Sawan Fibrosis

Wednesday, September 9, 2020

Pilpres 2024 - Anies Baswedan dan Politik Identitas

 

Anies Baswedan dalam sebuah acara (credit to detikNews)

Di Amerika Serikat, biasa biasa saja orang mengidentikkan dirinya dengan:

- African American
- Japanese American
- Chinese American
- Asian American

Dalam dunia politik adalah biasa biasa juga seorang calon presiden mengidentikkan dirinya dengan suatu golongan atau asal usulnya, karena identitas berhubungan sumber SUARA dan DUIT.

Ketika mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2008, Obama mendapat suara 95% dari African American, dan sumbangan uang sebesar US$760 (Rp 11 triliun).

Uang umumnya datang dari orang hitam (African American) yang berprofesi sebagai bintang film, olahragawan, seniman dan pengusaha kecil menengah.

Sekarang, Kamala Haris meng-identikkan dirinya sebagai anak imigran Jamaica dan India.

Ketika diumumkan sebagai calon wakil presiden Joe Biden, hanya dalam waktu 24 jam uang terkumpul sebanyak US$24 juta (Rp 350 milyar).

Sepanjang bulan Agustus, hanya satu bulan, kamala Haris dan Joe Biden mengumpulkan uang US$364 juta (Rp 5,3 triliun). Uang ini umumnya datang dari komunitas India dan Jamaica di Amerika Serikat.

Tentu saja, India dan Jamaica di Amerika akan memberikan suara mereka untuk Joe Biden – Kamala Haris.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pernahkan anda mendengar Ahok secara LANTANG mengaku dia orang Cina?

Orangtua, ya, Ayah Ahok emangnya lahir di mana?

Kakek Ahok lahirnya di mana? Dan apa profesi kakek Ahok?

Hanya sekedar menguji pengetahuan anda!!

Terus, apa hubungannya dengan Anies Baswedan?

--------------------------------------------------------------------------

Kakek Anies Baswedan dilahirkan di Surabaya.

Kalau anda TIDAK tahu Surabaya itu di mana, saya kasih tahu bahwa Surabaya itu berlokasi di Pulau Jawa.

Kakek Anies Baswedan adalah “founding father,” yaitu salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Diantara founding father yang lain adalah Sukarno dan Hatta.

Ayah Anies Baswedan adalah mantan Dekan dan wakil Rektor UII. Tahukah anda UII itu di mana?

Di Medsos, ayah Anies mengaku berasal dan menetap di Yogyakarta. Dan Yogyakarta itu berada di Beijing, eh, Yaman.

Anies Baswedan sendiri lahir di Kuningan (Jawa Barat). Ibunya berasal dari Cipicung, Jawa Barat.

Dari TK, SD, SMP, SMA, dan Kuliah di Yogyakarta. Silahkan cek di Youtube, bagaimana lancarnya Anies Baswedan berbahasa Jawa.

Selain lancar, aksennya “medok.”

Dimana letak salahnya, kalau saya nuduh Anies Baswedan orang Jawa atau saya menuduh Ahok adalah orang Bangka Belitung?

Soal identitas ini, terserah orang Jawa, calon pemilih terbesar Indonesia apakah akan menganggap Anies Baswedan sebagai “putra daerah” dan kemudian memilihnya sebagai presiden tahun 2024.

Mari kita tunggu!!

Sunday, August 30, 2020

Tradisi Pilgub Kepri – Kombinasi antara Melayu dan Pendatang

Foto hanya ilustrasi saja

Persentase komposisi penduduk kepri berdasarkan etnis adalah sebagai berikut (sudah dibulatkan, hanya untuk posting ini):

- Melayu: 30%

- Jawa: 25%

- Batak: 13%

- Minangkabau: 10%

- Tionghoa: 8%

- Dan lain lain: 14%

Apa makna angka ini dalam Pilgub selama Kepri berdiri?

Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, selalu kombinasi antara penduduk tempatan (Melayu) dan pendatang, kekecualian hanya terjadi pada tahun 2015.

Uniknya, yang mendapat TUAH ketika Gubernurnya Melayu, dan Wakilnya Pendatang.

Apakah anda tidak percaya?

Ini daftar gubernur dan wakil gubernur Kepri:

- Tahun 2005: Ismeth Abdullah – M. Sani: Pendatang – Melayu

- Tahun 2010: M. Sani – Soeryo Respationo: Melayu – Pendatang

- Tahun 2015: M. Sani – Basirun: Melayu – Melayu

Saat Gubernur Melayu dan Wakilnya Pendatang (M.Sani – Soeryo R), pemerintahan berjalan mulus, diantaranya TIDAK ada yang ditangkap karena KORUPSI.

Sepertinya, antara suku Melayu dan Pendatang memiliki komitmen tidak tertulis untuk bersama sama membangun tanah Melayu.

Terjadi hubungan “simbiosis mutualisme,” dimana antara suku tempatan dan pendatang merasa saling membutuhkan, dan saling mengisi kekurangan masing masing.

Anehnya, ketika Gubernur Pendatang (2005), dan ketika Gubernur dan Wakilnya dua dua Melayu (2015), maka “PUAKE” pun tiba.

Diantaranya dua orang Gubernur (tahun 2005 dan gubernur pengganti 2015) DIJEBLOSKAN ke penjara.

Bisa saja hal ini adalah KEBETULAN, tapi itulah fakta yang sudah terjadi. Dan data demografi juga mendukung fakta ini.

Bagaimana dengan Pilgub 2020?

Apakah kombinasi Melayu dan Pendatang akan mendapat TUAH, terhindar dari PUAKE bumi Melayu?

Dan kemudian pemerintahannya berjalan MULUS?

Mari kita tunggu!

Thursday, August 20, 2020

Apakah Anda Berbakat Menjadi PIKUN?

 Jumlah orang di dalam lukisan

Banyak test “sangat sederhana” untuk mengetahui apakah anda sudah menderita pikun (Alzheimer’s) atau berbakat menjadi pikun di kemudian hari atau normal normal saja.

Diantara tes itu adalah mengenal objek di dalam sebuah gambar atau photo.

-------------------------------------------

Ayah Donald Trump menderita penyakit Alzheimer’s selama 6 tahun sebelum meninggal dunia pada usia 93 tahun di New York.

Mengingat sudah berusia 74 tahun (lahir 14 Juni 1946), kemudian, dokter White House menyarankan Donald Trump agar ikut tes apakah dia sudah masuk ke tahap pikun?

Diantara isi Tes yang diikuti oleh Donald Trump adalah:

- membedakan hewan Singa, Gajah dan Unta

- mengidentifikasi foto orang orang terkenal: George Washington, Abraham Lincoln dan Barrack Obama

- membedakan buah buahan: nenas, anggur, apple


Apakah tesnya sesederhana itu?

Ya untuk anda yang normal, tapi sulit untuk orang yang punya tanda tanda menderita kepikunan.

-----------------------------------------------

Setelah tes dengan pertanyaan SANGAT sederhana tentu akan diikuti oleh soal soal yang sulit.

Pertanyaan SULIT, bertujuan untuk mengetahui apakah OTAK anda masih aktif digunakan untuk berpikir atau hanya menghayal setinggi langit.

-------------------------------------------

Untuk anda, salah satu pertanyaan yang SAMA untuk Donald Trump: Berapa jumlah orang di photo atau lukisan dalam post ini?


Jawaban anda akan menentukan apakah anda:

- sudah atau punya tanda tanda PIKUN (Alzheimer)

- akan PIKUN beberapa tahun ke depan

- normal

- suka memakai OTAK


Hayo, berapa jumlah orang di photo atau lukisan yang saya posting??

Tuesday, August 11, 2020

Megawati Kalah Di Jawa Tengah - Apakah Puan Akan Kalah Juga?

Capres Cawapres 2009

Sebenarnya, di status maupun komen yang lalu lalu, ada saya sebutkan “kemungkinan” yang akan ikut pilpres 2024.

Yang Sudah Dibahas:

Susi dan AHY : Jabar dan Jatim:
- Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?

Ganjar dan Khofifah: Jateng dan Jatim

Yang BELUM dibahas?

- Gibran “sang putra mahkota” > Paling menarik
- Sandiaga Uno
- Anies Baswedan
- Ridwan Kamil
- dll


Hutan, hanya ilustrasi

# Perlu diingat: Megawati KALAH di Jateng selama ikut Pilpres!!

- Megawati juga Kalah ketika bersanding dengan ketua NU, Hasyim Muzadi
- Megawati kalah dua kali berturut turut
- Megawati DITOLAK mentah mentah ketika akan menggandeng Jokowi. Ditolak oleh pengurus PDIP dan Jokowi

## Megawati saja KALAH, bagaimana dengan anaknya, Puan?

- Megawati KALAH di Jateng, apakah Puan bisa menang?
- Apakah nasib Puan akan sama dengan Megawati? Ditolak MENTAH mentah oleh pengurus PDIP?

