Sawan Fibrosis: AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

Monday, November 13, 2023

AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

 Ada pepatah tua "Dua Gajah berantam, pelanduk mati di tengah." Nah bagaimana pula jika dua Gajah itu adalah Jokowi dan Megawati? 


Image - AMIN, Anies Muhaimin (credit to BersatuNetwork)

Menurut teman Singapura saya, perang saudara antara Megawati dan Jokowi justru menyebabkan pasangan capres cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin menjadi "naik daun" alias naik pamor!

Loh, bagaimana jalan ceritanya sampai AMIN menjadi beruntung? 

Bukankah Anies itu tertuduh sebagai simbol politik identitas?

Begini argumen teman Singapura saya!

# Posting penting:

Teman Singapura berargumen bahwa ada tiga "produk" yang dihasilkan oleh berantamnya Jokowi Vs Megawati:
1) Megawati sebenarnya ingin membangkitkan militansi massa PDI-P yang kelihatannya "melembek" dalam copras capres 2024.

2) Megawati ingin memberi pesan bahwa Jokowi dan keluarganya (anak dan menantu) adalah gerombolan para penghianat!

3) Perlawanan dari Jokowi, tentu sangat diharapkan Megawati, sehingga stigma bahwa Jokowi (anak dan menantu) adalah keluarga durhaka akan menjadi kenyataan.

Selanjutnya si teman berapi api berkata, perseteruan Megawati Vs Jokowi ini, sudah barang tentu sangat menguntungkan Anies dan Muhaimin:
1) Isu atau tuduhan bahwa Anies adalah simbol politik identitas menjadi hilang serta merta.

2) Isu sudah beralih ke pelanggaran kode etik berat dalam keputusan MK, politik dinasti dan pilpres akan tidak jujur (curang).

3) Pasangan Anies dan Cak Imin akan dianggap "less evil," jika dibandingkan Prabowo dan Gibran, serta Ganjar dan Mahfud.

Jika perang, sindir, dan saling tuduh menuduh ini terus berlanjut, bisa bisa Pilpres berlangsung dua putaran.

Mengejutkan, kesimpulan teman Singapura bahwa bukan tidak mungkin, Prabowo dan Gibran TERSINGKIR, tidak bisa maju ke ronde (putaran) kedua! 

Bagaimana menurut anda? 

# Posting sebelumnya:

17 comments:

  1. ehm
    sampai sekarang saya masih belum tau mau nyoblos yang mana
    besok 2024 ini
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.... pikir itu pelita hati.....

      Thanks-
      AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

      Delete
  2. Kalau menurutku sih politik tdk terlalu membawa pengaruh pada hasil pemilu, rakyat juga tdk peduli siapa partainya, siapa pemimpin partainya dan apa yg dilakukan sebuah partai.

    Sejauh ini rakyat terbagi tiga kubu.

    Kubu satu menyukai pemimpin yg beradab, sopan dan semacamnya. Jenis ini fanatik agama, pencinta budaya ketimuran. 70%

    Kubu kedua menyukai yg tegas. Jenis ini adalah pendamba Presiden seperti Putin dan Kim Jong un. 25%

    Kubu ketiga, kaum buih dilautan yg pikirannya terombang ambing, kaum pasrah, ini kubu saya, haha.. 5%

    Jika ingin menang gampang, cukup bersikap alim saja, banyak2in sungkem ke ulama, sering2 pake baju adat, sering2 pake bhs daerah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. apa Jokowi seneng sungkem sama Habib Rizik?.... hehehe...
      Nggap perlu partai politik dong....😁😁.
      # dan suka nonton Coldplay?

      Thanks-
      AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

      Delete
  3. Pelpres 2024 ini saya kurang tertarik mengikuti gendrangnya para kontestan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Celoteh..... tidak ada ide baru,,,,,

      Thanks-
      AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

      Delete
    2. @Tikno....
      bebas ...demokrasi....

