Sawan Fibrosis

Saturday, November 7, 2020

Pilpres USA 2020 - Biden Menang di State Kelahirannya

Biden menang di Pensylvania, menjadikannya menang pilpres Amerika 2020 (Credit to CNN)

Mitos* bahwa presiden atau kepala daerah “harus” menang di tanah kelahirannya semakin terbukti.

Donald Trump dalam debat resmi sempat MENGEJEK Biden, kira kira ejekannya “Percuma kamu lahir di Pensylvania, nggak ada yang mengenalmu.”

Dilanjutkan dengan kata kata:”kamu itu anak disersi, melarikan diri dari kampung halamanmu…. Dasar anak tak tahu diuntung.”

Respon Biden?: “ha ha ha ha……..”

Trump sengaja menjatuhkan mental Biden di depan umum, karena Donald Trump menang di Pensylvania tahun 2016.

Dan pada saat debat, di polling atau survey menunjukkan Trump unggul jauh. Sangat “pede” bisa mengalahkan Biden di tempat kelahirannya.

-----------------------------

Ternyata, Biden MENANG di Pensylvania, dan sekaligus MENANG pilpres Amerika 2020.

Bukan hanya 273 electoral vote, tapi bisa lebih 300 votes, karena ada beberapa states sisa belum diketahui hasil final. Dan menunjukkan Biden unggul sementara waktu di states sisa itu.

Pastilah sekarang ini Biden akan tertawa lebih terbahak bahak dan sekaligus terpingkal pingkal.

*Hanya sekedar mengingatkan saja, Prabowo KALAH dua kali berturut turut di tanah kelahirannya Jakarta.

Untung saat debat Capres 2019, Jokowi TIDAK mengejek Prabowo di depan umum.

Jokowi menang di Jakarta dua kali berturut turut!!

--------------------------------

Terus apakah TRUMP akan menuntut ke Supreme Court?

Ya, kalau dia BODOH. Jangan jangan MEMANG bodoh!

Kenapa begitu?

# Untuk kasus pilpres Indonesia 2019, silahkan baca komen komen saya:

- Kalau TIDAK ada bukti kuat, Prabowo-Sandi pasti KALAH di MK

- Maju ke MK tanpa bukti kecurangan, sama saja memberi bahan olok olok ke Yusril Ihza Mahendra. Dia akan tertawa terpingkal pingkal.

----------------------------------

Pertama di Amerika itu tiap state punya aturan Pilpres dan Pilkada sendiri sendiri.

Trump harus menuntut satu persatu di tiap propinsi, kalau kalah, baru bisa mengajukan banding ke supreme court.

Dia sudah kalah di pengadilan Pensylvania, dan kemudian juga kalah di “supreme court”

Ini komen saya di FB (tanggal 6 Nopember 2020):


Breaking News: Supreme Court Menolak Permohonan Presiden Trump.

Setelah ditolak oleh Pengadilan Tingkat Propinsi, Presiden Trump mengajukan banding ke Supreme Court (MK + MA).

Keputusan supreme court adalah:

- menolak permintaan presiden Donald Trump untuk menghentikan penghitungan suara di Pensylvania (20 electoral vote).

- penghitungan dilanjutkan

- 96% suara yang sudah dihitung adalah sah.

# Biasanya pengambilan keputusan memakan waktu 35 hari

- karena emergensi, keputusan hanya dalam 2 hari.

---------------------------

Kemudian, tentang lamanya proses di “supreme court” dan konsekwensi jika Trump mengajukan hasil pilpres ke supreme court sudah saya tulis di tulisan ini:

Jika Trump Tidak NGAKU Kalah, Akan DIUSIR dari White House.

Mari kita tunggu jalan cerita selanjutnya, sambil minum kopi!

Friday, November 6, 2020

Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Demo pendukung Biden dan Trump berdekatan
(credit to AP/ picture-alliance)

Pertama, demo adalah bagian dari demokrasi. Soal apa saja ada demonya, termasuk BURUKnya menu makan di “sekolah sekolah*”:

- GRATIS jika melewati area publik (milik pemerintah).

- BAYAR jika melewati beberapa area PRIVATE; lewat jam demo yang ditetapkan Undang Undang.

* Anak kami sendiri mulai ikut demo sejak dia SMP, diantaranya demo kualitas makanan di sekolah.

Kedua, demo rusuh adalah kriminal, maka akan berhadapan dengan National Guard:

- Perintah TEMBAK ditempat akan dikeluarkan jika kerusuhan berlarut larut. TIDAK ada ampun.

---------------------------

Mencoblos boleh dilakukan secara:

1) Langsung datang ke TPS, pada hari “H”

2) Langsung, sebulan sebelum hari “H.” Early voting istilahnya.

3) Melalui pos untuk yang sakit dan berada di luar negeri

Departemen LN Indonesia juga melaksanakan pilpres dan pileg yang surat suaranya dikirim melalui pos untuk WNI yang jauh dari kedutaan atau konsul.

Saya sendiri ikut pencoblosan pilpres dan pileg RI melalui Pos, karena jauh dari kedubes RI, sebanyak 5 kali di 5 negara berbeda.

Hanya sekali datang ke kedutaan RI saat berada di Manila, Philippina.

-----------------------------------

Kembali ke pertanyaan, Kenapa Hasil Pilpres Amerika 2020 Terlambat Diketahui?

Jawaban sederhananya, karena pandemi Covid 19, maka banyak pencoblosan suara dilakukan di rumah dan kemudian di kirim melalui pos.

Lokasi calon pemilih tersebar di berbagai tempat: kota, pinggiran kota, desa, di sebalik gunung, rawa dan sebagainya, sudah barang tentu sampainya ke TPS juga berbeda waktunya.

Sampai saat ini masih terus berdatangan.

Kenapa TRUMP sudah mendeklerasi atau mengklaim kemenangan, sementara masih ada surat suara yang belum datang ke TPS?

Dan kenapa Trump Minta penghitungan suara DIHENTIKAN?

Kenapa pula tuntutan Trump ke pengadilan dianggap SAMPAH?

------------------------------------

Pendukung Trump umumnya datang mencoblos pada hari “H,” dan segera DIHITUNG suaranya.

Sudah barang tentu, TRUMP berada di posisi atas untuk SEMENTARA waktu.

Dan minta segera penghitungan dihentikan.

Mengajukan “lawsuit” ke pengadilan tingkat propinsi, dimana dia merasa MENANG, tapi akan kalah jika penghitungan dilanjutkan.

Tuntutan Trump, ada yang “TIDAK dibaca” oleh pengadilan, langsung dibuang ke tong sampah. Karena memang “SAMPAH.” Mengotori meja hakim saja.

------------------------------------------------

Kemudian suara yang dihitung adalah yang mencoblos sebelum hari H dan yang mencoblos kemudian kirim lewat post, early voting dan mail in voting istilahnya. Dan ini umumnya pendukung BIDEN.

Dan posisi BIDEN segera UNGGUL sementara waktu. Sampai saya menulis ini:

- Biden 253 electoral votes

- Trump 213 electoral votes.

11 electoral vote dari Arizona BELUM disahkan. Memang BIDEN unggul di Arizona. Jadi Biden BELUM dapat 264 electoral votes, masih 253.

Angka 253 electoral votes untuk Biden in menyebabkan Trump tentu saja semakin mencak mencak dengan berbagai tuduhan:

- suara yang masuk belakangan adalah suara gelap, palsu dan dikreasi.

Apakah tuduhan Trump ini BENAR?

Nanti kita bahas. Ngopi dulu!

Wednesday, November 4, 2020

Jika Trump Tidak NGAKU Kalah, Akan DIUSIR dari White House

Biden unggul, hanya butuh 17 electoral vote untuk menang 
(credit to CNN)

Saat ini, Selasa malam di AS, Rabu pagi waktu Indonesia. Biden unggul 253 electoral votes, hanya butuh 17 electoral votes untuk menang.

Timses Donald Trump mencoba dengan kekerasan untuk MENGHENTIKAN penghitungan suara di salah satu TPS di Michigan.

Apakah timses Trump berhasil?

Langsung DITANGKAP polisi, dan dijebloskan ke penjara. Tak ada ampun.

Siapa yang bisa menghentikan penghitungan suara?

Jawabnya pengadilan. Silahkan mengajukan “lawsuit” untuk menghentikan penghitungan suara di pengadilan tingkat propinsi.

-----------------------

Ada paling sedikit 40 tuntutan yang diajukan Donald Trump di berbagai pengadilan di tingkat propinsi. Diantara tuntutan itu adalah:

- menghentikan penghitungan suara

- meminta suara dihitung ulang

- mempermasalahkan prosedur pengumpulan suara.

- mempertanyakan keabsahan surat suara yang sudah dicoblos.


