Sawan Fibrosis: Pilgub 2020: The Loser Vs The Winner (bagian 1)

Thursday, October 17, 2019

Pilgub 2020: The Loser Vs The Winner (bagian 1)

Huzrin Hood dan Rudi

Berdasarkan perkembangan terakhir (tentu saja akan terus cair sampai hari H), maka saya membuat “simulasi” untuk dan hanya untuk tulisan ini, bagaimana seandainya:

Rudi – Huzrin Vs Soeryo – Isdianto?
-----------------------------------------------------

Dari data Pilwako 2015 lalu, Rudi-Amsakar menang 60.1%. Angka yang cukup meyakinkan, karena mereka bukan incumbent.

Bagaimana jika Pilgub 2020 nanti? Sudah barang tentu, tergantung siapa lawan, siapa pula pasangannya.

PASTI, Soeryo Respationo akan maju sebagai Cagub PDIP, sedangkan Isdianto entah ya, entah tidak.

Bisa saja yang maju adalah Soeryo berpasangan dengan XYZ. Bagaimana dengan Isdianto? Ya, GIGIT jari “sampai putus.”

Sudah banyak bukti Plt Gubernur propinsi lain hanya jadi “abok,” jika MELEMPEM.

Saya sekali lagi sependapat dengan Endri Sanopaka, pengamat politik cemerlang dari Stisipol Tanjung Pinang yang mengatakan bahwa nasib Plt Gubri Isdianto bisa TRAGIS.

Hanya dengan seorang Soeryo saja bisa DIPERMAINKAN, bagaimana pula jika berhadapan dengan Rudi yang TERBUKTI menang dua kali dalam pilwako langsung (sebagai wakil walikota dan sebagai walikota).
---------------------------------------------------------

Agar konsisten, anggap saja Rudi – Huzrin Vs Soeryo – Isdianto. Peluangnya bisa kita “agak agak” secara angka dan persentase.

Rudi, sebagai walikota punya hak “prerogatif” untuk merestui, memilih dan mengangkat aparat pemerintahan dari Kepala Dinas, camat sampai ke RW RT. Mereka yang tak sejalan dengan visi dan misi, bisa digeser atau diganti.

Walikota juga bisa memberi atau menaikkan dana insentif kepada babinsa dan semua aparat pemerintahan di Batam.

Sampai saat ini, Rudi punya kedekatan pribadi dengan masyarakat, aparatur negara (sipil, militer dan polisi), pemuka masyarakat dan pengusaha di Batam.

5 tahun lalu, banyak media di Batam mengadakan poling menanyakan kepada pembacanya tentang siapa yang layak menjadi Gubernur Kepri.

Huzrin Hood menempati posisi teratas. Artinya, Huzrin Hood cukup dikenal di pulau Batam.

Jika belum incumbent saja bisa MENANG 60.1%. Tidak terlalu istimewa Rudi – Huzrin bisa menang 70% bahkan 80% di Batam pada pilgub 2020.
------------------------------------------------------------

Sama dengan Rudi bahwa Huzrin Hood BELUM pernah KALAH. Selalu “the winner,” sebagai ketua Golkar, ketua DPRD dan Bupati.

Sepengetahuan saya, “die hard” Huzrin Hood banyak di Tanjung Uban, sebagian juga ada di Tanjung Pinang.

Rudi yang adalah kelahiran Tanjung Pinang merupakan modal dasar untuk membawa kemenangan Rudi - Huzrin minimal 55% di Kotamadya Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan.

Bagaimana dengan Karimun? Selain tempat asal, Huzrin memulai karier politiknya di Karimun. Karena ada Isdianto, anggap saja 50% - 50%.

Natuna, Anambas dan Lingga kita masukkan ke kolom 50% - 50%. Sebenarnya, siapapun pemenang, dari segi suara tidak begitu signifikan.
---------------------------------------------------------

Bagaimana dengan Soeryo – Isdianto atau pasangan Soeryo – XYZ?

# Bersambung ke tulisan berikutnya. Stay tune!

2 comments: