Sawan Fibrosis

Wednesday, November 18, 2020

China Jadi “Kelinci” Percobaan Vaksin Turki – Amerika (Biontech – Pfizer)

 

Perusahaan China, Fosun Pharma sedang uji coba 
vaksin Biontech – Pfizer

Pada tanggal 11 Nopember 2020, minggu lalu, saya membuat komen di salah satu status (tanpa saya edit):”

China juga "berhasrat" untuk pesan yang Amerika.... # Karena uji coba tahap 3 vaksin China di Brazil ada yang MATI.... ## Apa kabarnya uji coba tahap 3 vaksin China di Indonesia?..... Kok malah ribut ribut soal haram halal?”

TERNYATA …...

Oh, TERNYATA…. China TIDAK hanya berhasrat membeli vaksin made in Turki-USA, tapi juga bersedia menjadi kelinci percobaan.

Sumber informasi adalah:

- South China Morning Post

- majalah Time.

- China’s National Medical Products Administration

Perusahaan China yang melakukan kelinci percobaan itu namanya Fosun Pharma.

Apa?

Terus bagaimana dengan Vaksin China itu sendiri?

Apa hasil uji klinik tahap 3 di Indonesia?

---------------------------------

Ketika pemerintah Singapura diminta presiden Bush untuk menjadi “supervisor” atau trainer di Timur Tengah, jawaban mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew kira kira: 

“Sebagai orang China, saya merasa di Timur Tengah itu banyak bangsa bangsa tua yang mumpuni. Saya merasa TIDAK punya kapasitas.”

Bangsa bangsa tua yang mumpuni itu, tak lain adalah:

- Persia (Iran)

- Turki

- Arab

- Yahudi.

Hubungannya dengan vaksin?

Lee Kuan Yew Benar. Bangsa tua itu sangat mumpuni. Dan terbukti, perang penemuan vaksin itu ternyata dimenangkan oleh bangsa bangsa tua.

Dan China harus mengakuinya dengan menjadi kelinci percobaan.

# Hanya sekedar mengingatkan sejarah:

- Persia (Iran) dan Fir’aun (Mesir) pernah memperbudak Yahudi

- Turki pernah menjajah Mesir dan israel.

- Arab pernah MENGALAHKAN China pada perang di Talas (Uzbekistan). Akibatnya China mundur dari seluruh wilayah Asia Tengah.

Friday, November 13, 2020

Pilwako Batam 2020 – Angka Basyid Fantastik dan Lukita Meninggalkan Rudi

Fig 01- Abdul Basyid, calon wakil walikota Batam
sedang membeli pisang (credit to Abdul Basyid)

Pada tulisan bulan Oktober, 2020 lalu: Pilwako Batam 2020 – Siapakah Abdul Basyid? 

Angka “traffic” medsos Abdul Basyid hanya 39%, jauh tertinggal dibandingkan Amsakar yang 61%.

Setelah satu bulan, yaitu seminggu terakhir bulan Nopember, 2020, saya kembali mengecek traffic, kali ini sumber traffic yang saya cek agak luas, yaitu:

- medsos
- berita online (surat kabar, majalah, portal berita)
- websites

Hasilnya?

Basyid: 59%
Amsakar: 41%

Kenapa angka Abdul Basyid bisa begitu fantastik?


Fig 02- Angka traffic online antara Basyid Vs Amsakar

Ada dua faktor penyebabnya, yaitu internal dan eksternal. Diantara faktor internal adalah:

- Basyid sangat aktif berdialog dengan masyarakat

-Menghadiri berbagai kegiatan sosial dan budaya rakyat, termasuk undangan kawin atau kenduri.

- Melakukan silaturrahmi dengan siapa saja, diantaranya kunjungan ke tanah kelahirannya.


Fig 03- Traffic online antara Lukita Vs Rudi

Banyak sekali faktor eksternal diantaranya:

- masyarakat semakin menyadari bahwa walikota pertahana mempraktikkan politik nepotisme. Sangat sibuk dengan pencalonan bini sebagai wakil gubernur Kepri

- ulama, di status sosmed mereka, juga mulai menyinggung soal bahaya nepotisme

- tentu saja kondisi ekonomi yang semakin parah di pulau Batam.

Lukita mulai unggul terhadap Rudi, dari angka 50% vs 50% di bulan Oktober, sekarang meningkat menjadi 57% Vs 43%.

Apa makna ini semua?

Masyarakat Batam mulai mengetahui siapa Lukita dan Basyid. Kemudian memperbincangkannya di berbagai media.

Apakah Lukita – Basyid akan memang di Pilwako Batam?

Modal dasar sudah punya, yaitu didiskusikan dan menarik perhatian masyarakat Batam: masyarakat awam, ulama, tokoh masyarakat dan mayoritas rakyat yang mengakses teknologi digital.

Langkah berikutnya akan membutuhkan ribuan “sukarelawan,” untuk melakukan:

- mengetuk pintu satu persatu rumah calon pemilih
- menggiring pemilih untuk ke kotak suara
- mengawasi kotak suara

Good Luck!!

# Hanya sekedar mengingatkan, berdasarkan data nasional: pertahana punya peluang 70% untuk mempertahankan jabatannya

Wednesday, November 11, 2020

Ugur Sahin Dijuluki “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19

 

Dr. Ugur Sahin, ilmuwan Turki yang turut mengembangkan vaksin Covid 19

Pada posting tanggal 28 Agustus 2020, isinya sebagai berikut:

Seperti yang saya tulis di posting lalu, bahwa vaksin buatan China memakai teknologi kuno, dikembangkan dari konsep dasar tahun 1796 oleh Edward Jenner.

Vaksin dibuat dari virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan.

Vaksin yang sekarang dikembangkan oleh Amerika Serikat dibuat dengan teknologi mRNA pada tahun 1990. Hanya untuk eksperimen pada tikus. Waktu itu banyak tikus yang MATI.

Kemudian diperbaiki pada tahun 2000 dengan teknologi tambahan yaitu “carbon” binding atau infusion.

Ketika diuji coba ke tikus, ternyata semua tikus SELAMAT.

Teknologi ini kemudian diajarkan ke 20 negara, termasuk 3 negara yang sudah saya posting:

- China

- Jerman

- Inggris

PERTAMA kali diuji coba untuk Covid 19.

Artinya? Teknologi ini masih taraf “coba coba.”

China dan Jerman “gagal” mengaplikasikan teknologi mRNA + Carbon binding.

China kemudian berbalik arah, yaitu memakai teknologi KUNO.

Jerman mengajak Perancis kerjasama, kemudian mengajak perusahaan swasta Amerika Serikat kerjasama.

Hasilnya? Belum diketahui.

Inggris melesat ke depan. Mungkin sudah komplit uji klinik tahap 3!

Amerika Serikat sekarang sedang uji klinik tahap 3

---------------------------------------------

Ternyata yang mewakili Jerman itu adalah perusahan BioNTech, bekerjasama dengan perusahaan Amerika, namanya Pfizer.

BioNTech itu pendiri dan sekaligus pemiliknya adalah Dr. Ugur Sahin, ilmuwan Turki yang dilahirkan di Jerman. Masih sebagai warga negara Turki.

Selain Dr. Ugur Sahin, pendiri lain adalah istrinya sendiri, yaitu Dr. Özlem Türeci

BioNTech dan Pfizer berhasil mengembangkan vaksin Covid 19, sudah dilakukan uji coba tahap 3 terhadap 43 ribu sukarelawan.

Hasilnya?

90% efektif untuk melawan Corona virus (Sars Cov 2).

Beberapa literatur mengatakan bahwa vaksin yang 70% efektif saja sudah memadai untuk melawan virus.

Namun demikian akan diusahakan mendekati 100% efektif sampai bulan Desember 2020 nanti.

Terus, apa hubungannya dengan judul: Ugur Sahin Adalah “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19?

Harga saham BioNTech naik tajam (meroket), sehingga aset Dr. Ugur Sahin dan istrinya mendadak menjadi kira kira Rp 60 Triliun.

Tentu saja angka ini akan terus meningkat, jika BioNTech sudah benar benar memproduksi vaksin.

Sehingga Dr. Ugur Sahin dijuluki sebagai Bill Gate dari Turki

Apakah vaksin produksi Dr. Ugur Sahin, Bill Gate dari Turki ini HALAL?

-----------------------------------------

Sudah barang tentu 100% HALAL, karena TIDAK memakai medium untuk membiakkan virus.

Silahkan baca posting saya sebelumnya tentang 100% halal vaksin buatan Amerika Serikat. Apalagi sekarang dibuat bersama ilmuwan Turki!!

Saturday, November 7, 2020

Pilpres USA 2020 - Biden Menang di State Kelahirannya

Biden menang di Pensylvania, menjadikannya menang pilpres Amerika 2020 (Credit to CNN)

Mitos* bahwa presiden atau kepala daerah “harus” menang di tanah kelahirannya semakin terbukti.