      Thanks-
      AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

      Delete
  4. Menurut informasi yang aku baca, entah benar atau tidak, pangkal perseteruan antara Megawati dan Jokowi itu berawal dari usul Jokowi agar Prabowo Subianto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo dengan Prabowo sebagai presiden, dengan harapan agar pemilu berjalan satu putaran saja sehingga bisa menghemat biaya negara.

    Untuk satu putaran pemilu pada 2024 saja butuh biaya sekitar 37 triliun sedangkan kalo dia putaran sekitar 71 triliun. Sebuah biaya yang cukup besar dan bisa dialokasikan ke sektor lain, bisa pendidikan atau kesehatan.

    Megawati tidak setuju, karena tidak ingin Indonesia berpolarisasi menjadi dua kubu saja agar masyarakat tidak makin terpecah. Sudah cukup 10 tahun ini saja dan akhirnya memang pemilu tahun 2024 diikuti oleh tiga pasang capres sesuai harapan Megawati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Agus> 1> Bisa saja sebabnya karena itu..... hanya Jokowi dan Megawati yang tahu pasti

      Delete
    2. Agus> 2> Polarisasi itu terjadi karena berantamnya antara satu peliharaan dengan peliharaan lain.... # apa ada bentrokan di lapangan antara pendukung capres?..... paling jauh, ya, lapor ke polisi, kemudian rame di medsos....

      Delete
    3. @Agus> 3> Biaya demokrasi memang mahal, karena kalau di kita: pilpres, pileg dan pilkada itu bersifat proyek aji mumpung.... # di negara demokrasi, hampir tiap bulan ada pemilihan, hampir semua hal dipilih, apakah itu ditingkat pusat, propinsi maupun kabupaten....

      Delete
    4. Agus> 4> Di negara demokrasi, jabatan seperti kepala hakim, jaksa, kepala dinas pendidikan, sekda, bahkan kepala sherif juga dipilih.... # pemilihan itu diselenggarakan oleh suatu badan yang tugasnya memang melakukan acara acara pemilihan .....dananya, ya, dana rutin..... tidak ada dana khusus atau proyek.....

      Delete
    5. Agus> 5> Apa ada jaminan dengan 3 pasangan, bisa satu putaran?....

      Delete
    6. Thanks-
      AMIN Terbilang Karena Dua Gajah Berantam - Tibak 93

      Delete
    7. 1> tapi ada yang bilang mereka berdua ini lagi main drama pak.😁

      2> iya betul, paling hanya berantem doang di sosmed, ngga ada yang nyerbu gedung senat.

      3> betul pak proyek aji mumpung 5 tahun sekali. Indonesia ada sekitar 824 ribu TPS dan tiap TPS ada lima kotak suara berarti butuh 4,15 juta kotak suara.
      Pemilih pemilu 2024 ada 204 juta orang dan tiap orang mendapatkan 5 kertas suara terdiri dari presiden, DPR, DPRD provinsi, DPRD kota dan DPD, berarti butuh 1,1 miliar kertas suara.

      Tiap TPS ada 7 petugas KPPS dan 3 PPS, total ada 824 ribu TPS berarti ada 8,24 juta petugas dan mereka tentunya digaji. Ngga mungkin dikasih es cendol doang.😁

      Kotak suara dan kertas suara perlu didistribusikan ke seluruh Indonesia. Untuk pulau Jawa sepertinya tidak masalah tapi untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatra perlu biaya besar untuk pengiriman.

      4> di Indonesia juga ada pemilihan gubernur, bupati/walikota, kepala desa atau dusun dan bahkan pemilihan ketua RT segala. Yang ga ada pemilihan kepala Sherif aja.😁

      5> tidak ada jaminan kalo tiga capres akan satu putaran karena menurutku pemilu 2024 ini ketat perolehan suaranya. Kemungkinan dua putaran dan itu menghabiskan biaya negara lagi biarpun tidak sebesar putaran pertama.

      Sekedar info, SBY menang pemilu satu putaran pada 2009 padahal ada tiga capres yaitu SBY, Megawati dan Yusuf Kalla.

      Terima kasih, pemilu damai 2024.😄

      Delete