Demo agar semua suara yang sudah dicoblos dihitung semua.

Bagaimana hasilnya?

Untuk yang sudah disidangkan, SEMUANYA kalah!! Ya, KALAH

Trump kemudian BISA mengajukan tuntutan ke pengadilan tertinggi, yaitu “Supreme Court” (MA + MK).

Satu kasus memakan waktu sekitar 35 hari, jika semua 40 kasus diajukan ke Supreme Court, maka waktu yang dibutuhkan adalah 1.400 (seribu empat ratus hari).

Berarti butuh waktu 1400/350 = 4 tahun.

Tanggal 20 Januari 2021 atau sekitar 75 hari dari sekarang, maka Donald Trump HARUS keluar dari White House. Karena mandatnya HABIS.

Jika TIDAK mau? Maka Donald Trump akan diusir paksa atau DITENDANG dari White House.

TERUS?

Siapa yang jadi presiden?

Jabatan presiden diserahkan ke ketua DPR.

Persoalannya, masa jabatan DPR juga akan berakhir pada tanggal 20 Januari 2021.

Maka, akan diserahkan ke Senat.

Sebenarnya, juga bermasalah, dimana sebagian anggota Senat akan berakhir pada tanggal 20 Januari 2021.

Tapi, sebagian anggota Senat akan bertahan, karena untungnya pemilihan anggota senat TIDAK sama. Tanggal, bulan dan tahun pemilihannya beda beda untuk masing masing anggota.

Ketua senat sekarang, Mit McConnell akan berakhir masa jabatannya. Maka dia harus menunjuk ketua baru yang paling tua usia, yaitu Elizabeth Warren.

Nah, Elizabeth adalah MUSUH bebuyutan Donald Trump.

Diprediksi, perintah pertama presiden Elizabeth Warren adalah: TANGKAP dan jebloskan TRUMP ke penjara!!.

Tuesday, November 3, 2020

Pilpres USA – Menang Tipis, Brutal atau Berdarah Darah

Modal electoral Vote (perwakilan) –
Biden sebanyak 203 Vs Trump 125 votes

Untuk anda ketahui bahwa sistem pemilihan presiden Amerika adalah “electoral vote” (perwakilan), bukan sistem “populer vote” (satu orang satu suara).

Keunggulan “electoral vote” adalah presiden bisa berasal dari state kecil.

Jika diterapkan di Indonesia, maka orang pulau Natuna (Laut Cina Selatan, Kepulauan Riau) atau Manado (Sulut) atau suku Banjar (Kalsel) bisa punya “peluang” menjadi presiden.

Jam 7 malam, Selasa, 3 Nopember 2020 waktu Amerika Serikat, Florida state akan tutup TPS. Satu jam setelah itu, maka kita mulai tahu hasilnya. Kemudian diikuti oleh beberapa states.

Sekitar 6 jam atau jam 1.00 dini hari, kita sudah dapat gambaran siapa pemenang pilpres.

------------------------

Untuk dinyatakan pemenang pilpres, dimana Biden atau Trump harus memperoleh angka 270 “electoral vote.”


Subuh, sudah mulai antri di depan TPS.

Berdasarkan hasil polling dan basis partai, maka modal “electoral vote” adalah:

- 203 electoral vote untuk Biden

- 125 electoral vote untuk Trump

Karena Florida duluan tutup TPS dan duluan hasilnya dilaporkan. Kitapun “BISA” memprediksi siapa yang akan MENANG.

JIKA, Donald Trump MENANG di Florida, makan dia berpeluang “menang tipis” secara keseluruhan.

Bagaimana jika Biden MENANG di Florida?

Dapat dikatakan bahwa BIDEN akan menang dengan angka BRUTAL atau di atas 270 electoral vote.

Kemudian, apa yang dimaksud dengan MENANG secara “berdarah darah” atau bloody atau landslide?

------------------------------------

Texas dan Georgia diperkirakan akan diketahui hasil hitungan suaranya sekitar jam 10 malam.

Jika Biden menang salah satu saja, maka bisa diprediksi bahwa BIDEN akan menang secara “berdarah darah” atau di atas 300 electoral vote.

Bukan hanya menang BESAR, tapi juga MENGHANCURKAN mental presiden Trump dan partai Republik.

Karena Texas dan Georgia adalah BENTENG pertahanan Trump dan Partainya. Berpuluh tahun di kedua states ini menjadi lumbung suara partai Republik.