Donald Trump dalam debat resmi sempat MENGEJEK Biden, kira kira ejekannya “Percuma kamu lahir di Pensylvania, nggak ada yang mengenalmu.”

Dilanjutkan dengan kata kata:”kamu itu anak disersi, melarikan diri dari kampung halamanmu…. Dasar anak tak tahu diuntung.”

Respon Biden?: “ha ha ha ha……..”

Trump sengaja menjatuhkan mental Biden di depan umum, karena Donald Trump menang di Pensylvania tahun 2016.

Dan pada saat debat, di polling atau survey menunjukkan Trump unggul jauh. Sangat “pede” bisa mengalahkan Biden di tempat kelahirannya.

-----------------------------

Ternyata, Biden MENANG di Pensylvania, dan sekaligus MENANG pilpres Amerika 2020.

Bukan hanya 273 electoral vote, tapi bisa lebih 300 votes, karena ada beberapa states sisa belum diketahui hasil final. Dan menunjukkan Biden unggul sementara waktu di states sisa itu.

Pastilah sekarang ini Biden akan tertawa lebih terbahak bahak dan sekaligus terpingkal pingkal.

*Hanya sekedar mengingatkan saja, Prabowo KALAH dua kali berturut turut di tanah kelahirannya Jakarta.

Untung saat debat Capres 2019, Jokowi TIDAK mengejek Prabowo di depan umum.

Jokowi menang di Jakarta dua kali berturut turut!!

--------------------------------

Terus apakah TRUMP akan menuntut ke Supreme Court?

Ya, kalau dia BODOH. Jangan jangan MEMANG bodoh!

Kenapa begitu?

# Untuk kasus pilpres Indonesia 2019, silahkan baca komen komen saya:

- Kalau TIDAK ada bukti kuat, Prabowo-Sandi pasti KALAH di MK

- Maju ke MK tanpa bukti kecurangan, sama saja memberi bahan olok olok ke Yusril Ihza Mahendra. Dia akan tertawa terpingkal pingkal.

----------------------------------

Pertama di Amerika itu tiap state punya aturan Pilpres dan Pilkada sendiri sendiri.

Trump harus menuntut satu persatu di tiap propinsi, kalau kalah, baru bisa mengajukan banding ke supreme court.

Dia sudah kalah di pengadilan Pensylvania, dan kemudian juga kalah di “supreme court”

Ini komen saya di FB (tanggal 6 Nopember 2020):


Breaking News: Supreme Court Menolak Permohonan Presiden Trump.

Setelah ditolak oleh Pengadilan Tingkat Propinsi, Presiden Trump mengajukan banding ke Supreme Court (MK + MA).

Keputusan supreme court adalah:

- menolak permintaan presiden Donald Trump untuk menghentikan penghitungan suara di Pensylvania (20 electoral vote).

- penghitungan dilanjutkan

- 96% suara yang sudah dihitung adalah sah.

# Biasanya pengambilan keputusan memakan waktu 35 hari

- karena emergensi, keputusan hanya dalam 2 hari.

---------------------------

Kemudian, tentang lamanya proses di “supreme court” dan konsekwensi jika Trump mengajukan hasil pilpres ke supreme court sudah saya tulis di tulisan ini:

Jika Trump Tidak NGAKU Kalah, Akan DIUSIR dari White House.

Mari kita tunggu jalan cerita selanjutnya, sambil minum kopi!

Friday, November 6, 2020

Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Demo pendukung Biden dan Trump berdekatan
(credit to AP/ picture-alliance)

Pertama, demo adalah bagian dari demokrasi. Soal apa saja ada demonya, termasuk BURUKnya menu makan di “sekolah sekolah*”:

- GRATIS jika melewati area publik (milik pemerintah).

- BAYAR jika melewati beberapa area PRIVATE; lewat jam demo yang ditetapkan Undang Undang.

* Anak kami sendiri mulai ikut demo sejak dia SMP, diantaranya demo kualitas makanan di sekolah.

Kedua, demo rusuh adalah kriminal, maka akan berhadapan dengan National Guard:

- Perintah TEMBAK ditempat akan dikeluarkan jika kerusuhan berlarut larut. TIDAK ada ampun.

---------------------------

Mencoblos boleh dilakukan secara:

1) Langsung datang ke TPS, pada hari “H”

2) Langsung, sebulan sebelum hari “H.” Early voting istilahnya.

3) Melalui pos untuk yang sakit dan berada di luar negeri

Departemen LN Indonesia juga melaksanakan pilpres dan pileg yang surat suaranya dikirim melalui pos untuk WNI yang jauh dari kedutaan atau konsul.

