Sawan Fibrosis: Mengatasi Turunnya Permukaan Tanah dan Banjir di Kota Dunia dan Jakarta

Monday, April 26, 2021

Mengatasi Turunnya Permukaan Tanah dan Banjir di Kota Dunia dan Jakarta

Fig 01- Sumur resapan air di Jakarta (credit to Yahoo Berita)

Pada tulisan yang berjudul: Why Many Big Cities are Sinking? | Tanza Erlambang Update, diketahui bahwa turunnya permukaan tanah merupakan penyebab utama banjir.

Hal ini terjadi di banyak kota kota besar dunia, baik di negara berkembang mapun negara maju, tidak terkecuali Jakarta, Indonesia.

Selain Jakarta, kota kota yang mengalami penurunan permukaan tanah diantaranya sebagai berikut:

- Lagos – Nigeria
- Washington – USA
- Beijing - China
- Venice – Italia
- Houston – Texas, USA
- Tokyo, Jepang
- Long Beach, California, USA.


Fig 02- Banjir di kota kami, Amerika

Jakarta adalah kota dengan tingkat penurunan tanah tertinggi di dunia, yaitu sebesar 4 meter semenjak tahun 1970 (silahkan baca laporan BBC, 13 Agustus, 2018).

Di beberapa titik bahkan lebih dari 6 meter. Jadi, wajar jika Jakarta gampang tergenang dengan sedikit hujan saja.

Kenapa permukaan tanah bisa turun?


Fig 03- Banjir di perumahan kami di Amerika.

PENYEBAB utama turunnya permukaan tanah adalah exploitasi atau pemakaian air tanah secara besar besaran dalam tempo yang panjang.

Exploitasi air tanah dilakukan oleh penduduk dan industri yang terus bertambah, seperti tanpa kendali.

Bagaimana kota kota lain mengatasi penurunan permukaan tanah dibandingkan dengan Jakarta?

Ada tiga cara yang dilakukan kota kota lain:

1) Membatasi pemakaian air tanah:
- Dilakukan oleh kota Tokyo, Jepang dan Beijing, China

2) Mengisi kembali air tanah yang sudah terpakai atau memasukkan air ke dalam tanah:
- Dilakukan oleh Long Beach, California dan Jakarta, Indonesia.

3) Kombinasi cara 1 dan 2 di atas:
- Dilakukan oleh kota Venice, Italia.

Apa perbedaan antara kota Jakarta, Indonesia dan Long Beach, California, USA?

Long Beach, California, USA memasukkan air dengan cara injeksi memakai teknologi tinggi.

Sementara Jakarta?

Memakai teknologi “kearifan lokal,” yaitu sumur resapan.

Hasilnya?

Apakah ada korelasi dengan BANJIR?

Silahkan baca media mainstream seperti Kompas (13 Februari, 2021), Detik (16 Oktober, 2020), Kumparan (22 Februari, 2021) dan Merdeka (9 Februari, 2021)

Banjir Jakarta SUDAH berkurang sejak 3 tahun TERAKHIR.

SYABAS atau salut, kata orang Malaysia untuk gubernur DKI, Jakarta: Anies Baswedan!!


# You may like to read:

-  Why 3 billion Birds Have Lost in North America? | Tanza Erlambang Update

7 comments:

  1. ALhamdulillaah sudah 3 tahun terakhir ini musibah banjir berkurang. Pak Anies dan jajarannya memang oke :) Kalau kita melakukan cara kombinasi 1 dan 2 seperti di Venice, memungkinkan juga ga yach? Hehehe.

    ReplyDelete
  2. terima kasih infonya pak..berkat membaca ini aku jadi tahu ada strategi khusus yang dilakukan beberapa negara untuk mengatasi penurunan tanahnya...kesemuanya tentu punya hasilnya masing masing ya, yang injeksi air ini kedengarannya menarik...pastilah dibutuhkan teknologi sedemikian canggih makanya negara sekelas US bisa mengatasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups.... biar pakai kearifan lokal yang penting tujuan ngatasi banjirnya pelan pelan akan tercapai....

      Thanks atas kunjungannya-
      Mengatasi Turunnya Permukaan Tanah dan Banjir di Kota Dunia dan Jakarta
      -
      Fig 01- Sumur resapan air di Jakarta (credit to Yahoo Berita)

      Pada tulisan yang berjudul: Why Many Big Cities are Sinking? | Tanza Erlambang Update, diketahui bahwa turunnya permukaan tanah merupakan penyebab utama banjir.

      Hal ini terjadi di banyak kota kota besar dunia, baik di negara berkembang mapun negara maju, tidak terkecuali Jakarta, Indonesia.

      Selain Jakarta, kota kota yang mengalami penurunan permukaan tanah diantaranya sebagai berikut:
      - Lagos – Nigeria
      - Washington – USA
      - Beijing - China
      - Venice – Italia
      - Houston – Texas, USA
      - Tokyo, Jepang
      - Long Beach, California, USA.

      Delete
  3. Sumur resapan terbukti efektif untuk mengurangi banjir ya, air jadi masuk lagi kedalam tanah. Salut buat gubernur Anies Baswedan.

    Mungkin kota lain seperti Semarang yang juga kadang dilanda banjir bisa meniru langkah ini dengan membuat sumur resapan.

    Disini kabupaten Serang juga kalo hujan banjir tapi kalo kemarau kekeringan, air PAM juga tidak sampai kesini, mungkin harus bikin sumur resapan juga kali ya. Tapi mungkin kah suara warga biasa didengar?

    ReplyDelete
  4. wah venice italia juga mengalami masalah ini to Pak?
    Saya kan belum pernah ke sana dan juga ga banyak baca ttg venice. Yang terbayang cuma sungai2 denhan gondolanya :D

    ReplyDelete
  5. Wah, kalau mengalami turunnya permukaan tanah selain banjir apakah ada hal buruk lain yang akan ditimbulkan, mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena dibawah kosong tanah kosong, tanah yang di atas bisa turun ke bawah tiba tiba....


      Thanks atas kunjungannya-
      Mengatasi Turunnya Permukaan Tanah dan Banjir di Kota Dunia dan Jakarta
      -
      Fig 02- Banjir di kota kami, Amerika

      Jakarta adalah kota dengan tingkat penurunan tanah tertinggi di dunia, yaitu sebesar 4 meter semenjak tahun 1970 (silahkan baca laporan BBC, 13 Agustus, 2018).

      Di beberapa titik bahkan lebih dari 6 meter. Jadi, wajar jika Jakarta gampang tergenang dengan sedikit hujan saja.

      Kenapa permukaan tanah bisa turun?

      Delete