Biden punya peluang BESAR menang berdasarkan:

- polling, walaupun unggul tipis. Biasanya partai Republik menang dua digit.

- orang hitam, latin dan Asia jumlahnya semakin banyak di kedua state, dan menjadi sumber suara untuk Biden dan partai Demokrat.

Mari kita tunggu hasil Pilpres AS (dari beberapa states) dalam hitungan jam, sambil menikmati secangkir kopi.

====================

# Tadi waktu jogging pagi di taman kota sempat ketemu aparat keamanan (memakai jaket FBI), sepertinya sedang memonitor pelaksanaan pemungutan suara di beberapa TPS.

## Di internet memang banyak “sas sus” soal kerusuhan jika Trump kalah.

- TIDAK akan ada KERUSUHAN, tapi kalau demo, barangkali.

- Jika KERUSUHAN, akan ditembak ditempat oleh national guard.

Saturday, October 31, 2020

Permen Untuk Anak Anak Di Hari Halloween

Foto 1- Salah satu rumah tetangga yang menyediakan permen

Barusan belanja ke supercenter, ada yang aneh, tidak seperti biasanya yaitu banyak anak anak. Bertanya tanya dalam hati: ”ada apa?”

Setelah mikir, akhirnya teringat, nanti malam akan ada “Halloween.” Mereka belanja untuk persiapan acara malam nanti.

Halloween adalah salah satu “perayaan” yang maknanya sudah berubah. Sekarang menjadi bagian industri.

Milyaran dolar dikeruk oleh baik industri besar, menengah dan kecil. Keuntungan berarti juga menyediakan lapangan pekerjaan dengan gaji memadai.

Industri itu dalam bentuk produksi:

- permen hantu hantuan

- kostum Halloween

- aneka balon wajah hantu

- aksesori yang dimiripkan dengan hantu


Foto 2- Aneka permen di salah satu sudut perumahan

Sebenarnya yang paling happy adalah anak anak. Di perumahan kami ada beberapa titik sebagai tempat anak anak berkumpul.

Kemudian mereka “parade” sambil mengetuk ngetuk pintu rumah yang dilalui.

Dulu, waktu masih kecil, anak kami menunggu di depan rumah, pakai topeng dan seember permen.


Foto 3- Acara Halloween di kota, sebelum malam

Anak anak kecil itu senangnya bukan main kalau dibilang kostumnya menakutkan.

Aww…. scary….. monster ……..spooky.

Di ruang publik seperti taman, pustaka, museum dan sudut kota juga ada semacam parade kecil kecilan menyambut Halloween.

Setelah belanja, kami ke taman kota. Banyak anak anak, remaja dan orang tuanya.

Ada seorang anak, ketika kami tatap kostum nenek sihirnya, dia nampak senang. Lalu menyodorkan tongkat sihirnya.

Menurut kami, Halloween adalah hari gembira anak anak dengan kostum dan permennya.

TIDAK ada hubungan dengan agama apapun!!  

Thursday, October 29, 2020

Pertumbuhan Ekonomi Amerika 33,1%, Karena Uang Stimulus

 

Pertumbuhan ekonomi Amerika sebesar 33,1% 
(Credit to ABC News).

Mengejutkan, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sebesar 33,1% (tiga puluh tiga koma satu persen).

Pertumbuhan ini terjadi pada quarter (kuartal) ke 3 (bulan Juli, Agustus dan September) tahun 2020.

Hanya sekedar perbandingan, dimana Indonesia mengalami “penurunan tajam” ekonomi. Pada kuartal 2 adalah sebesar -5,3% (minus 5 koma 3 persen). Dan kuartal ke 3 diperkirakan -1,7% (minus 1,7%).

Selanjutnya, kenapa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bisa begitu fantastik?

Sebab utamanya adalah paket stimulus ekonomi untuk individu, untuk yang menganggur karena usaha tutup saat pandemi Covid 19, untuk dunia usaha dan institusi pemerintah.

Bantuan langsung tunai untuk individu dan penganggur disediakan total dana sebesar US$ 560 miliar (sekitar Rp 8 ribu triliun).

Berapa masing masing individu dan penganggur dapat?


Stimulus ekonomi (credit to Google)

1) Individu Rp 18 juta. Jika jumlah keluarga 5 orang, maka satu keluarga dapat Rp 90 juta:

- langsung dikirim melalui rekening bank

- atau dikirimkan check, jika tak punya rekening bank.

