Sawan Fibrosis: Bacaan
Showing posts with label Bacaan. Show all posts
Showing posts with label Bacaan. Show all posts

Wednesday, July 6, 2022

Ilmuwan yang berprofesi sebagai Chef Cook

Pagi ini, sambil jalan, giliran istri membuat “summary” apa saja, termasuk buku yang dia baca.

Menurutnya, judul buku yang dibaca cukup mentereng “Lessons in Chemistry,” padahal isinya tentang perjalanan hidup seorang ilmuwan.



Fig 01- Cover buku Lessons in Chemistry

Biar isi buku menarik, dimulai dengan soal cinta, hamil, punya anak, jadi single parent, dan ujungnya stress.

Tahun 1960, scientist perempuan masih sangat langka, sudahlah langka dianak tirikan pula. Bahkan dianggap kelas teri seumur hidup.

Seumur hidup?

Hari pertama, bekerja di “Hasting Research Institute,” dimana ruangan yang seharusnya menjadi laboratorium riset si scientist ternyata kosong melompong, tak ada satupun alat alat laboratorium.



Fig 02- Tupai difoto dari balik kasa jendela rumah

Kasak kusuk, akhirnye ketemu sebuah ruangan yang peralatannya lengkap. Di ruangan tersebut ada seorang lelaki “handsome.”

Si perempuan kemudian meminjam beberapa alat dasar seperti “beaker” dan “Bunsen burners.”



Fig 03- Bunga Myrtle, warna ungu

Lelaki itu menyangka perempuan itu pegawai laboratorium yang baru. Dan meminta agar segera dikembalikan setelah dipakai oleh “atasan” si perempuan.

Kemudian hari, lelaki itu terkejut, ternyata perempuan itu seorang scientist. Dan si perempuan lebih lebih terkejut, karena si lelaki ternyata dicalonkan sebagai pemenang hadiah Nobel bidang kimia!

Terus, bagaimana kelanjutannya dengan “soal cinta, hamil, punya anak, jadi single parent, dan ujungnya stress?”

Kata istri saya, lebih baik anda baca sendiri saja, karena buku ini adalah buku terbaik tahun 2022.

Rugi kalau tidak dibaca!!

# Posting sebelumnya:

Friday, December 31, 2021

Omicron Bisa Diobati Sendiri Pakai Paxlovid – Bacaan 1

Seperti biasa, jalan pagi sambil ngobrol dengan topik ngalur ngidul, sesekali topik topik terkini.

Hari ini, giliran istri mereview apa saja yang sudah dilakukan. Mulai dari hal menarik, lucu sampai hal hal yang menyebalkan.

Karena Omicron sedang hangat, dimana sudah 500 ribu yang terinfeksi per hari di Amerika, maka istri mengulas novel berkaitan dengan Coronavirus dan pendapatnya tentang varian omicron.


Fig 01- Sampul novel

Novel ini dikarang oleh Louise Penny, penulis dari Canada dengan judul “Madness of Crowds.”

Selanjutnya apa yang menarik dari isi novel ini?

Apakah kita bisa selamat dari serangan coronavirus dan varian variannya?

Apakah yang sudah dibooster, tidak perlu dirawat di rumah sakit kalau terinfeksi Covid 19?


Fig 02- Tumpukan buku di sudut gudang tak terpakai

Pertama di awal awal pandemi, banyak pendapat kontroversi tentang coronavirus, diantaranya:

- herd immunity
- natural killer
- euthanasia

Pasti anda sudah tahu dengan istilah “herd immunity,” jadi tidak perlu dijelaskan.


Fig 03- Obat obatan di Apotik Amerika

Banyak pakar berpendapat bahwa kehadiran coronavirus ibarat “natural killer” yang berfungsi untuk menghilangkan manusia manusia yang lemah.

Nanti, mereka mereka yang selamat adalah yang unggul saja. Sehingga dunia akan lebih baik.

Kontroversi lain dalam isi novel berkenaan dengan istilah euthanasia untuk membantu korban infeksi Coronavirus.

Karena saat itu belum ada obat, mereka yang menderita karena infeksi virus, perlu dibantu kematiannya dengan euthanasia.


Fig 04- Obat Paxlovid untuk menyembuhkan pasien Covid 19.

Penulis novel, Louise Penny menyimpulkan bahwa vaksinasi bisa menyelamatkan populasi manusia dari serangan coronavirus dan segala variannya.

Terakhir, menurut pendapat istri bahwa mereka yang sudah dibooster (suntik 3 kali) atau suntik dua kali (fully vaccinated) yang bergejala ringan, tidak perlu dirawat di rumah sakit jika terinfeksi varian omicron.

Karena sudah ada obat yang namanya Paxlovid. Dengan karantina di rumah dan makan tablet Paxlovid yang diproduksi oleh Pfizer, maka pasien akan sembuh dalam rentang waktu 5 sampai 10 hari.

# Posting sebelumnya: