Sawan Fibrosis: Efek Debat dan Ismeth Abdullah- Imbang Antara INSANI dan AMAN

Thursday, November 26, 2020

Efek Debat dan Ismeth Abdullah- Imbang Antara INSANI dan AMAN

Fig 01- Baru satu “striker,” yaitu Ismeth Abdullah yang turun lapangan.

Setelah debat, terasa dinamika pilgub 2020, paling tidak secara “traffic” dan “jejak images” digital.

Efek debat tersebut menguntungkan pasangan Ansar – Marlin di level propinsi (secara keseluruhan) dan di tingkat Kotamadya Tanjung Pinang.

Jika dibuat “highlight” dari persaingan Pilgub Kepri sampai saat ini adalah sebagai berikut:

1) Di level propinsi Kepri, Ansar – Marlin BISA mengimbangi INSANI dengan persentase:

- Isdianto – Suryani : 38%

- Ansar – Marlin: 38%

- Soerya – Iman: 24%


2) Ansar – Marlin unggul di Tanjung Pinang dengan angka 51%

3) Pasangan Soerya – Iman hanya meningkat 6% di Batam, dari 18% menjadi 24%.

Apa kira kira penjelasan yang dapat dikemukakan atas angka angka ini, selain efek dari DEBAT minggu lalu?


Fig 02- Grafik traffic INSANI, AMAN dan SINERGI di Provinsi Kepri

Selain efek debat, Ansar - Marlin juga kelihatan paling rajin turun ke lapangan. Hampir rata semua kabupaten, kotamadya, kecamatan dan desa di Kepri mereka kunjungi.

Berdasarkan catatan Bawaslu, paslon gubernur yang melakukan kampanye tatap muka dalam sebulan terakhir adalah:

- Ansar Ahmad sebanyak 136 kali

- Isdianto – Insani sebanyak 17 kali

- Soerya – Iman sebanyak 3 kali. 


Fig 03- Ansar – Marlin, unggul dengan angka 51% di Tanjungpinang

Pada posting yang berjudul : Pilgub Kepri 2020 – Angka “BRUTAL dan Berdarah Darah” di Tanjungpinang, paslon Ansar – Marlin hanya mendapat angka 0%, sekarang “menyodok” di angka 51%. Magic number. 


Fig 04- Soerya – Iman masih kesulitan di Batam.

Anehnya, angka Soerya – Iman di basisnya yaitu Batam TIDAK ada kemajuan sama sekali setelah debat. Hanya meningkat 6% dari 18% menjadi 24%.

Kira kira apa penyebabnya?

Pertama, karena jumlah kampanye Soerya – Iman sangat minim, baik secara terbatas maupun tatap muka terbuka. Bandingkan dengan kampanye Suryani yang bisa 14 titik sehari di Batam.

Kedua, adalah faktor Ismeth Abdullah, ibarat permainan sepakbola, mantan gubernur pertama Kepri ini adalah “striker” yang sangat handal. Sehingga bisa mempertahankan INSANI di posisi puncak di Batam sementara waktu.

Selanjutnya, sebenarnya INSANI masih punya dua “penyerang” yang mumpuni, yaitu Huzrin Hood dan Andi Anhar. Mereka masih duduk di bangku cadangan.

Jika dua penyerang ini diturunkan di Tanjungpinang (Andi Anhar), dan Huzrin Hood diturunkan di Tanjung Balai Karimun dan Bintan, maka “permainan” akan semakin seru.

Mari kita saksikan, simak dan nikmati pesta demokrasi ini sambil minum secangkir kopi!!

No comments:

Post a Comment