Sawan Fibrosis

Monday, March 11, 2019

Pilpres 2019- Siapa Menabur Hoax, Akan Turun Elektabilitasnya

Rakyat Menuduh Jokowi HOAX

Di kampung Akuarium Jakarta, di Lampung, di Sulawesi dengan AROGANNYA buldozer melindas rumah rumah rakyat. Tangis, jeritan dan air mata RAKYAT ditelan oleh deru mesin penggilas yang menghancurkan sisa sisa harta benda milik kaum jelata.

Tanpa ampun, tanpa belas kasihan. Rakyat hanyalah seonggok benda yang harus diinjak injak oleh rezim Jokowi. Tak cuma itu, rumah ibadahpun disikat.

Lain kenyataan di lapangan, lain pula di debat capres. Ketika debat, Jokowi MENGGANTI wajah aslinya yang BENGIS, SADIS, SERAKAH dengan topeng yang dirinya sendiri tidak mengenalnya.

Dengan TOPENG baru, Jokowi menjadi amnesia, lupa dengan PERBUATAN yang MENINDAS rakyat, kemudian berapi api berujar:” GANTI UNTUNG. Semuanya BERES.”

Tanggal 10 Maret 2019 kemaren, tak ada badai, tak ada petir dan TAK SUDI rakyat bertanya, tapi tiba tiba Jokowi berucap:” Elektabilitas saya turun karena HOAX.” (Silahkan cek di media nasional seperti Republika dan Detik) .

Rakyat di kampung Akuarium Jakarta, emak emak di Lampung dan masyarakat di Kabupaten Takalar, Sulses tentu saja tahu persis siapa yang dimaksud HOAX itu. Tak lain adalah Jokowi sendiri.

Barangkali Jokowi lupa dengan TOPENG yang harus dia pakai. Ketika berbicara HOAX, mungkin TOPENG yang dia pakai adalah TOPENG sedang dizalimi.

# Mestinya Jokowi segera me-reshuffle kabinet dengan meng-kreasi departemen urusan TOPENG. Sehingga Jokowi ketika NGIBUL, topeng yang dipakai TEPAT, takkan salah jika bicara soal: Mobil ESEMKA, pertumbuhan 7%, tidak akan menumpuk hutang, tidak akan menaikkan BBM, tidak akan menaikkan tarif dasar listrik, tidak akan impor dan sebagainya

Thursday, March 7, 2019

Pilpres 2019- Ide Prabowo-Sandi, UNIKOP Vs Mental KACUNG Unicorn!

Koperasi adalah pilar ke-4 pembangunan ekonomi Prabowo-Sandi, credit to NGOMPOL

Unikop, unit koperasi bisa ngalahin Unicorn? Masa sih?

Tahukah anda negara Denmark? Penduduknya cuma 5,7 juta jiwa. Sebutkan indek apa saja yang anda ketahui:
- 10 negara kaya di dunia
- Pendidikan termasuk terbaik di muka bumi
- Negara yang bebas korupsi
- Sarangnya pemenang hadiah nobel, diantaranya Niel Bohr dan anaknya, temuannya menjadi cikal bakal ditemukannya bom nuklir.
- Penemu program C++ yang merupakan dasar program Java
Kenapa bisa? Karena Denmark ditopang oleh ekonomi KOPERASI yang menyebabkannya punya “dana besar” untuk membiayai apa saja: pendidikan, kesehatan, riset, dan pembangunan secara keseluruhan.

Denmark TIDAK butuh HUTANG yang MEMBELIT!! “Menyampah,” tak sudi, kata orang Melayu. Hutang kok bangga?

Koperasi Amba, Denmark yang salah satu sayap bisnisnya menjual produk pertanian, peternakan dan pertanian, memiliki “net sale” sebesar Rp105 Triliun per-tahun.

Bandingkan dengan Unicorn yang lahirnya di era SBY, tapi “numpang” bangga oleh Jokowi. Ada nggak yang “net sale”nya di atas Rp100 Triliun? Itupun yang dijual kebanyakannya barang impor. Kacung tukang jual produk ASING.

Penduduk Denmark itu cuma 5,7 juta jiwa. Bagaimana dengan Indonesia yang berpenduduk 265 juta jiwa?

Tentu saja “potensi” net sale UNIKOP yang digagas oleh Prabowo-Sandi akan 45 kali lipat dibanding koperasi Amba Denmark. Bisa 45xRp105 = Rp4.725 Triliun. Dua kali besar APBN Jokowi yang isinya HUTANG.

Akibat ulah Jokowi yang mengejar fee Rp4,5 Triliun, gula petani tak terjual. Menumpuk di gudang.

Prabowo, secara PRIBADI langsung memerintahkan koperasi yang dikelolanya untuk “membeli sebagian” gula tersebut. BUKTI Koperasi bermanfaat. Mana dia “unicorn” yang Jokowi “numpang” bangga itu?

Jika mental KACUNG, selain doyan numpang bangga, gayanya berfoto: sendirian di pantai yang sedang bencana, mendorong gerobak, naik bajaj. Ngaku ngaku MERAKYAT. Tapi, SADIS sama rakyat petani TEBU.

Wednesday, March 6, 2019

Pilpres 2019- Kenapa Jokowi “Unggul” di Desa?

Adian Napitupulu sedang kampanye, credit to Dian Pribadi

Menurut teman teman yang melakukan observasi selama kampanye pilpres dan pileg 2019-2024, Joko Widodo-Amin masih unggul dibandingkan dengan Prabowo-Sandi. Ini terjadi karena Jokowi-Amin mendulang suara sekitar 58% di desa, khususnya di daerah daerah terpencil.

Masyarakat perkotaan (kota Kabupaten dan kota propinsi) banyak yang MENGELUH atas berbagai hal, mulai dari barang mahal, biaya pendidikan, biaya berobat sampai ke biaya listrik yang cenderung naik dari hari ke hari.

Bagaimana dengan masyarakat desa: desa terisolir dan lokasi lokasi yang TIDAK tersentuh MEDSOS? Mengejutkan, ternyata mereka merasakan pembangunan 3 hal ini:

1) Pendidikan- Mereka merasakan renovasi sekolah sekolah SD dan penambahan guru.
2) Kesehatan- Jumlah tenaga medik (perawat dan mantri) juga dirasakan meningkat
3) Transportasi- Pulau pulau terpencil sudah ada yang tersentuh oleh transportasi laut. Dulu, ada kecamatan sampai 6 bulan tanpa transportasi.

Disamping itu, strategi TIMSES Jokowi-Amin sekarang adalah turun ke lokasi lokasi di balik gunung, di daerah yang tak ada jalan aspalnya, pulau pulau terpencil, dusun dusun yang bahkan tidak tersentuh listrik.

Caleg seperti Adian Napitulu saja sudah turun lebih dari 200 titik. Sebagai partai terbesar, Caleg PDIP (nasional, propinsi dan kabupaten) sudah barang tentu mengunjungi jumlah 8 ribu desa seluruh Indonesia. Bahkan sudah berkali kali.

Bagaimana dengan Prabowo-Sandi? Benar, setiap kampanye Prabowo dan Sandi disambut “histeria” oleh ribuan rakyat. Penuh sesak di mana mana. Ada dua hal yang perlu dicermati pada keramaian Prabowo-Sandi:
1. Keramaian luar biasa itu kebanyakannya terjadi di level kecamatan, ibu kota kabupaten atau kotamadya dan kota propinsi. Ada juga di level desa, tapi bukan lokasi terisolir dan di balik gunung.

2. Dalam sebuah acara diskusi di TV, bung Rocky Gerung kelihatan “cemas” dan melontarkan pernyataan, kira kira: apakah lautan manusia yang antusias menyambut Prabowo-Sandi itu akan datang semuanya ke TPS dan kemudian memilih Prabowo-Sandi? Apakah keramaian itu akan berubah jadi suara yang memenangkan Prabowo-Sandi?
- Bung Fadli Zon yang kebetulan berada disamping Rocky Gerung kelihatan hanya “diam”

Pertanyaan saya hampir sama dengan kegusaran Rocky Gerung, yaitu: Apa strategi Timses Prabowo-Sandi untuk memobilisasi rakyat dari balik gunung, pulau pulau terisolir sampai ke kota propinsi agar datang berduyun duyun ke TPS?

