Sawan Fibrosis: Covid-19
Showing posts with label Covid-19. Show all posts
Showing posts with label Covid-19. Show all posts

Saturday, August 1, 2020

Kenapa Vaksin Covid-19 Harus HALAL?

Vaksin yang pernah menjadi kontraversi

Di Amerika, 50% orang tidak disuntik vaksin flu, sehingga sekitar 9.000 (sembilan ribu) orang mati tiap tahun karena influenza.

Jika, vaksin Covid-19 selesai uji coba, berdasarkan survey, ada sekitar 25% sudah menyatakan TIDAK mau divaksin.

Alasannya apa?

Banyak alasannya, terutama AGAMA. Banyak sekte (aliran) agama yang ada di Amerika keberatan dengan vaksinasi.
------------------------------------------------------

Banyak rumah sakit di Amerika, termasuk tempat istri bekerja berusaha mencari masukan tentang pelayanan kesehatan yang sesuai dengan agama agama yang ada.

Sekitar 5 tahun lalu, istri pernah diundang untuk memberikan briefing tentang bagaimana prosedur dalam agama Islam untuk melayani pasien.

Sekarang?

Jika anda berobat di rumah sakit tempat istri bekerja, anda bisa minta formulir untuk dirawat secara agama yang anda anut.

Jika anda Islam? Maka anda akan dirawat sesuai dengan ajaran Islam, dan obat obat yang disuntikkan ke dalam tubuh anda 100% HALAL!.

Obat, umumnya diimpor dari Turki dan Syria.

---------------------------------------------------------------

Terus, apa hubungannya dengan Vaksin Covid-19 yang dari China?

Berdasarkan tulisan seorang dokter di Indonesia bahwa vaksin China adalah vaksin yang menggunakan virus (Covid-19) yang “dilemahkan” atau dimatikan.

Problemnya, berarti vaksin ini memakai media tertentu, nah media itu bisa saja dari bahan yang “haram.”

Karena Indonesia ikut dalam uji coba (clinical trials), maka HARUS minta “media” virusnya dari bahan HALAL.

Kenapa MUI atau ulama harus dilibatkan dari awal?

Agar mereka (MUI dan para ulama ini) tahu persis:
- bahan untuk media virus adalah bahan HALAL
- efek samping vaksin kecil atau TIDAK membahayakan bagi manusia. Lebih banyak manfaatnya

Hal ini SANGAT penting, sehingga MUI bisa langsung menyediakan Sertifikat Halal, jika uji coba selesai.

Dan para ulama bisa menyebarkan ke umat bahwa vaksin sangat bermanfaat dalam “memerangi” Covid-19.

Semoga bencana Covid-19 bisa segera diatasi!

# Hanya sekedar mengingatkan bahwa MUI pernah TIDAK mengeluarkan sertifikat halal untuk vaksin MR tahun 2017-2018 lalu.

Sunday, June 28, 2020

Presiden GOBLOK: Covid-19 Tertinggi Di Dunia

Presiden AS (credit to The Newyorker)

Seperti yang saya tulis berkali kali dalam status FB, blogger dan berbagai media lain bahwa jumlah pemenang Hadiah Nobel warga Amerika jauh lebih BANYAK dibandingkan dengan jumlah negara lainnya jika ditambahkan.

Seluruh negara di dunia ini jika ditambahkan pemenang hadiah nobelnya, Amerika tetap lebih banyak.

Pertanyaannya kemudian, kenapa infeksi Covid-19 justru di Amerika Serikat tertinggi di dunia?

Jawaban sederhananya: karena presidennya GOBLOK. Sudahlah goblok, tak satupun omongannya bisa dipercaya.

Inilah diantara komen komen beliau dari Januari 2020 sampai Juni 2020:
1) ”aah...flu lebih berbahaya dari Covid-19.”

2) Untuk apa tes tesan, kalau mau kena Covid-19, ya kena juga

3) Tak perlu social distance dan lockdown

4) Apa itu vaksin? Wong, flu sudah ada vaksin aja, tetap nggak mati mati tuh virus

5) Emangnya banci, pakai “face mask?”….. kayak eLGiBiT aja.
- akibatnya, pendukung buta nggak pakai masker, dan selalu terjadi keributan di ruang publik.
- karena pendukung dan presiden nggak punya otak, yang diandalkan dengkul, sehingga banyak perkelahian memakan korban.

6) dsb dst……

# Untungnya:
- Kongres dikuasai oleh partai Demokrat (Partai Obama)
- Gubernur di banyak state juga banyak yang dari partai Demokrat.
- Lembaga pemerintah seperti CDC dan NHI adalah lembaga independen
- Swasta banyak yang ambil inisiatif

## Meskipun sempoyongan dipimpin oleh si goblok:
- Bantuan keuangan untuk rakyat tetap bisa dilaksanakan dengan keputusan kongres.
- Riset untuk vaksin tetap berjalan, meskipun tertatih tatih.
- Terjadi saling bantu antara gubernur.

### Pelajaran untuk semua:
- Pilihlah presiden yang "cerdas," punya integritas (nggak gampang menjual negara), sumber inspirasi.......

Sunday, April 19, 2020

Pandemik Covid 19 – Setali Tiga Burung Beo

3 ekor burung beo

Sebenarnya saya sudah tulis dan komen di status FB, tentang “konspirasi teori” asal muasal Covid-19, diantaranya:
- berasal dari pasar hewan liar
- berasal dari bocornya pusat penelitian virus di Wuhan.

Konspirasi teori yang beredar dari presiden dan konco negara “nganu” adalah:
- Covid-19 TIDAK berbahaya

Sekali lagi, kita bahas konspirasi teori ini dengan sumber tambahan:
- Live Science
- Laporan dari University of Cambridge, Inggris
- Laporan dari staf presiden Perancis, Emmanuel Macron
- Media mainstrean America: CNN, MSNBC
- Anak saya yang salah satu sponsor risetnya adalah Center for Diseases Control (CDC), Amerika Serikat.
----------------------------------------------

Xi Jinping yang mengatakan Covid-19 “berasal dari pasar hewan liar.” Kenapa dia mengatakan begitu?
- menghindari tanggung jawab dari “amukan” anak muda China. Seolah olah Covid-19 itu adalah kesalahan rakyat China sendiri yang suka mengkonsumsi hewan liar.

- Menghindari tanggung jawab dari tuntutan dunia, kapan sebenarnya Covid-19 itu bermula? Seolah olah mulainya bulan Desember 2019 atau Januari 2020, padahal TIDAK.

Kenyataannya?
- TIDAK ada satupun pasien awal Covid-19 pernah ke pasar hewan liar, Wuhan.

- Wabah Covid-19 paling tidak terjadi bulan September 2019. Bahkan jauh sebelum itu. Jika cepat diketahui, sekarang sudah ada Vaksin dan obat.


Implikasinya?
- Jika anda TURUT menyebarkan bahwa Covid-19 berasal dari pasar hewan liar, maka anda adalah burung BEO peliharaan Xi Jinping!!
------------------------------------------

Terus, bagaimana dengan dua burung beo lainnya?

Karangan Donald Trump dan kawan kawannya adalah Covid-19 “berasal dari bocornya pusat penelitian virus di Wuhan.”

Tujuannya, ya, menghindari tanggung jawab dengan cara mengkambing hitamkan China.

Apakah anda mau jadi burung beo peliharaan Donald Trump? Sebarkanlah konspirasi teori bocornya sebuah lembaga riset virus di China.
---------------------------------------

Nah, beo terakhir adalah yang berkicau “Covid-19 TIDAK berbahaya.” Kicauan tambahan “Covid-19 akan mati di daerah tropis,” menjadikan anda sekaligus sebagai buzzer bayaran.

Selamat membeo !!

Friday, April 17, 2020

Covid-19 Menyebabkan ORANG Yang Sehat Mati Sejumlah 8.397 Jiwa

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Center for Diseases Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, 17 April 2020:

- Jumlah Orang SEHAT yang mati karena Covid-19 adalah 8.397 jiwa



Fig 01- Kematian karena Covid 19 berdasarkan states
(credit to CDC, 2020).

Maksud orang SEHAT adalah yang:

- berusia muda
- dan TIDAK memiliki penyakit apapun.

Angka kematian ini jika dipersenkan menjadi 23% dari total yang mati sebanyak 36.500 jiwa hari ini (17 April 2020).

Dari kenyataan ini, sepertinya siapa saja BISA mati oleh Covid-19, TANPA pandang bulu.



Fig 02- Pohon cabe merah, hanya ilustrasi



Fig 03- Bunga dengan warna kuning menyala

Fakta yang sesuai dengan prediksi sebelumnya:

- dari total 36.500 yang mati, mayoritasnya adalah yang KURANG mendapat pelayanan kesehatan dalam hidupnya

Terus, apa makna untuk Indonesia atas fakta di atas?

Angka 25 juta (ada sumber yang menyebutkan di atas 30 juta) orang INDONESIA yang MISKIN dan LAPAR adalah kelompok yang TIDAK mendapatkan pelayanan kesehatan!!

Kelompok sangat rentan untuk terinfeksi dan kemudian menjadi korban virus Covid 19

# Posting sebelumnya:


17 April 2020

Saturday, April 11, 2020

Apakah 2,6 Juta Akan Mati Karena Covid-19 di Indonesia?

2.6 juta manusia akan mati karena Covid-19?

Sebelum membahas estimasi kematian sebanyak 2,6 juta jiwa dari Kumparan, ada baiknya kita simak berita dari beberapa media asing dan nasional:

- Bangkok Post, 8 April 2020:
Ada peningkatan pemesanan peti mati sekitar 450%, dari 7 jadi 30 sehari di salah satu pengrajin peti mati di Jakarta

- Reuters, the Guardian dan Apnews, edisi awal April 2020:
Penguburan di Jakarta meningkat 40%, menjadi 4,400 selama bulan Maret 2020.