Saya sendiri ikut pencoblosan pilpres dan pileg RI melalui Pos, karena jauh dari kedubes RI, sebanyak 5 kali di 5 negara berbeda.

Hanya sekali datang ke kedutaan RI saat berada di Manila, Philippina.

-----------------------------------

Kembali ke pertanyaan, Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Jawaban sederhananya, karena pandemi Covid 19, maka banyak pencoblosan suara dilakukan di rumah dan kemudian di kirim melalui pos.

Lokasi calon pemilih tersebar di berbagai tempat: kota, pinggiran kota, desa, di sebalik gunung, rawa dan sebagainya, sudah barang tentu sampainya ke TPS juga berbeda waktunya.

Sampai saat ini masih terus berdatangan.

Kenapa TRUMP sudah mendeklerasi atau mengklaim kemenangan, sementara masih ada surat suara yang belum datang ke TPS?

Dan kenapa Trump Minta penghitungan suara DIHENTIKAN?

Kenapa pula tuntutan Trump ke pengadilan dianggap SAMPAH?

------------------------------------

Pendukung Trump umumnya datang mencoblos pada hari “H,” dan segera DIHITUNG suaranya.

Sudah barang tentu, TRUMP berada di posisi atas untuk SEMENTARA waktu.

Dan minta segera penghitungan dihentikan.

Mengajukan “lawsuit” ke pengadilan tingkat propinsi, dimana dia merasa MENANG, tapi akan kalah jika penghitungan dilanjutkan.

Tuntutan Trump, ada yang “TIDAK dibaca” oleh pengadilan, langsung dibuang ke tong sampah. Karena memang “SAMPAH.” Mengotori meja hakim saja.

------------------------------------------------

Kemudian suara yang dihitung adalah yang mencoblos sebelum hari H dan yang mencoblos kemudian kirim lewat post, early voting dan mail in voting istilahnya. Dan ini umumnya pendukung BIDEN.

Dan posisi BIDEN segera UNGGUL sementara waktu. Sampai saya menulis ini:

- Biden 253 electoral votes

- Trump 213 electoral votes.

11 electoral vote dari Arizona BELUM disahkan. Memang BIDEN unggul di Arizona. Jadi Biden BELUM dapat 264 electoral votes, masih 253.

Angka 253 electoral votes untuk Biden in menyebabkan Trump tentu saja semakin mencak mencak dengan berbagai tuduhan:

- suara yang masuk belakangan adalah suara gelap, palsu dan dikreasi.

Apakah tuduhan Trump ini BENAR?

Nanti kita bahas. Ngopi dulu!

Wednesday, November 4, 2020

Jika Trump Tidak NGAKU Kalah, Akan DIUSIR dari White House

Biden unggul, hanya butuh 17 electoral vote untuk menang 
(credit to CNN)

Saat ini, Selasa malam di AS, Rabu pagi waktu Indonesia. Biden unggul 253 electoral votes, hanya butuh 17 electoral votes untuk menang.

Timses Donald Trump mencoba dengan kekerasan untuk MENGHENTIKAN penghitungan suara di salah satu TPS di Michigan.

Apakah timses Trump berhasil?

Langsung DITANGKAP polisi, dan dijebloskan ke penjara. Tak ada ampun.

Siapa yang bisa menghentikan penghitungan suara?

Jawabnya pengadilan. Silahkan mengajukan “lawsuit” untuk menghentikan penghitungan suara di pengadilan tingkat propinsi.

-----------------------

Ada paling sedikit 40 tuntutan yang diajukan Donald Trump di berbagai pengadilan di tingkat propinsi. Diantara tuntutan itu adalah:

- menghentikan penghitungan suara

- meminta suara dihitung ulang

- mempermasalahkan prosedur pengumpulan suara.

- mempertanyakan keabsahan surat suara yang sudah dicoblos.


Demo agar semua suara yang sudah dicoblos dihitung semua.

Bagaimana hasilnya?

Untuk yang sudah disidangkan, SEMUANYA kalah!! Ya, KALAH

Trump kemudian BISA mengajukan tuntutan ke pengadilan tertinggi, yaitu “Supreme Court” (MA + MK).

Satu kasus memakan waktu sekitar 35 hari, jika semua 40 kasus diajukan ke Supreme Court, maka waktu yang dibutuhkan adalah 1.400 (seribu empat ratus hari).

Berarti butuh waktu 1400/350 = 4 tahun.

Tanggal 20 Januari 2021 atau sekitar 75 hari dari sekarang, maka Donald Trump HARUS keluar dari White House. Karena mandatnya HABIS.

Jika TIDAK mau? Maka Donald Trump akan diusir paksa atau DITENDANG dari White House.

TERUS?

Siapa yang jadi presiden?

Jabatan presiden diserahkan ke ketua DPR.

Persoalannya, masa jabatan DPR juga akan berakhir pada tanggal 20 Januari 2021.

Maka, akan diserahkan ke Senat.

Sebenarnya, juga bermasalah, dimana sebagian anggota Senat akan berakhir pada tanggal 20 Januari 2021.

Tapi, sebagian anggota Senat akan bertahan, karena untungnya pemilihan anggota senat TIDAK sama. Tanggal, bulan dan tahun pemilihannya beda beda untuk masing masing anggota.

Ketua senat sekarang, Mit McConnell akan berakhir masa jabatannya. Maka dia harus menunjuk ketua baru yang paling tua usia, yaitu Elizabeth Warren.

Nah, Elizabeth adalah MUSUH bebuyutan Donald Trump.

Diprediksi, perintah pertama presiden Elizabeth Warren adalah: TANGKAP dan jebloskan TRUMP ke penjara!!.

Tuesday, November 3, 2020

Pilpres USA – Menang Tipis, Brutal atau Berdarah Darah

Modal electoral Vote (perwakilan) –
Biden sebanyak 203 Vs Trump 125 votes

Untuk anda ketahui bahwa sistem pemilihan presiden Amerika adalah “electoral vote” (perwakilan), bukan sistem “populer vote” (satu orang satu suara).

Keunggulan “electoral vote” adalah presiden bisa berasal dari state kecil.

Jika diterapkan di Indonesia, maka orang pulau Natuna (Laut Cina Selatan, Kepulauan Riau) atau Manado (Sulut) atau suku Banjar (Kalsel) bisa punya “peluang” menjadi presiden.

Jam 7 malam, Selasa, 3 Nopember 2020 waktu Amerika Serikat, Florida state akan tutup TPS. Satu jam setelah itu, maka kita mulai tahu hasilnya. Kemudian diikuti oleh beberapa states.

Sekitar 6 jam atau jam 1.00 dini hari, kita sudah dapat gambaran siapa pemenang pilpres.

------------------------

Untuk dinyatakan pemenang pilpres, dimana Biden atau Trump harus memperoleh angka 270 “electoral vote.”


Subuh, sudah mulai antri di depan TPS.

Berdasarkan hasil polling dan basis partai, maka modal “electoral vote” adalah:

- 203 electoral vote untuk Biden

- 125 electoral vote untuk Trump

Karena Florida duluan tutup TPS dan duluan hasilnya dilaporkan. Kitapun “BISA” memprediksi siapa yang akan MENANG.

JIKA, Donald Trump MENANG di Florida, makan dia berpeluang “menang tipis” secara keseluruhan.

Bagaimana jika Biden MENANG di Florida?

Dapat dikatakan bahwa BIDEN akan menang dengan angka BRUTAL atau di atas 270 electoral vote.

Kemudian, apa yang dimaksud dengan MENANG secara “berdarah darah” atau bloody atau landslide?

------------------------------------

Texas dan Georgia diperkirakan akan diketahui hasil hitungan suaranya sekitar jam 10 malam.

Jika Biden menang salah satu saja, maka bisa diprediksi bahwa BIDEN akan menang secara “berdarah darah” atau di atas 300 electoral vote.

Bukan hanya menang BESAR, tapi juga MENGHANCURKAN mental presiden Trump dan partai Republik.

Karena Texas dan Georgia adalah BENTENG pertahanan Trump dan Partainya. Berpuluh tahun di kedua states ini menjadi lumbung suara partai Republik.

Biden punya peluang BESAR menang berdasarkan:

- polling, walaupun unggul tipis. Biasanya partai Republik menang dua digit.

- orang hitam, latin dan Asia jumlahnya semakin banyak di kedua state, dan menjadi sumber suara untuk Biden dan partai Demokrat.

Mari kita tunggu hasil Pilpres AS (dari beberapa states) dalam hitungan jam, sambil menikmati secangkir kopi.

====================

# Tadi waktu jogging pagi di taman kota sempat ketemu aparat keamanan (memakai jaket FBI), sepertinya sedang memonitor pelaksanaan pemungutan suara di beberapa TPS.

## Di internet memang banyak “sas sus” soal kerusuhan jika Trump kalah.

- TIDAK akan ada KERUSUHAN, tapi kalau demo, barangkali.

- Jika KERUSUHAN, akan ditembak ditempat oleh national guard.