# Jadi, bukan tak mungkin Jokowi TETAP dua periode:
- Jokowi cukup unggul "satu" suara saja. Dan suara itu TIDAK datang dari KERUMUNAN massa, tapi dari BALIK gunung atau pulau yang nun jauuuh di sana

Monday, March 4, 2019

Pilpres 2019- MELARAT dan Bermental BUDAK Bersama Joko Widodo

BERBOHONG untuk mencari simpati, credit to Google

Kalau saya tanya ke anak anak Amerika Serikat:
Saya: Kamu mau jadi apa?
Anak Amerika (malu malu): Forbes 50!

Saya: Loh, kenapa tidak menjadi cover Forbes atau Fortune sekalian?
Anak Amerika: ha...ha... ha..ha
------------------------------------------------

Pertama, apa artinya Forbes 50? Itu adalah “daftar” 50 orang kaya di dunia yang diterbitkan oleh Majalah Forbes tiap tahun.

Kedua, kenapa anak Amerika terbahak bahak kalau saya bilang “cover” Forbes atau Fortune? Karena itu adalah angan angan “Forest Gump.”

Forest Gump adalah tokoh “DUNGU” yang diantara cita citanya menjadi “cover” majalah Forbes dan Fortune. Jika sudah dijadikan cover majalah tersebut, artinya Orang KAYA di dunia. Nomor satu kaya di planet bumi.

Tak tanggung tanggung cita cita orang DUNGU: pingin KAYA RAYA.
--------------------------------------------------

Ketika kelas 3 SD, buku pertama berbahasa Inggris yang saya wajibkan dibaca oleh anak saya judulnya: Bamboo Scream. Isinya tentang anak MISKIN, dalam bahasa Melayu “papa kedana” berasal dari negara MISKIN yang ingin melanjutkan studi ke negara adi daya, Amerika Serikat.

Angan angan anak MISKIN itu tidak hanya BERHENTI sampai bisa kuliah di Amerika, tetapi dia ingin bekerja dan membeli Apartemen di New York. Kenapa di New York? Karena dia ingin, jika buka jendela apartmennya yang pertama dia lihat adalah PATUNG Liberty!
----------------------------------------------------------

Pak Harto, sangat bangga dengan statusnya sebagai anak petani MISKIN. Tapi, dia membuat yayasan Supersemar yang diantaranya adalah memberikan beasiswa agar anak anak MISKIN bisa PINTAR.

Beliau juga membuat program agar jumlah pemegang gelar DOKTOR (S3) sebanyak 10 ribu orang.
Kenapa 10 ribu Doktor (S3)? Karena jumlah 10 ribu orang bergelar Doktor (S3) adalah jumlah ketika Jepang memulai negaranya membangun Industri.
-----------------------------------------------

Tidak masalah apakah kita kita anak MISKIN, bukan siapa siapa atau bukan turunan raja diraja. Kata Cikgu SMP saya, Arif Ja’far: “there is will, there is way.”

Masalahnya adalah jika anda seseorang yang ingin menjadi PRESIDEN. Kemudian anda BERBOHONG tentang siapa diri anda: hari ini menjadi tukang besi, besok menjadi tukang kayu, lusa menjadi tukang tambal ban. Lain hari berfoto di GORONG GORONG. Siapa sebenarnya anda?
----------------------------------------------------

Padahal ketika anda sedang berfoto naik bajaj atau berfoto mendorong gerobak, saat itu juga anda mengirimkan anak anda berkuliah di Singapura yang SPP dan biaya hidupnya ratusan juta rupiah pertahun.

Ketika anda berpura pura makan di warteg, menurut majalah “Investing,” anda adalah walikota yang DOYAN mengumpulkan duit. Bahkan menurut Ahok, wakil anda bahwa anda banyak dapat duit dari investor property.
---------------------------------------------------

Dengan berfoto gaya orang MISKIN, tega teganya anda mengajak putra putri Indonesia MELARAT, MERANA dan bermental BUDAK!!

