Debat pertama Pilpres USA 2020 antara pertahana Donald Trump Vs Joe Biden barusan saja selesai.
Diantara hal yang menarik adalah pemakaian kata “Insya Allah” oleh Joe Biden. Kata itu muncul ketika Donald Trump ditanya soal jumlah pajak penghasilan yang dia bayar ke negara.
Kira kira dialognya sebagai berikut:
Moderator: Apakah anda membayar pajak penghasilan cuma sebesar US$750 dalam dua tahun terakhir ini?
Donald Trump (bohong): Tidak. Aku akan perlihatkan dokumennya nanti.
Joe Biden (nyeletuk): Kapan? Insya Allah?
Bagaimana respon orang Amerika terhadap pemakaian kata Insya Allah ini?
-----------------------------------
Setelah debat usai, kata “Insya Allah” menjadi ramai diperbincangkan di berbagai media, mainstream maupun media sosial.
Berbagai komentarpun muncul baik positif maupun negatif. Positifnya, ini dianggap sebagai tonggak sejarah bahwa umat Islam akan semakin masuk dan semakin terlibat dalam dunia politik di Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, muslim Amerika mulai menyadari bahwa agar suara didengar, salah satunya dengan cara memegang jabatan jabatan politik.
Sampai saat ini, diantaranya yaitu sudah ada dua orang Islam yang menjadi anggota Kongres, satu orang pernah menjadi ketua partai Demokrat di tingkat propinsi, satu orang calon gubernur Michigan.
Bernie Sanders, senator dan calon presiden dari partai Demokrat, kalah melawan Joe Biden di primary adalah diantara tokoh yang mempromosikan umat Islam untuk terjun di dunia politik praktis.
Negatifnya, setelah mengetahui bahwa padanan kata Insya Allah itu adalah “God willing,” menyebabkan kata ini mulai dipakai untuk tujuan tujuan “sarcasm.”
Masih ada dua debat sisa Donald Trump Vs Joe Biden. Kita tunggu kejutan apa lagi nantinya.
Stay tune.