Sawan Fibrosis: Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Friday, November 6, 2020

Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Demo pendukung Biden dan Trump berdekatan
(credit to AP/ picture-alliance)

Pertama, demo adalah bagian dari demokrasi. Soal apa saja ada demonya, termasuk BURUKnya menu makan di “sekolah sekolah*”:

- GRATIS jika melewati area publik (milik pemerintah).

- BAYAR jika melewati beberapa area PRIVATE; lewat jam demo yang ditetapkan Undang Undang.

* Anak kami sendiri mulai ikut demo sejak dia SMP, diantaranya demo kualitas makanan di sekolah.

Kedua, demo rusuh adalah kriminal, maka akan berhadapan dengan National Guard:

- Perintah TEMBAK ditempat akan dikeluarkan jika kerusuhan berlarut larut. TIDAK ada ampun.

---------------------------

Mencoblos boleh dilakukan secara:

1) Langsung datang ke TPS, pada hari “H”

2) Langsung, sebulan sebelum hari “H.” Early voting istilahnya.

3) Melalui pos untuk yang sakit dan berada di luar negeri

Departemen LN Indonesia juga melaksanakan pilpres dan pileg yang surat suaranya dikirim melalui pos untuk WNI yang jauh dari kedutaan atau konsul.

Saya sendiri ikut pencoblosan pilpres dan pileg RI melalui Pos, karena jauh dari kedubes RI, sebanyak 5 kali di 5 negara berbeda.

Hanya sekali datang ke kedutaan RI saat berada di Manila, Philippina.

-----------------------------------

Kembali ke pertanyaan, Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Jawaban sederhananya, karena pandemi Covid 19, maka banyak pencoblosan suara dilakukan di rumah dan kemudian di kirim melalui pos.

Lokasi calon pemilih tersebar di berbagai tempat: kota, pinggiran kota, desa, di sebalik gunung, rawa dan sebagainya, sudah barang tentu sampainya ke TPS juga berbeda waktunya.

Sampai saat ini masih terus berdatangan.

Kenapa TRUMP sudah mendeklerasi atau mengklaim kemenangan, sementara masih ada surat suara yang belum datang ke TPS?

Dan kenapa Trump Minta penghitungan suara DIHENTIKAN?

Kenapa pula tuntutan Trump ke pengadilan dianggap SAMPAH?

------------------------------------

Pendukung Trump umumnya datang mencoblos pada hari “H,” dan segera DIHITUNG suaranya.

Sudah barang tentu, TRUMP berada di posisi atas untuk SEMENTARA waktu.

Dan minta segera penghitungan dihentikan.

Mengajukan “lawsuit” ke pengadilan tingkat propinsi, dimana dia merasa MENANG, tapi akan kalah jika penghitungan dilanjutkan.

Tuntutan Trump, ada yang “TIDAK dibaca” oleh pengadilan, langsung dibuang ke tong sampah. Karena memang “SAMPAH.” Mengotori meja hakim saja.

------------------------------------------------

Kemudian suara yang dihitung adalah yang mencoblos sebelum hari H dan yang mencoblos kemudian kirim lewat post, early voting dan mail in voting istilahnya. Dan ini umumnya pendukung BIDEN.

Dan posisi BIDEN segera UNGGUL sementara waktu. Sampai saya menulis ini:

- Biden 253 electoral votes

- Trump 213 electoral votes.

11 electoral vote dari Arizona BELUM disahkan. Memang BIDEN unggul di Arizona. Jadi Biden BELUM dapat 264 electoral votes, masih 253.

Angka 253 electoral votes untuk Biden in menyebabkan Trump tentu saja semakin mencak mencak dengan berbagai tuduhan:

- suara yang masuk belakangan adalah suara gelap, palsu dan dikreasi.

Apakah tuduhan Trump ini BENAR?

Nanti kita bahas. Ngopi dulu!

1 comment: