Diantara
dana untuk memerangi Covid-19 (credit to Rizal Ramli)
Keluarga
“tertentu” Indonesia BISA dapat “bantuan” dari negara sampai
Rp84 juta karena musibah Covid-19.
Mereka
yang termasuk mendapatkan bantuan Rp84 juta per keluarga ini adalah:
-
keluarga pas pas pasan (tidak kaya dan tidak miskin) sebanyak 115
juta jiwa
-
keluarga miskin dan kelaparan, 25 juta jiwa
-
usaha kecil, sebanyak 15 juta unit (milik keluarga).
Pertama,
dari
mana duitnya?
Kedua,
bagaimana
hitung hitung sederhananya?
Caranya,
tentu saja “alokasi” dana, salah satunya dari yang bisa ditunda
karena kurang urgen, dialihkan ke bantuan untuk rakyat dan industri
KECIL karena terdampak Covid-19.
Dari
meme Dr Rizal Ramli yang saya comot, ada dana infrastruktur + dana
pemindahan ibukota, subtotal dana Rp700 triliun.
Kemudian,
ada dana yang dikeluarkan oleh BI sebesar Rp300 triliun untuk
intervensi pasar uang (rupiah/valas).
Menurut
KPK, negara rugi Rp2000 triliun tiap tahun (dari Google search)
Itu
duit untuk tahun 2020 saja. Ini masih bulan April 2020. Jika dikit
dikit intervensi, bukan tak mungkin cadangan devisa hangus sia sia
lebih dari Rp500 triliun.
Kemudian,
data resmi dari Litbang KPK, bahwa ada KEBOCORAN penerimaan negara
sebesar Rp2.000 triliun. Hal ini sudah saya tulis juga: Tak Habis Dirundung Korupsi, Di Laut NATUNA Kitapun Dicuri.
Jika
separuhnya saja diselamatkan tahun ini, maka kita akan punya duit
untuk
menanggulangi dampak Covid-19 sebesar Rp1.000 triliun.
Presiden dan keluarganya TIDAK butuh hidup MEWAH
(dari Google search)
Setelah
itu, ada dana sekitar Rp300 triliun yang berasal dari:
-
anggaran presiden (biaya pesawat satu rombongan ke LN; biaya
perawatan mobil mewah; jalan jalan satu keluarga ke LN dsbnya). Toh
presiden cuma naik becak, bajaj dan pakai sendal jepit seperti saat
kampanye.
-
perjalanan dinas dan tunjangan pejabat, karena pejabat “stay at
home” selama wabah Covid-19
-
dana Asabri dan Jiwasraya
-
dana bailout berbagai perusahaan konglemerat
-
pajak yang belum tertagih dari konglemerat
-
dsbnya
Total
dana yang tersedia adalah: Rp700 triliun + Rp300 triliun+ Rp1000
triliun + Rp300 triliun = Rp2.300 triliun.
Orang
miskin Indonesia (credit to TubasMedia)
Dari
data Bank Dunia, Bank Asia dan berbagai sumber media yang bisa
di-search di Google:
-
Jumlah orang yang secara keuangan pas pasan (vulnerable): 115 juta
jiwa
-
jumlah orang MISKIN dan kelaparan: 25 juta
140
juta jiwa ini jika dijadikan keluarga dengan 4 anggota, akan jadi 35
juta keluarga.
Jika
kita alokasikan Rp1.800 triliun, maka:
(Rp1.800.000.000.000.000)/(35.000.000) = (Rp1.800.000.000)/(35
keluarga) = Rp51 juta
Uang
sisa Rp500 triliun dialokasikan untuk menolong usaha kecil. Anggap
saja 40% keluarga hidup dari usaha kecil: warung, pedagang siomay,
pedagang bubur ayam dan sebagainya.
Maka
hitungan kasarnya adalah: (Rp500.000.000.000.000)/(15.000.000
keluarga) = Rp500.000.000)/(15 kk)= Rp33 juta
Ada
keluarga yang bisa dapat bantuan maksimal, karena pas pasan, miskin
dan sekaligus pedagang kecil. Dana bantuan yang didapat adalah Rp84
juta!!