Sawan Fibrosis: Covid-19
Showing posts with label Covid-19. Show all posts
Showing posts with label Covid-19. Show all posts

Friday, August 6, 2021

Berdansa dengan Virus Covid 19 – Singapura

Wisata sungai, Singapura.

Beberapa waktu lalu, Singapura mengejutkan kita dengan kata kata ini:

- hidup normal dengan virus Covid 19
- virus Covid 19 sama saja dengan virus flu
- dari pandemi akan jadi endemi
- selamat tinggal masker atau good bye prokes ketat.

Sekarang, mungkin mereka akan bilang: “Berdansa dengan Virus Covid 19 – Singapura.”

Pokoknya akan dan telah muncul kata semau maunya dari Singapura, kalau bicara tentang Covid.

Kira kira, tahukah anda apa penyebabnya?

Ini dia sebabnya, yaitu persantase penduduk yang sudah divaksin di Singapura:

- 76% satu kali suntikan
- 62.4% dua kali suntikan (fully vaccinated).

Bagaimana dengan kasus positif dan jumlah kematian?


Pasar ikan di Singapura

Data terakhir tentang kematian dan kasus positif di Singapura:

- Kematian: Nol (0)
- Kasus positif: 98

Karena angka vaksinasi sudah mencapai 76% dan fully vaccinated akan segera menyusul, maka Covid 19 boleh dikatakan sudah BISA dikendalikan.

Mulai minggu depan rakyat Singapura BEBAS:

- makan di restoran
- ngopi di warung kopi

Dan, yang terpenting boleh menyelenggarakan pesta kawin, nonton di bioskop dan tentu saja pesta dansa!

INTINYA apa?

VAKSINASI jauh di atas rata rata dunia, bahkan lebih baik dari Eropa.

Wednesday, August 4, 2021

Apakah Coronavirus Pulang ke Asalnya – China?

11 juta penduduk Wuhan menjalani test 
(credit to The Wall Street Journal)

Sudah lama kita tidak mendengar kabar kasus positif dari China, khususnya Wuhan.

Kabar terakhir adalah konser musik dimana penontonnya tidak memakai “masker,” sebagai simbol bahwa pandemic Covid 19 sudah berakhir di Wuhan.

Hal ini bisa terjadi, karena pemerintah China menerapkan strategi mumpuni untuk mengontrol penyebaran Coronavirus.

Diantaranya adalah:

- testing secara massal
- lockdown pada titik titik paling berisiko tinggi
- menjalankan program “contact tracing” secara intensive.
- karantina ketat.

Tiba tiba dunia dikejutkan oleh berita ditemukan 300 kasus positif di 26 kota seluruh China.

Apakah ini pertanda Coronavirus “pulang kampung?”


Pohon di salah satu sudut taman

Sepertinya “ya,” dan yang pulang kampung, bukan virus original, tapi yang sudah bermutasi berkali kali.

Virus varian Delta yang masuknya diperkirakan bulan Juli 2021, sekarang sudah gentayangan di banyak kota penting China, termasuk ibukota, Beijing.

Si virus bukan datang dari India, tetapi dari Rusia. Adalah sangat mungkin, lebih ganas dari yang India.

Dilihat dari data vaksinasi di China yang dikeluarkan John Hopkins University (USA):

- 16% penduduk yang divaksin dua kali suntikan (fully vaccinated).
- tidak ada data berapa persen penduduk yang satu kali suntikan.

Data “fully vaccinated” jauh dibawah Swedia, Denmark dan negara negara Skandinavia lainnya.

Artinya?

Jika China jujur dengan data, mengingat cepatnya penyebaran, maka China “barangkali” akan menjadi epicenter pandemi dunia, menggantikan posisi Indonesia.

Sedihnya, kita semakin TIDAK tahu, kapan semua ini akan berakhir.


# Posting berkaitan:

- Sejauh Mana Ganasnya Coronavirus Varian India?

Sunday, August 1, 2021

Swedia TIDAK Pernah Lockdown – Pertumbuhan Ekonomi Positif

Fig 01- Swedia tidak pernah lockdown

Satu satunya negara Eropa yang TIDAK melaksanakan lockdown atau istilah kerennya PPKM adalah Swedia.

Bagaimana hasilnya?