### Rakyat Jateng sangat marah dengan Megawati, karena menolak putra daerah Jateng untuk menjadi gubernur saat itu.

- Bukan tidak mungkin, kemarahan rakyat Jateng akan dilampiaskan ke Puan, jika putra daerahnya tidak diusung dalam Pilpres 2024.

### Creng creng creng…...nanti akan kita bahas!

11 Agustus 2020

Sunday, August 9, 2020

Apakah Pilwako Tangsel Sebagai “Test Case” Pilpres 2024?

Sara, Prabowo dan Muhammad

Pada posting yang berjudul “Cawagub DKI – Cerdas, Cantik dan Nasrani,” ada saya sebutkan bahwa berdasarkan exit poll Pilpres 2019, suara 52% umat Islam tidak mengantarkan Prabowo ke Istana.

Sementara itu, Jokowi menang dengan komposisi suara 48% umat Islam dan 90% non-muslim.

Suara non-muslim naik pesat, dari 70% tahun 2014, menjadi 90% di tahun 2019. Kenaikan yang fantastis.

Menyimak pelaksanaan KLB Partai Gerindra, dapat dibaca, Prabowo ingin “meng-kopi:”
- Formula kemenangan Jokowi: 48% Islam + 90% non-muslim pada Pilpres 2024 nanti.

Apa kaitannya dengan Pilwako Tangsel?
------------------------------------------

Hasil poling, RMOL Banten


Tiga pasangan yang akan bertarung dalam Pilwako Tangsel adalah:
- Muhammad dan Rahayu Saraswati
- Siti Nur Azizah dan Ruhama Ben
- Benyamin dan Pilar Saga.

Adalah fakta, hanya Rahayu Saraswati satu satunya yang Nasrani. Dengan demikian, bukan hal mustahil, pasangan Muhammad – Rahayu akan meraup 100% suara non muslim.

Kalau angka 100% terlalu optimis, adalah hal yang biasa biasa saja, jika Muhammad – Rahayu kemungkinannya dapat suara di atas 50% atau 70% dari non muslim.

Bukan hanya mengandalkan beragama Nasrani, Rahayu lebih jauh sudah melakukan berbagai upaya untuk meraih suara maksimal:
- program kerja untuk minoritas
- pemberdayaan perempuan
- pendekatan dengan “buzzer” yang mendukung Jokowi

Bagaimana dengan suara dari umat Islam?

Ini pertarungan 3 pasangan, maka untuk menang, TIDAK perlu seperti Jokowi, yaitu butuh suara 48% dari umat Islam.

Muhammad – Rahayu memerlukan dukungan umat Islam “cukup” 35% saja.

Hanya sekedar info, dari Poling yang dilakukan RMOL Banten, Muhammad – Rahayu mendapatkan angka 60%+
Meskipun ini bukan poling “serius,” akurasinya diragukan, tapi bisa ditarik kesimpulan:
- Pasangan Muhammad - Rahayu sudah dikenal luas masyarakat.
- Kampanye program program kerja, baik langsung dan melalui media (mainstream dan sosial) akan mudah dilakukan.

Jika Muhammad – Rahayu MENANG, maka rumus 48% + 90% dengan modifikasi dan varian variannya akan diaplikasikan di Pilpres 2024.

Mari kita tunggu!!

Saturday, August 1, 2020

Kenapa Vaksin Covid-19 Harus HALAL?

Vaksin yang pernah menjadi kontraversi

Di Amerika, 50% orang tidak disuntik vaksin flu, sehingga sekitar 9.000 (sembilan ribu) orang mati tiap tahun karena influenza.

Jika, vaksin Covid-19 selesai uji coba, berdasarkan survey, ada sekitar 25% sudah menyatakan TIDAK mau divaksin.

Alasannya apa?

Banyak alasannya, terutama AGAMA. Banyak sekte (aliran) agama yang ada di Amerika keberatan dengan vaksinasi.
------------------------------------------------------

Banyak rumah sakit di Amerika, termasuk tempat istri bekerja berusaha mencari masukan tentang pelayanan kesehatan yang sesuai dengan agama agama yang ada.

Sekitar 5 tahun lalu, istri pernah diundang untuk memberikan briefing tentang bagaimana prosedur dalam agama Islam untuk melayani pasien.

Sekarang?

Jika anda berobat di rumah sakit tempat istri bekerja, anda bisa minta formulir untuk dirawat secara agama yang anda anut.

Jika anda Islam? Maka anda akan dirawat sesuai dengan ajaran Islam, dan obat obat yang disuntikkan ke dalam tubuh anda 100% HALAL!.