2) Untuk yang menganggur diberikan bantuan sebesar US$2.400 (Rp 36 juta) per bulan, juga langsung dikirim ke rekening bank atau check.

Sedangkan total dana stimulus sebesar Rp 30 ribu triliun (sekitar 15 tahun APBN Indonesia).

Selain invidu, dana ini diberikan untuk:

- usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

- kesehatan masyarakat (penanganan Covid 19)

- pendidikan

- pemerintah daerah (provinsi, kabupaten dan kotamadya).

Dana ini punya “trickle down effects” yang menyebabkan berbagai sektor bangkit kembali. Sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi “gila gilaan.”

# BUKTI terang benderang bahwa Pemerintah yang BAIK sama rakyat, akan “disayangi” tuhan.

## Pemerintah PELIT, akan terbirit birit!!

- kata cak Nun, nanti akan ditawur (dilempar batu) sama rakyatnya sendiri!!

Thursday, October 22, 2020

Nepotisme – Amerika Serikat Vs Negara Nganu

Salah seorang yang ikut Pilkada (Credit to GenPI).

Membandingkan NEPOTISME di Amerika Serikat dengan Negara Nganu, sama saja membandingkan antara Petir (gledek) Vs Dangdut.

Petir menyebabkan orang TEPONGKENG, mati konyol kata teman saya yang orang Melayu Pulau Penyengat, Indera Sakti.

Dangdut? Masa sih nggak tahu? Yang bikin orang sik siik asiik.

Kemudian, kenapa ada nama nama terkenal seperti:

- Kennedy

- Bush

- Clinton

-------------------------------

Untuk menjadi CALON pejabat publik, katakan walikota, gubernur dan presiden di Amerika, HARUS mengikuti proses “primary” namanya.

Siapa saja bisa menjadi calon, tanpa pandang agama, asal usul, warna kulit, anak gembel atau anak presiden. Siapa saja.

Masa sih tanpa ada syarat apapun?

Cuma SATU syaratnya, yaitu punya OTAK.

Apakah boleh si calon masuk ke dalam “gorong gorong” misalnya?

Kalau mau dilempar BATU, ya, silahkan saja!

Apakah boleh pakai sendal jepit dan naik becak saat kampanye?

Pasti ditelanjangi dan diarak keliling kampung!!

Disuruh pakai OTAK, kok malah pakai sendal jepit?

Itulah di Amerika Serikat. Terus, apa itu “primary?”

------------------------------------

Primary adalah seleksi yang diiukuti oleh calon presiden, gubernur atau walikota. Diantara proses yang diikuti oleh CALON adalah:


1) Debat TERBUKA

- minimal 8 kali, bisa sampai 12 kali

- diperlukan OTAK dalam debat, karena akan diketahui pikiran, program dan ide ide baru untuk mengatasi problem terkini.


2) Kampanye TERBUKA

- setiap calon harus berkampanye dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu kota ke kota lainnya.


3) Debat di “town hall” bisa sampai 10 kali

- setiap calon harus menjawab pertanyaan langsung dari rakyat: anak kecil, orang tua renta, guru, dokter, veteran, ibu rumah tangga, tukang batu. Pokoknya siapa saja.


Siapa yang akan menang sebagai CALON ditentukan oleh:

1) Voting

- rakyat memberikan suara persis seperti pemilihan umum asli. Tiap propinsi dan daerah beda tanggalnya.

- pengurus partai: pusat, tingkat propinsi dan daerah


2) Duit sumbangan

- tiap debat, akan ada sumbangan. Siapa yang debatnya HEBAT, maka sumbanganpun mengalir kencang


3) Polling

- ada 50 badan atau institusi atau lembaga yang melakukan polling dari waktu ke waktu. Akan diambil 5 poling teratas dari 5 lembaga.


Dari 22 calon presiden partai Demokrat, maka yang terpilih sebagai calon adalah Joe Biden.


Dasar pemilihan Joe Biden adalah:

1) Mengumpulkan duit sumbangan tertinggi. Lebih dari Rp20 Triliun. Terus mengalir sampai hari ini

2) Polling tertinggi

3) Voting tertinggi (suara rakyat dan suara pengurus partai Demokrat)


Sekarang, Joe Biden melawan Donald Trump. Kita tunggu hasilnya.


# Proses ini juga terjadi di pemilihan walikota dan gubernur. PERSIS sama.

- Jika keluarga Kennedy, Bush atau Clinton yang terpilih, ya, monggo.