Data terakhir yang dikeluarkan John Hopkins University (Amerika Serikat) adalah sebagai berikut:

Kematian: Nol (0)

Kasus positif: Nol (0)

Bagaimana dengan pertumbuhan Ekonomi?

Kuartal 1 tahun 2021: positif (0,8%)
Kuartal 2 tahun 2021: positif (0,9%)

Mungkin ada segudang pertanyaan di kepala anda, diantaranya:

Kok bisa?

Bagaimana jalan ceritanya?

Apakah ada bantuan sosial? Apakah bansos dikorupsi? 


Fig 02- Penduduk Swedia yang divaksin jauh di atas rata rata dunia

Meskipun tanpa “lockdown,” dua strategi jitu Swedia adalah:

1) Melaksanakan prokes secara ketat
2) Terus melakukan vaksinasi penduduk.

Awal awalnya banyak yang meninggal dunia karena Covid 19, yaitu sebanyak 14.665 jiwa.

Karena vaksinasi 62,5% (satu kali suntikan) dan 40.8% (untuk dua kali suntikan atau fully vaccinated).

Sehingga, baik kasus positif dan kematian jauh berkurang, bahkan mencapai angka nol (0) di data terakhir.

Angka ini jauh di atas rata rata dunia, 14,6% (dua kali suntikan) dan Indonesia yang hanya 7,6% (dua kali suntikan).


Fig 03- Penduduk Indonesia yang divaksin masih dibawah dunia.

Tentu saja ada bantuan sosial, bahkan dalam kondisi normalpun, banyak bantuan keuangan maupun sembako di semua negara Skandinavia:

- Denmark
- Swedia
- Finlandia
- Norwegia
- Islandia

Swedia menyediakan bantuan bulanan untuk yang di-PHK karena pandemi Covid 19 sebesar : Rp 44 juta per bulan selama pandemi.


Fig 04- Kantor polisi, hanya ilustrasi

Bantuan langsung tunai di negara Skandinavia lain:

Semua negara Skandinavia menyediakan tunjangan “pengangguran,” apapun alasannya.

Finlandia, ada tunjangan tambahan sebesar Rp7 juta perbulan. Universal income istilahnya. Siapa saja dapat, dari bayi sampai orang tua renta.

Ada saya tulis waktu pilpres Amerika Serikat:

Apakah Bansos dikorupsi?

Geli rasanya menjawab pertanyaan ini. Karena Top 5 negara paling bersih dari korupsi di dunia selalu diisi oleh negara negara Skandinavia.

BEBAS Korupsi. Tidak ada MALING uang rakyat.

Paling paling saingannya adalah New Zealand dan Singapura.

# Negara negara Afrika juga kasi bantuan untuk rakyatnya yang kesusahan:

## Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, negatif selama 4 kuartal berturut turut:

Saturday, July 31, 2021

Kenapa Bisa Terjadi Infeksi Kedua Covid 19? - Part 1

Hanya ilustrasi (credit to the Telegraph).

Bisakah terjadi dua kali terinfeksi Corona Virus?

Secara teori orang yang pernah terinfeksi Corona virus, kemudian sembuh, TIDAK mungkin bisa terinfeksi kembali, karena dua sebab:


1) immune systemnya sudah memproduksi antibody
2) si virus sudah “dikenal" dan karakter virus sudah disimpan dalam memory sel.

Kenyataannya?

Kasus dua kali positif virus Sars Cov 2 (corona virus) jumlahnya semakin banyak dari hari ke hari.

Kasus di beberapa negara yang rakyatnya terinfeksi dua kali:

- Mexico, 285 kasus
- Qatar, 243 kasus
- Sweden, 150 kasus
- Brazil, 95 kasus

Terus?


Ada yang pindah di perumahan kami.

Kasus yang terjadi di Belanda dan Korea Selatan masing masing sebanyak 50 kasus dan 24 kasus.

Ini data bulan Nopember tahun 2020. Bagaimana dengan data sekarang?

Tentu saja jumlahnya meningkat, seiring dengan munculnya varian varian baru di berbagai belahan dunia.

Bahkan di negara kita sudah ada varian Indonesia!

Apa infeksi kedua BERBAHAYA?

Tidak dan Ya”

Di Amerika, tidak atau kurang berbahaya, karena “belum” ada data bahwa orang yang mengalami kematian karena infeksi kedua.

Ya, karena infeksi kedua “bisa” menyebabkan “kerusakan” beberapa organ tubuh.

Terutama, nanti, setelah dalam waktu yang panjang (setelah tua).

Apa sebab orang yang sudah pernah positif Covid 19, sembuh, dan kemudian bisa terinfeksi kembali?

# Bersambung

## Posting lain tentang Covid 19:

Thursday, July 29, 2021

Coronavirus Varian Indonesia sudah Gentayangan Sejak November 2020

Virus Covid 19, hanya ilustrasi (credit to Pixabay)

Pada posting tanggal 13 Juli 2021 lalu, ada kalimat yang saya tulis: “Nanti, “pasti” akan terjadi mutasi, apakah menjadi “plus” atau akan muncul varian baru misalnya Epselon atau Teta atau apalah, dan sebagainya. Bahkan, sangat mungkin terjadi mutasi di Indonesia dengan varian baru.”

Silahkan baca posting tanggal 13 Juli 2021 tersebut:

Juga bisa baca posting tahun lalu, tentang mutasi virus varian Inggris:

Ternyata varian Indonesia tersebut sudah gentayangan sejak bulan Nopember, tahun 2020.

Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, selama 8 bulan virus lokal yang masih diberi nama “literal dan numerical:” B.1.466.2 itu sudah menginfeksi penduduk Indonesia sebelum masuknya varian Delta dan Delta plus dari India.

Apakah varian Indonesia (B.1.466.2) ini GANAS?

Sejauh mana ganasnya?


Hijau, salah satu sisi taman kota

Seperti tulisan sebelumnya, kata kata kunci untuk menentukan ganasnya suatu varian Covid 19 adalah mutasi pada:

1) spike protein
2) resistensi virus terhadap vaksin.

Berdasarkan laporan penelitian yang diterbitkan oleh organisasi “biorxiv” tanggal 9 Juli 2021:

- Virus Covid 19 varian dari Indonesia (B.1.466.2) mengalami mutasi pada “spike protein” saja.

Tidak diketahui apakah varian Indonesia resisten atau tidak terhadap vaksin.

Apa yang dapat kita simpulkan untuk sementara waktu?

Boleh dikatakan “good news,” bahwa varian Indonesia “BELUM” bisa dimasukkan ke dalam kategori “GANAS.”

Bahkan WHO belum bisa memutuskan, apakah varian Indonesia masuk kategori “varian of concern (VoC).” atau “varian of interest (VoI).”

# Hanya sekedar info bahwa varian Delta adalah contoh varian yang masuk kategori “varian of concern (VoC).” GANAS.

Tuesday, July 27, 2021

Panik, Ketakutan dan Frustasi – Diestimasi 200 ribu Kasus Positif perhari

Coronavirus varian Delta (credit to DW).

Kita sudah bicara tentang corona virus varian Delta. Baik asalnya (origin) sebelum mutasi, dan setelah mutasi lanjutan (Delta plus).

Tidak perlu saya ulang, silahkan baca posting sebelumnya:

Fakta fakta tentang meningkatnya kasus infeksi virus covid 19 yang terjadi di Amerika Serikat beberapa hari belakangan:

83% kasus positif disebabkan oleh varian Delta.

Mayoritas yang terinfeksi adalah mereka yang TIDAK divaksin sama sekali.

Varian Delta ternyata 50% lebih ganas dari varian varian sebelumnya.

Artinya?

Hanya contoh, jika sebelumnya ada 1.000 orang positif, dan kemudian mati 80 orang.


Salah satu lokasi jalan pagi

Maka varian Delta, akan menyebabkan kematian menjadi 120 orang atau meningkat 50%. Peluang MATI menjadi SANGAT Besar

Akibatnya?

Panik, Ketakutan dan Frustasi adalah kata kata untuk menggambarkan mereka mereka yang sedang dirawat di rumah sakit sekarang (Laporan CNN, 27 Juli 2021).

Karena mereka tahu, varian Delta akan menyebabkan peluang mereka untuk MATI sangat besar.

Selanjutnya, diestimasi bahwa akan terjadi kasus positif sekitar 200.000 (dua ratus ribu orang) per hari.

Kapan?

3 atau 4 minggu dari sekarang.

Siapa yang akan jadi sasaran?

Ya, mereka mereka yang belum divaksin sama sekali.

# vaksin sekarang pendapatan, mati kemudian tidak berguna.

Tuesday, July 13, 2021

Cara Mengetahui Mutasi Virus yang Paling Ganas

Lamda varian (credit to Getty Images).

