Pagi ini, sambil jalan, giliran istri membuat “summary” apa saja, termasuk buku yang dia baca.
Menurutnya, judul buku yang dibaca cukup mentereng “Lessons in Chemistry,” padahal isinya tentang perjalanan hidup seorang ilmuwan.
Biar isi buku menarik, dimulai dengan soal cinta, hamil, punya anak, jadi single parent, dan ujungnya stress.
Tahun 1960, scientist perempuan masih sangat langka, sudahlah langka dianak tirikan pula. Bahkan dianggap kelas teri seumur hidup.
Seumur hidup?
Hari pertama, bekerja di “Hasting Research Institute,” dimana ruangan yang seharusnya menjadi laboratorium riset si scientist ternyata kosong melompong, tak ada satupun alat alat laboratorium.
Kasak kusuk, akhirnye ketemu sebuah ruangan yang peralatannya lengkap. Di ruangan tersebut ada seorang lelaki “handsome.”
Si perempuan kemudian meminjam beberapa alat dasar seperti “beaker” dan “Bunsen burners.”
Lelaki itu menyangka perempuan itu pegawai laboratorium yang baru. Dan meminta agar segera dikembalikan setelah dipakai oleh “atasan” si perempuan.
Kemudian hari, lelaki itu terkejut, ternyata perempuan itu seorang scientist. Dan si perempuan lebih lebih terkejut, karena si lelaki ternyata dicalonkan sebagai pemenang hadiah Nobel bidang kimia!
Terus, bagaimana kelanjutannya dengan “soal cinta, hamil, punya anak, jadi single parent, dan ujungnya stress?”
Kata istri saya, lebih baik anda baca sendiri saja, karena buku ini adalah buku terbaik tahun 2022.
Rugi kalau tidak dibaca!!
# Posting sebelumnya:
- Kenapa Harga Bunga Monstera obliqua Ratusan Juta Rupiah?
- Nepotisme – Amerika Serikat Vs Negara Nganu
- Pertumbuhan Ekonomi Amerika 33,1%, Karena Uang Stimulus