Baru saja dapat dua pesan, satu dari sahabat dan satu lagi dari sepupu yang profilnya dipakai untuk penipuan di medsos.
Profil sepupu (dari garis ayah) sangat mengesankan, karena:
- pendidikan sarjana kesehatan masyarakat
- dan pekerjaan di sebuah rumah sakit umum daerah, ibukota provinsi.
Sebenarnya, tipu menipu di medsos sudah lama berlangsung, dan ternyata masih saja terjadi sampai saat ini.
Wajar jika kita bertanya: Kenapa Orang Mudah Menjadi Korban Penipuan?
Pakar psikologi cognitive mencoba menjawab pertanyaan ini setelah melakukan riset dari tahun 2014.
Apa kira kira hasil dari riset itu?
Orang yang mudah menjadi korban penipuan memiliki 3 (tiga) ciri ciri sebagai berikut:
1) Lebih condong menggunakan perasaan
- Padahal profil itu juga tipuan dari hasil mencuri profil orang lain (TNI, Polisi, PNS/ASN, Pegawai BUMN dsb).
2) Merasa familiar dengan si penipu
- penipu menggunakan kalimat kalimat yang mengharu biru misalnya, karena kecelakaan, kematian, digarong orang dsb, sehingga korban penipuan cepat cepat (terburu buru) memberikan bantuan (uang) yang diingini si penipu.
Dari memahami tiga poin di atas, semoga kita bisa terhindar dari segala penipuan di medsos dan dalam kehidupan sehari hari.
Apakah anda pernah tertipu oleh penipu yang memakai profil teman, saudara, atasan, bawahan, orang ganteng atau cantik?
# Posting sebelumnya:
- Tidak Ada Duit, NGECAP pun Jadi - Sedekah Ramadhan di Amerika Serikat
- Cara Memperbaik Error Pada Google Adsense
- 200 Juta Disuntik Vaksin Covid 19 - Lowongan Kerja Melimpah