Panik adalah kata yang tepat untuk menggambarkan respon yang selalu muncul di media mainstreams, apalagi di media sosial jika ada virus varian baru.

Karena si virus bermutasi, sudah barang tentu lebih “ganas” dari yang sebelumnya (original).

Baru baru ini, setelah Delta, muncul pula varian yang namanya:

- Kappa
- Lamda

Silahkan lihat perubahan (mutasi) dari virus varian tersebut:

- varian B.1.617 bermutasi menjadi B.1.617.1 (varian Kappa)
- varian B.1.617 bermutasi menjadi B.1.617.2 (varian Delta)
- varian B.1.1.1 bermutasi menjadi C.37 (varian Lamda)

Nanti, “pasti” akan terjadi mutasi, apakah menjadi “plus” atau akan muncul varian baru misalnya Epselon atau Teta atau apalah, dan sebagainya.

Bahkan, sangat mungkin terjadi mutasi di Indonesia dengan varian baru.

Kemudian, bagaimana menentukan bahwa varian mana yang paling ganas?


Bunga mekar, lokasi jalan pagi.

Ada dua “key words” yang harus dilihat untuk menentukan tingkat “ganas” dari varian Covid 19:

1) sejauh mana mutasi pada “spike protein” atau saya istilahkan dengan “bor” untuk masuk ke dalam sel paru paru manusia.

2) tingkat resistensi virus terhadap vaksin.

Sampai saat ini, resistensi terhadap vaksin, baik untuk Delta, Kappa dan varian Lamda masih pada tingkat “moderate” atau sedikit di atas “moderate.”

Selanjutnya, untuk “spike protein,” ada yang sudah 7 kali bermutasi: lebih mampu dan cepat masuk ke sel paru paru.

Namun demikian, uniknya, semua varian yang baru “sangat” gemar menginfeksi orang yang belum pernah divaksin sama sekali.

Dan good news adalah: Dua kali disuntik vaksin Biontech/Pfizer, Moderna dan AstraZeneca masih sangat efektif untuk terhindar dari infeksi varian varian baru.

Jika ada yang terinfeksi, sangat kecil peluangnya masuk rumah sakit dan mati!!


# Mungkin ada yang bertanya tanya untuk apa divaksin, jika masih juga terinfeksi dan mati?
- akan saya jawab pada posting berikutnya!  

Monday, July 12, 2021

Belum Tuntas Coronavirus Delta - Datang Pula Varian Delta Plus

 Fig 01- Coronavirus varian Delta Plus (credit to moneycontrol).

Pada posting lalu, sudah disinggung tentang varian B.1.617 yang merupakan cikal bakal varian Delta yang originnya dari India:

Di India varian B.1.617 sudah mengalami paling sedikit 13 kali mutasi. Varian Delta tak lain adalah mutasi B.1.617 menjadi B.1.617.2.

Lihat perbedaannya:

- B.1.617 menjadi B.1.617.2 (varian Delta).

Apa karakter varian Delta?

Berdasarkan keterangan dari WHO (25 Juni 2021), karakter varian Delta masih “agak” mirip dengan B.1.617:

- cepat menyebar, dan kemudian cepat menginfeksi manusia.

- bisa (lebih baik) dalam hal “menghindari” immune system kita.
- agak lebih ganas dari varian sebelumnya.

Apa arti dari kalimat “bisa (lebih baik) dalam hal “menghindari” immune system kita?”


Fig 02 – Self check out buku, hanya ilustrasi

Artinya, si virus varian Delta bisa “resistent” terhadap vaksin pada tingkat “moderate.”

Arti lain, Delta umumnya menginfeksi orang yang belum divaksin sama sekali atau yang baru satu kali disuntik vaksin.


Fig 03- Mutasi pada spike protein

Ada juga yang sudah dua kali divaksin, tapi masih terinfeksi oleh virus varian Delta. Jumlahnya tidak banyak.

Kemudian, apa pula varian “Delta Plus?”

Varian ini adalah hasil mutasi dari varian Delta. Karakter dasarnya sangat mirip.

Apa yang dimaksud dengan “plus?”

Terjadi mutasi pada “spike protein.”

Lihat “duri terbalik” atau “paku terbalik” yang berwarna merah pada photo di atas, itulah yang disebut “spike protein.”

Mutasi pada “spike protein” ini menyebabkan virus Covid 19 lebih mudah masuk ke dalam sel paru paru (pernafasan).

Soal mutasi pada “spike protein” ini sudah mulai terjadi pada varian Inggris (Alpha):

Jadi mutasi “spike protein” pada varian Delta Plus menyebabkan virus Covid 19 semakin GANAS dan ganas. 


Ganasnya varian Delta Plus

Thursday, June 24, 2021

Pandemic Covid 19 Semakin Brutal – Bagaimana Mengatasinya?

Fig 01- Pecah rekor, menembus angka 15.308 kasus sehari (credit to JHU)

Pada dua posting lalu, ada saya sebutkan tentang kemungkinan terjadinya “malapetaka” India di negara kita dan ganasnya virus varian India (Delta atau B.1.617):

Tanggal 23 Juni 2021 telah pecah dua rekor berkenaan dengan pandemic Covid 19 di Indonesia:

- total kasus pandemic menembus angka 2 juta kasus positif
- perhari sebesar 15.038 kasus positif

Di berita berita mainstream dapat disimak tentang fakta fakta yang sudah mengarah ke “tragedi:

- rumah sakit di kota kota tertentu sudah “full.”
- begitu juga dengan penguburan, banyak yang harus antri.

Bagaimana mengatasi pandemi Covid 19 ini?


Fig 02- Pasien antri di depan IG
(credit to Bayu Nugraha, antv/tvOne)

Adalah fakta, persentase yang sudah dua kali suntik vaksin (fully vaccinated) hanya 4,7% di Indonesia, sementara rata rata dunia sebesar 10,2%

Berdasarkan data, negara negara yang tinggi persentase rakyatnya divaksin, maka kasus positif Covid 19 sudah sangat menurun.

Contohnya di Israel dan Gibraltar, dimana persentase vaksinasi tinggi, kehidupan sudah kembali normal. Silahkan baca posting saya sebelumnya:

Semua Divaksin – Pekerjaan Melimpah, Harus Impor Tenaga Kerja Asing 

Setelah vaksinasi satu juta sehari sejak beberapa bulan lalu, di Amerika Serikat, masyarakat sudah boleh berkumpul, ke mall dan nonton bioskop.

Memakai masker tidak diwajibkan lagi.

Artinya?

Jika ingin mengatasi pandemi, maka vaksinasi adalah satu satunya jalan!!

Tuesday, June 1, 2021

Sejauh Mana Ganasnya Coronavirus Varian India?

Fig 01- Bunga Daylily kuning

Pada dua posting sebelumnya ada saya sebutkan bahwa virus Covid 19 varian India sudah masuk Indonesia dan varian India merupakan hasil mutasi varian Ingris:

Mulanya Coronavirus di India didominasi oleh varian Inggris, yaitu B.1.1.7. Kemudian varian ini bermutasi menjadi:

- B.1.617
- B.1.618

Kedua varian tentu saja lebih ganas (silahkan baca Nature, 24 May 2021), karena:

- cepat menginfeksi, dan kemudian cepat menyebar.
- bisa (lebih baik) dalam hal “menghindari” immune system

Selanjutnya, varian B.1.617 menjadi dominan di India, cepat penyebarannya, tidak hanya di India, tetapi juga ke negara negara lain.


Fig 02- Bunga daylily warna pink


Fig 03- Bunga daylily warna orange

Ilmuwan mempercayai bahwa varian India, B.1.617 sudah mengalami 13 kali mutasi, dan penyebab utama “membludaknya” kasus positif Covid 19 di banyak negara.

Paling sedikit ada 50 negara yang mendeteksi kehadiran varian India, diantaranya:

- USA
- UK
- Australia
- Vietnam
- Indonesia
- Singapore
- Jepang
- China
- Germany
- Irlandia

Untungnya, berdasarkan laporan dari WebMD Health News Brief (ditulis oleh Ralph Ellis, May 25, 2021) bahwa:

- Vaksin Biontech- Pfizer dan AstraZeneca bisa memberi perlindungan, sehingga bisa terhindar dari kemungkinan terinfeksi oleh virus Covid 19 varian dari India.

Jadi yang sudah disuntik vaksin ( Biontech- Pfizer atau AstraZeneca) sebanyak dua kali (dua dosis) akan aman aman saja.