Saturday, March 2, 2019

Pilpres 2019- Amazon Vs Sandiaga Uno

Ide cemerlang Paslon 02
Beberapa tahun yang lalu, masyarakat dunia menebak nebak, siapa dan dari negara mana diantara orang terkaya yang bisa menembus harta kekayaan sebesar US$ 100 milyar (Rp 1.400 Triliun?).
Ternyata orang pertama di dunia yang bisa menembus angka Rp1.400 Triliun adalah Jeff Bezos, warga negara Amerika Serikat, pemilik perusahaan Amazon. Sekarang harta kekayaan Jeff adalah Rp1.600 Triliun.
Berapa duit Rp1.600 Triliun itu? Jelasnya, lebih besar dari belanja pemerintah RI yang berkisar Rp1.400 Triliun tahun 2018. Jika dibandingkan dengan rata rata APBD propinsi di Sumatra, bisa untuk 300 tahun atau 3 abad APBD.
Terus, apa hubungan antara Sandiaga Uno dan Amazon (perusahaan milik Jeff Bezos, orang kaya di dunia?). Jeff Bezos “cuma” punya dua ide yaitu: rantai distribusi dan amannya pasokan.
Sementara itu, Sandiaga Uno punya ide ke-3 yaitu produksi LOKAL. Kenapa produksi LOKAL? Karena akan lebih murah jika juga memanfaatkan bahan baku LOKAL dan tenaga kerja LOKAL.
Produksi LOKAL adalah KELEMAHAN yang takkan bisa diatasi oleh Jeff Bezos, karena produksi lokal berarti mahal. Ongkos produksi lokal di Amerika Serikat termasuk yang mahal di dunia.
Untuk sekedar informasi, bagi yang belum tahu, Sandiaga Uno menamatkan studi S1 (Sarjana) dan S2 (Master) di Amerika Serikat. Nilai kuliah S2 adalah A semua alias IPK 4.0. Perfect. Sempurna. Disamping itu beliau pernah bekerja di Canada.
Wajar wajar saja, kalau Sandiaga Uno punya pikiran lebih CEMERLANG daripada Jeff Bezos, karena pendidikan Jeff hanya S1 dan TAK PERNAH bekerja di negara industri lainnya.
Kalau masyarakat dunia dengan berdebar menebak nebak siapa yang bisa punya duit Rp1.400 Triliun pertama di dunia. Apakah rakyat Indonesia TIDAK tertarik bersama sama Prabowo-Sandi bahu membahu mengalahkan “ide ide” manusia terkaya di muka bumi?

Thursday, February 28, 2019

Pilpres 2019- Saving Private PRABOWO SUBIANTO (bagian 1)

Prabowo Subianto bersama prajuritnya, credit to Lensa Fakta

Bau anyir darah, desingan peluru, letupan dinamit, ledakan ranjau dan tangis janda serta isak anak anak prajurit adalah bagian dari kehidupan sehari hari Prabowo Subianto selama karirnya di militer.

Operasi yang “menghebohkan” dunia adalah pembebasan peneliti berkebangsaan asing yang disandera oleh OPM di Papua. Operasi ini disebut dengan istilah “operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz95.” Mengapa menggemparkan dunia?

Pertama - Operasi langsung dipimpin oleh pasukan komando yang berpangkat jenderal bintang satu (Brigadir Jenderal) yaitu Prabowo Subianto.
-Bandingkan dengan operasi militer (Operation Neptune Spear) membunuh pemimpin Al-qaeda, Osama bin Ladin tahun 2011. Robert J O’neill yang membunuh Osama bin Ladin cuma berpangkat Sersan Mayor atau prajurit biasa, non perwira. Sedangkan arsitek operasi yang berpangkat bintang dua hanya memonitor dari jarak jauh melalui satelit.

Kedua- Prabowo Subianto MENOLAK naik pangkat. Padahal SEMUA yang terlibat operasi pembebasan sandera di-NAIKkan pangkatnya. Bahkan ada beberapa prajurit naik pangkat DUA KALI dalam setahun.

Prabowo Subianto adalah satu satunya Jenderal di MUKA BUMI ini yang menolak naik pangkat setelah operasi militer yang membebaskan sandera asing diakui keberhasilannya di dunia.

Silahkan cek di buku sejarah, kasi tau pak Prabowo Subianto jika ada jenderal yang MENOLAK naik pangkat di dunia ini.