Obat, umumnya diimpor dari Turki dan Syria.

---------------------------------------------------------------

Terus, apa hubungannya dengan Vaksin Covid-19 yang dari China?

Berdasarkan tulisan seorang dokter di Indonesia bahwa vaksin China adalah vaksin yang menggunakan virus (Covid-19) yang “dilemahkan” atau dimatikan.

Problemnya, berarti vaksin ini memakai media tertentu, nah media itu bisa saja dari bahan yang “haram.”

Karena Indonesia ikut dalam uji coba (clinical trials), maka HARUS minta “media” virusnya dari bahan HALAL.

Kenapa MUI atau ulama harus dilibatkan dari awal?

Agar mereka (MUI dan para ulama ini) tahu persis:
- bahan untuk media virus adalah bahan HALAL
- efek samping vaksin kecil atau TIDAK membahayakan bagi manusia. Lebih banyak manfaatnya

Hal ini SANGAT penting, sehingga MUI bisa langsung menyediakan Sertifikat Halal, jika uji coba selesai.

Dan para ulama bisa menyebarkan ke umat bahwa vaksin sangat bermanfaat dalam “memerangi” Covid-19.

Semoga bencana Covid-19 bisa segera diatasi!

# Hanya sekedar mengingatkan bahwa MUI pernah TIDAK mengeluarkan sertifikat halal untuk vaksin MR tahun 2017-2018 lalu.

Friday, July 24, 2020

Pilgub Kepri 2020 – Kudeta Politik yang Gagal Total


Isdianto unggul, hasil survey terkini

Upaya para pesaing untuk membentuk koalisi besar atau memborong semua partai yang ada dapat diibaratkan sebagai upaya “kudeta” politik di Pilgub Kepri 2020.

Kudeta politik juga termasuk mencegah PKS dan Hanura untuk mendukung pasangan “incumbent” dengan Suryani, seorang politisi dan ustadzah handal.

Disamping itu, opini, distorsi dan hoax di-pabrikasi dan disebarluaskan melalui berbagai media, seolah olah “incumbent” batal berlaga karena hasil survey rendah.

Padahal dari keseluhan pilkada di era reformasi, fakta menunjukkan:
- 70% incumbent menang Pilkada di Indonesia
- 100% incumbent MENANG di Pilgub Kepri
- incumbent TIDAK pernah pada posisi rendah di survey (silahkan saja cek).
-----------------------------------------------------

Publik bertanya tanya: “Ada apa?.” Apa yang sebenarnya telah terjadi?
-----------------------------------------------

Jawaban sederhananya adalah: TAKUT….. Takut bersaing secara “fair” dan bermartabat.

Dalam “ketakutan,” cara terbaik adalah main kayu, main kudeta politik.

Pada tanggal 24 Juli 2020, akhirnya keluar pernyataan dari DPW PKS Kepri bahwa Presiden PKS pusat, Muhammad Sohibul Iman sudah secara resmi mendukung Isdianto – Suryani.

Rekomendasi disampaikan secara verbal (melalui telphon), tinggal menunggu rekomendasi tertulis.

Hampir bersamaan, pada tanggal 27 Juli 2020, presiden Jokowi akan melantik Isdianto sebagai gubernur definitif Kepri.

Meskipun Pilgub Kepri akan berlangsung 5 bulan ke depan, arti politik dari pelantikan ini bisa dimaknakan bahwa presiden Jokowi “menginginkan” pembangunan Kepri dilanjutkan oleh “incumbent.”
------------------------------------------------------

Arti lainnya apa?
- Kudeta politik Gagal total
- Ada restu terselubung dari RI1 untuk incumbent

Atas kenyataan ini, akan semakin kentara kepanikan para penantang incumbent. Dalam beberapa hari ini, tanda tanda panik ini terlihat di media sosial.

Para pendukung calon nepotisme seperti “orang mabuk” ber-argumentasi di medsos, diantaranya:

# menjadi calon adalah hak setiap warga negara, walaupun dengan prestasi TERTINGGI sebagai bini pejabat.

# presiden juga begitu, padahal bini presiden selama Indonesia merdeka TIDAK pernah menjadi calon atau calon wakil bupati, gubernur, dan apalagi calon wakil presiden.

# karena rasa benci makanya anti sama praktik nepotisme. Wow. Jadi kita semua harus mencintai nepotisme? Mencintai bini orang?

Selanjutnya?

Mari kita tunggu badut badut nepotisme berakrobat, kita, sudah barang tentu, sambil ngopi dan tertawa terpingkal pingkal membaca argumen pembenaran dari para badut di medsos.