- Banyak media nasional memberitakan:
Lahan parkir mobil jenazah di sebuah pemakanan sudah dipakai untuk kubur di Jakarta.

Itu baru di Jakarta yang populasinya sekitar 10 juta, Indonesia ada lebih dari 267 juta penduduk.

Apakah angka 2,6 juta jiwa mati karena Corona virus itu wajar untuk Indonesia?
----------------------------------------------------------------------

Saya lihat data terakhir untuk Indonesia:
- Jumlah spesimen: 19.782
- Infection rate (positif) : 19,42% (3.842 jiwa)
- Fatality rate (meninggal): 8,5%

Dari data mentah ini, kita bisa corat coret “memprediksi” secara sederhana:
- Penduduk Indonesia tahun 2019: 267 juta jiwa
- Dengan infection rate 19,42%, maka yang positif Corona: 51.851.400 juta
- Fatality rate sebesar 8,5%, maka estimasi yang meninggal 4,4 juta jiwa

Angka 2,6 juta jiwa meninggal dunia adalah angka OPTIMIS, mengingat:
- Kepadatan penduduk pulau Jawa lebih 5 kali dibanding Italia

- Di Italia, Tidak ada orang lapar dan semua bisa mengakses pelayanan kesehatan, tapi, karena tiba tiba beribu ribu orang sakit serentak menyebabkan tempat tidur rumah sakit tidak mencukupi.

- Sementara, di Indonesia ada 25 juta orang lapar dan TIDAK bisa mengakses rumah sakit.

# Bukan TIDAK mungkin, seperti yang dikawatirkan berbagai media Internasional bahwa akan terjadi BENCANA kematian besar besaran di Indonesia.

Sunday, February 2, 2020

Corona Virus – Unta, Kuda dan Kelelawar

Unta adalah “inang” type Corona virus penyebab MERS
(credit to The Sun)

Diduga, banyak type atau strain (jenis) Corona virus di alam, tapi hanya ada 7 type yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia:

1) 229E
2) NL63
3) OC43
4) HKU1
5) MERS (Middle East Respiratory Syndrome)
6) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
7) Wuhan Corona virus

Paling berbahaya adalah yang no 5, 6 dan 7. Karena telah menginfeksi beribu ribu orang, dan menyebabkan kematian.

Untuk masing masing MERS, SARS dan Wuhan: Berapa jumlah yang terinfeksi, berapa yang mati dan menyebar di berapa negara?



Indonesia masih “bebas” infeksi sampai 1 Februari 2020
(sumber: WHO, CDC, NHC)

MERS: Menginfeksi 2.494 jiwa, mati 858 dan menyebar di 27 negara
SARS: Menginfeksi 8.000 jiwa, mati 800 dan menyebar di 26 negara
Wuhan Corona virus: Menginfeksi 14.380 jiwa, mati 304 dan menyebar di 25 negara.

Mana yang paling PARAH? Untuk mengetahui yang terparah, mari kita hitung persentase kematian dari masing masing type virus.

Persen kematian yang disebabkan MERS: (858/2494) x 100% = 34,4%
Persen kematian yang disebabkan SARS: (800/8000) x 100% = 10%
Persen kematian yang disebabkan Wuhan Corona virus: (304/14.380) x 100% = 2,1%

Angka persen kematian Wuhan Corona virus yang 2,1% jauh dibawah MERS dan SARS.
---------------------------------------------------

Apa hubungannya dengan unta, kuda dan kelelawar?

Unta adalah inang virus corona MERS, pertama kali diidentifikasi di Jedah, Arab Saudi tahun 2012.

Selain Unta, hewan lain yang dipercayai sebagai inang virus Corona MERS adalah kelelawar, kucing dan baboon.

Untuk SARS, inang perantaranya adalah kuda, kelelawar, anjing, kucing, tikus dan kelinci.

Apa pula inang perantara untuk Corona virus Wuhan? Sampai hari ini BELUM diketahui.
-------------------------------------------

Sampai 1 Februari 2020, Indonesia BEBAS dari virus Corona Wuhan. Informasi ini berasal dari WHO dan sumber resmi Amerika (Center for Diseases Control) dan National Healthcare Corporation.

Benar, ada 8 pasien yang diduga terinfeksi:
- 2 sudah didiagnosa negatif
- 6 masih terus didiagnosa

Ada jutaan mis-informasi yang disebarkan melalui FB, twitter, Youtube, TikTok dan media sosial tentang virus Corona Wuhan.

Tujuannya adalah memanfaatkan orang orang BODOH untuk menciptakan keresahan masyarakat dan kemudian mengambil keuntungan ekonomi. 
---------------------------------------------------------

# Jika anda memang merasa BODOH, teruslah menyebar luaskan informasi yang TIDAK jelas.

## Di Tanah air, informasi yang kalau anda mau percayai, ya, yang berasal dari Depkes, IDI, Departemen Perhubungan dan TNI

### Pemda yang aktif menangani virus Corona Wuhan adalah:
- Pemda DKI Jakarta
- Pemda Sumatra Barat (Sumbar)
- Pemda Bali