Mike
Bloomberg,
capres kaya raya
Dari
22 calon presiden partai demokrat, gugur satu persatu, akhirnya
tersisa 6 orang. Kenapa GUGUR? Karena salah satu alasan utamanya
adalah: UANG.
Seperti
sebuah lingkaran, 4 hal ini saling bersinggungan: ide, debat, polling
dan UANG.
Pertama,
untuk jadi capres harus punya ide bagus, kemudian ide bagus tersebut
dipertahankan di dalam debat.
Penampilan
debat yang cemerlang, biasanya akan diikuti oleh polling
(elektabilitas) yang tinggi.
Semakin
tinggi elektabilitas, maka DUIT akan mengalir kencang. Kemudian UANG
tersebut bisa dipakai untuk apa saja (yang berhubungan dengan
kampanye tentunya).
--------------------------
Sampai
detik ini, capres Mike Bloomberg, satu satunya capres yang MENOLAK
sumbangan uang dari siapa saja, padahal dalam polling, beliau top 3
secara nasional:
1)
Bernie Sanders
2)
Joe Biden
3)
Mike Bloomberg
Kenapa
beliau TIDAK mau menerima uang sumbangan? Jawabnya karena Mike
Bloomberg adalah seorang triliuner dengan harta kekayaan sekitar Rp 1
ribu (seribu) triliun.
Mike
Bloomberg rangking 8 terkaya di Amerika Serikat.
Harta
kekayannya setara dengan 6 tahun APBD pulau jawa atau 20 tahun APBD
pulau Sumatra atau separuh APBN Indonesia
Apa
ide cemerlang beliau sehingga di polling berada di posisi top 3?
Secara garis besar ini diantaranya:
1)
Pensiun
-
semua pekerja: swasta maupun PNS dapat pensiun.
-
uang pensiun karyawan swasta berasal dari potongan gaji + kontribusi
(sumbangan perusahaan) + kontribusi negara + bunga yang diberi
negara.
-
uang pensiun karyawan swasta bisa lebih besar dari PNS
2)
Tabungan
-
semua karyawan swasta dan PNS akan punya tabungan
-
uang tabungan berasal dari sekian persen gaji karyawan + sekian
persen dari perusahaan + sekian persen dari negara
-
tabungan bisa dipakai untuk hal hal penting misalnya mau beli mobil,
beli rumah, ngirim anak studi tour ke luar negeri dsb (pengambilan
uang dari tabungan harus izin pihak berwenang)
3)
Bidang kesehatan
-
menekan biaya obat obatan dan memotong rantai birokrasi, sehingga
biaya keseluruhan kesehatan bisa ditekan.
-
biaya dan pelayanan kesehatan tergantung pada pendapatan pasien.
-
namun demikian, semua rakyat bisa mengakses pelayanan kesehatan,
meskipun dalam kondisi miskin.
Pemilihan
capres partai demokrat ini masih panjang, masih ada 3 debat sisa
secara nasional, dan temu muka dengan calon pemilih di semacam balai
kota yang berlangsung di setiap state (propinsi).
Di
pertemuan “balai kota,” para capres akan langsung “berdebat”
dengan rakyat. Petanyaan dari rakyat terkadang di luar dari dugaan,
misalnya:
“aku
single parent, punya empat anak: Kalau aku pilih kamu jadi presiden,
kemudian, anak anakku bisa jadi apa?”
“sekarang
gaji aku US$2 ribu, kalau kamu presiden, berapa gaji aku bisa
meningkat?”
Pertanyaan
pertanyaan tak terduga dan kemudian didebat bisa berlangsung berjam
jam.
Begitulah
proses pemilihan presiden di Amerika Serikat. Dalam
proses panjang ini akan dipilih SATU orang untuk melawan Donald
Trump.
Mari
kita tunggu hasilnya!