Hanya sebagai pembanding, arsitek yang memonitor dari jauh operasi militer membunuh Osama bin Ladin menerima kenaikan PANGKAT menjadi bintang empat dengan suka cita, penuh tawa ceria!
Kenapa Prabowo MENOLAK naik pangkat? Terus, dan apa hubungan antara “Saving Private Ryan” dengan “Saving Private Prabowo Subianto?”

Untuk pertanyaan pertama, jawabannya sederhananya adalah karena Prabowo Subianto berjuang demi sang saka merah putih, demi mengharumkan nama Republik Indonesia walaupun NYAWA taruhannya.

Anda sekarang jadi NGERTI, kenapa Gus Dur (mantan presiden RI dan mantan ketua PBNU) pernah bilang:”Prabowo Subianto adalah jenderal paling ikhlas.” Gus Dur biacara sesua kenyataan. 100% benar.

# Untuk pertanyaan: Apa hubungan antara “Saving Private Ryan” dengan “Saving Private Prabowo Subianto?” Akan kita ulas di bagian 2.

Thursday, February 21, 2019

Pilpres 2019- Saving Private “Sumitro Djojohadikusumo”

Film Saving Private Ryan, credit to RAF Museum

Film “Saving Private Ryan” bercerita tentang upaya menyelamatkan nyawa seorang prajurit bernama “Ryan” oleh tim khusus yang langsung dbentuk Mabes tentara Amerika Serikat. Kenapa dan ada apa dengan “Ryan,” sehingga nyawanya harus diselamatkan?

Ryan bersama 3 abang kandungnya ditugaskan untuk memerangi Nazi Jerman. 3 saudaranya tewas di medan tempur. Mengetahui hal ini, menhan Amerika langsung memerintahkan Ryan keluar dari zona tempur.

Celakanya, Ryan tidak diketahui berada di Batalion, platoon atau squad yang mana satu. Terpaksa pasukan khusus dibentuk. Tom Hank berperan sebagai kapten pasukan. Sebagaimana film perang, isinya tentu saja heroisme, kesetiakawanan, nilai nilai kemanusiaan dan terkadang ada dialog dialog lugu yang membuat kita geli.

Tragisnya, kapten pasukan penyelamat ini, Tom Hank dan beberapa prajuritnya tewas oleh terjangan peluru panas.

Film yang disutradarai Steven Spielberg tersebut mendapat nominasi 11 piala Oscar dan menjadi film box office.

Apa hubungan antara “saving private Ryan” dengan Sumitro Djojohadikusuomo, ayah Prabowo Subianto?

Dua saudara kandung Sumitro Djojohadikusumo, yaitu Soebianto Djojohadikoesoemo dan Soejono Djojohadikoesoemo gugur di medan tempur dalam usia yang sangat muda. Ada syair di saku Soebianto Djojohadikoesoemo (barangkali memprediksi kematiannya):

Kami bukan pembina candi
Kami hanya pengangkut batu
kamilah angkatan yang pasti musnah
agar menjelma angkatan baru…..”

Di Amerika, jika satu serdadu tewas, maka menteri pertahanan yang akan langsung menghubungi pihak keluarga. Jika lebih dari satu (abang-adik) gugur di medan tempur, maka presiden yang langsung menyatakan belasungkawa ke pihat keluarga serdadu. Kemudian, semua adik beradik yang masih tersisa di medan tempur akan ditarik pulang.

Apa perlakuan negara terhadap Margono Djojohadukusumo yang dua putranya diterjang peluru tentara Jepang? TIDAK ADA. Nihil. Nothing. Tidak menteri, apalagi presiden yang menyampaikan berita duka.

Tentu saja, Margono Djojohadukusumo tak ingin satu putranya yang masih tersisa GUGUR. Maka akan “musnah” silsilah turunan Djojohadukusumo.

Sumitro Djojohadikusumo, kemudian dikirim kuliah di Nederlandse Economiche Hogeschool, Belanda sampai memperoleh gelar Doktor (S3) bidang ekonomi.

Kita tahu bahwa Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo Subianto adalah arsitek ekonomi Indonesia yang sangat berjasa terhadap pembangunan kembali ekonomi yang sedang “porak poranda,” baik setelah kemerdekaan RI dan setelah G30S PKI.

# Pengorbanan keluarga Prabowo Subianto sangat luar biasa terhadap Indonesia:
-Darah, jiwa, raga, air mata dan harta untuk Republik Indonesia