Anak
anak di Denmark
*
Tanya: Kata siapa anak anak TIDAK ada yang mati karena Covid-19?
Jawab:
Kata CDC China, data sampai 19 Maret, 2020 (silahkan baca post saya : Older, Men and Preexisting conditions are Vulnerable to Covid-19 – Virus 3 | Tanza Erlambang Update)
**
Tanya: Bagaimana dengan data terbaru?
Jawab:
Sampai saya mengetik ini, 14 April 2020, Kata CDC China ada 10 anak
anak yang terinfeksi. Tapi TIDAK ada yang mati
***
Tanya: Bagaimana dengan di negara negara Skandinavia?
Jawab:
Di Denmark, Islandia, Finlandia TIDAK ada anak anak dibawah 9 tahun
yang MATI.
***
Tanya: Bagaimana dengan negara lain, apakah anak anak TIDAK ada yang
mati?
Jawab:
Kata CDC Amerika Serikat, dari data 12 Februari sampai 2 April 2020,
ada 3 (tiga) yang mati.
****
Tanya: Kenapa ada anak anak akhirnya ditemui ada yang mati?
-
Jawab: kemungkinan pre-existing conditions (baca kembali post dan
argumen saya).
-
Bahkan ada komen saya, berdasarkan data sebelumnya bahwa Pria lebih
banyak MATI dari perempuan, tapi beberapa hari sempat perempuan lebih
banyak MATI. Itu terjadi di Italy
#
Di Indonesia, sudah ADA anak anak mati karena Covid-19.
-
Kenapa? silahkan baca argumen saya di setiap posting yang berkaitan
dengan virus!
###
Kesimpulan:
-
Covid-19 seperti yang ditulis di banyak media, sudah mengalami
“mutasi.” Bisa saja “membolak balikkan” anggapan, data dan
fakta sebelumnya.
-
Saya baca posting medsos dari seorang dokter Indonesia: “ Covid-19
is a great imitator.” Yang kita percayai sekarang, besok BISA
berubah, dan bahkan BATAL.
-
Yang perlu kita debatkan, bukannya ada atau tidak ada anak anak yang
mati; apakah pria lebih banyak mati atau perempuan; apakah yang muda
akan lebih banyak mati?
TAPI,
perdebatan sebaiknya: BAGAIMANA menekan kematian dan MENCEGAH infeksi
massal !!