Sawan Fibrosis: 2018

Sunday, December 30, 2018

Dua Puluh Negara yang “Mudah” Memberikan Izin Menetap

Indahnya salah satu sudut Croatia, credit to Trekker

Ada 20 negara di dunia yang “mudah” untuk mendapatkan izin menetap asalkan memenuhi syarat syarat tertentu. Negara negara ini tersebar di benua Amerika, Eropa dan Asia. Diantaranya adalah Perancis, Italia, Irlandia, Spanyol, Portugal, Malta dan Croatia.

Izin menetap itu apa sih? Izin untuk bertempat tinggal di suatu negara sepanjang yang anda maui. 

Di Denmark, Canada, Amerika atau Australia istilahnya adalah “permanent resident.” Anda tetap memegang passport (warga negara) Indonesia, tetapi anda punya kartu “PR” (Permanent Resident).

Sebagai PR, anda punya hak dan kewajiban yang sama seperti warga negara lainnya. Bedanya, anda “tak punya hak” untuk nyoblos dan ikut pemilu di negara yang anda berstatus sebagai PR. Tetap punya hak ikut pemilu di negara asal (Indonesia).

Sebagai contoh, saya (pemegang PR Amerika Serikat), tidak punya hak untuk nyoblos atau ikut pemilu di Amerika Serikat. Kalau ketahuan malah dihukum penjara.

Sebagai warga negara Indonesia, sama seperti anda di Indonesia, punya hak ikut pemilu dan kewajiban bayar pajak. 



Kalau anda nyoblosnya di TPS, saya di Kedutaan atau konsul terdekat atau melalui surat (kirim melalui pos).

Kembali ke pengurusan izin tinggal. Anda pasti tahu negara Croatia, ya, negara kecil yang masuk babak final melawan Perancis di piala dunia 2018. Maksud “mudah” di tulisan ini, dimana untuk mengurus izin tinggal, anda cukup mengurusnya di “pos polisi”, tanpa dipungut bayaran. Gratis. 

Pertama, anda diberi izin 90 hari. Sebelum habis masa berlaku, bisa diperpanjang sampai 5 tahun. Setelah 4 tahun, anda kemudian bisa mengajukan izin tinggal menetap, istilahnya “permanent resident.” 

Setelah mendapat status “permanen resident,” seperti warga negara lain, bisa mengakses fasilitas perumahan bersubsidi, pendidikan gratis dan biaya berobat bersubsidi.

Croatia adalah salah satu negara anggota Masyarakat Ekonomi Eropa, artinya sebagai pemegang status PR Croatia, anda “mudah” mendapatkan visa ke seluruh negara Eropa Barat dan bahkan Amerika Serikat.

Income perkapita negara Croatia cukup tinggi, yaitu USD 23 ribu, bandingkan dengan Malaysia yang USD 13 ribu dan Indonesia USD 4 ribu.

Bagaimana dengan mengurus izin menetap di negara lain? Tunggu “tanggal mainnya.” Stay tune.

# Saya TIDAK bermaksud mengajak atau TIDAK mengundang anda untuk menetap di negara manapun !!

-Nanti, tidak ada petir, tak ada gerimis, tapi ada pula yang teriak teriak: “ Hujan batu di negeri sendiri, lebih baik nggak hujan di mana mana…..”

## Tulisan ini hanya sekedar menambah wawasan anda

Friday, December 28, 2018

Pilpres 2019: Perang Bintang di Jateng dan Jatim

Prabowo dan SBY

Semakin mendekati hari “H,” pilpres 2019 semakin seru. Banyak pernyataan langsung dari kedua timses yang patut disimak, terutama yang berkenaan dengan “polling.” Sepertinya “survei” yang dilakukan oleh lembaga survei “mainstream” selama ini semakin sulit untuk dipercayai.

Ada pernyataan menarik dari presiden Jokowi: “Jokowi Akui Masih Kalah 9 Persen dari Prabowo di Banten” (CNNI, 2018). Hasil internal survei Timses Jokowi-Amin di Jabar berada di bawah magic number, 47%. Sedangkan Indopolling menemukan angka 27% untuk Jokowi-Amin di Jabar. Meskipun, katanya Jokowi-Amin masih unggul.

Seperti memperkuat survei lawan, Timses Prabowo-Sandi menemukan keunggulan mereka di Jakarta, Banten dan Jabar. Hanya sekedar pembanding: Sandi-Anis menang di Jakarta 2017. Untuk Banten dan Jabar, Prabowo menang 2014.

Saya mulai “meragukan” hasil survei LSI Denny JA, karena lembaga ini mengungkapkan hasil survei kontradiktif: Prabowo “kalah” di Jabar, tapi partai Gerindra “menang.”

Apapun hasil survei, dan oleh siapapun: jelas dan terang benderanga, di tiga propinsi ini (Jakarta, Banten, Jabar), pertarungan pilpres 2019 sangat kompetitif, dan cenderung “memihak” Prabowo-Sandi.

Perang Bintang (Star Wars)
Mengingat 70% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa, kemenangan di pulau Jawa berarti kemenangan di Indonesia. Wilayah yang akan menjadi penentu kemenangan di pulau Jawa adalah Jateng dan Jatim.

Pada tulisan terdahulu, saya menyebutkan 95% kemenangan Jokowi berasal dari Jateng dan Jatim (silahkan baca: 95% Suara Kemenangan Jokowi Berasal Dari Jateng dan Jatim). Menunjukkan betapa pentingnya Jateng dan Jatim dalam pilpres 2019.

Baik survei internal Timses Prabowo-Sandi, maupun survei internal Jokowi-Amin serta semua lembaga survei punya hasil seragam: Jokowi-Amin UNGGUL di kedua propinsi Jateng dan Jatim sampai tulisan ini dibuat.

Data dan fakta ini menyebabkan Timses Prabowo-Sandi memindahkan markasnya ke Jateng. Tak tanggung tanggung, bahkan rencananya akan ada lebih dari 4 markas yang tersebar di Jateng, termasuk di dekat rumah presiden Jokowi.

Khusus Jateng, ada empat orang Jenderal yang akan turun langsung “menggempur” propinsi ini, yaitu Prabowo, SBY, Djoko Santoso dan Gatot Nurmantyo (baru belakangan masuk timses). Kemudian Prabowo dan SBY akan bersama sama bergerilya di Jatim.

Sekedar mengingatkan, SBY dan Partai Demokrat pernah menaklukkan propinsi Jateng dan Jatim.

Pertama kali dalam pilpres, empat orang yang bintangnya “bersinar terang” bersinergi di lapangan untuk memenangkan “pertempuran.” Ini bisa kita sebut dengan istilah “star wars.” Seru dan mendebarkan menunggu hasilnya.

# Trending hasil estimasi bisa kita lihat nanti di akhir Januari 2019 atau awal Pebruari 2019 melalui:
- Hasil survei internal dari kedua timses
-Lembaga survei (mainstream maupun marginal) sebagai pembanding

## Tentu saja hasil akhir adalah hitungan suara sampai selesai.

Thursday, December 20, 2018