan pembentukan Tentara dan Polisi Palestina. Yaser Arafat, presiden Palestina datang ke Jakarta untuk mempelajari TNI (Kopassus) dan Polri (Brimob).
Suharto membantu mencari tanah untuk mendirikan kedutaan besar Palestina di Jakarta.
Kenapa perundingan damai untuk penyerahan 40% West Bank begitu alot?
Pertama, di situ ada penduduk baik Palestina dan Yahudi, saling tumpang tindih. Palestina yang sudah warganegara Israel, tidak mau menjadi warganegara Palestina.
Kedua, ya, faksi di Palestina sendiri. Hamas menolak negara Palestina cuma West Bank dan Gaza, maunya negara Israel yang sekarang juga masuk Palestina. Sementara negara Israel itu sendiri sudah sah diakui oleh 162 negara di dunia dan PBB.
Kemudian, HAMAS merampas GAZA dari tangan pemerintah Palestina yang sah, disebut Palestina Authority (PA).
Sejak menguasai Gaza tahun 2007, HAMAS melancarkan serangan roket ke pemukiman sipil Israel hampir tiap hari. Menculik perempuan dan anak anak.
Terakhir, membunuh 1.400 warga sipil Israel dan menculik 230 orang sipil (perempuan, orang tua renta dan anak anak).
Perang besar besaran seperti anda saksikan di TV saat ini. Itulah buah dari perbuatan HAMAS!!
# Posting penting: