Ada pesan singkat Isdianto disebuah media virtual dan audio: "Kalau haus cepat minum air, Jangan haus kekuasaan, bikin rakyat kecewa.."
Sepintas sangat sederhana, tetapi untuk masyarakat yang mengerti politik kekinian Kepri, kalimat ini seperti pisau tajam yang “merobek” dada salah satu paslon.
Sekaligus pesan moral yang "menerobos" dan "menggema" di ruang publik dan pribadi masyarakat Kepri
Di media lain, ada wawancara yang mengungangkap bahwa istrinya, Rosmeri ditawarkan sebuah parpol untuk maju di pemilihan bupati Tanjung Balai Karimun.
Tentu saja “bujuk rayu” ini ditolak mentah mentah oleh keluarga besar Isdianto. Mereka TIDAK ingin memberi kesan publik bahwa keluarga Isdianto – M Sani SERAKAH jabatan.
------------------------------
Dari segi “traffic” dan jejak “image” digital, terlihat jelas kenaikan ANGKA yang sangat berarti untuk INSANI. Sekarang di posisi PUNCAK:
- Isdianto – Suryani: 53%
- Ansar – Marlin: 31%
- Soerya – Iman: 16%
Apa penyebab lain dari naiknya traffic dan jejak “image” digital Isdianto – Suryani?
Dukungan mantan presiden George Bush beserta keluarga, serta mantan menteri di kabinetnya membuktikan ada pengaruhnya, dan menjadi salah satu faktor kemenangan pasangan Joe Biden – Kamala Harris.
Mengalirnya dukungan dari berbagai tokoh masyarakat seperti Huzrin Hood beserta keluarga besar Hood, Andi Anhar dan ketua LAM Kepri, Abdul Razak punya implikasi BESAR.
Ada bukti?
Lihat saja traffic digital seperti pada Fig 02, dimana INSANI melewati angka “magic number,” yaitu 53%
Pada tulisan lalu, saya sebutkan bahwa efek debat Sinergi yang tampil “baik” bisa dihadang oleh Ismeth Abdullah yang langsung turun kampanye di Batam.
Padahal kita tahu bahwa baik PDIP dan Gerindra memiliki basis kuat di Batam, semestinya Sinergi menduduki posisi puncak di Batam. Anehnya, malah berada di urutan ke 3 (silahkan baca: Efek Debat dan Ismeth Abdullah- Imbang Antara INSANI dan AMAN).
Selanjutnya, sudah semestinya AMAN menduduki angka tinggi di Tanjung Pinang dan Bintan. Karena kota kelahiran sekaligus wilayah kerja.
Sekali lagi, ini bukan survey, hanya untuk mengetahui “mood” atau “gairah” masyarakat Kepri terhadap masing masing paslon gubernur Kepri.
Mari kita tunggu hasil pasti setelah tanggal 9 Desember 2020!!