Sawan Fibrosis: Covid-19
Showing posts with label Covid-19. Show all posts
Showing posts with label Covid-19. Show all posts

Sunday, February 21, 2021

Breaking News – Covid 19 BERHASIL Diatasi – Vaksinasi Sukses

Data “infection rate” harian Covid 19 negara Israel

Hari ini terjadi kejutan, dimana sudah TIDAK ada infeksi alias NOL infeksi virus Covid 19 di Israel. Infeksi tertinggi sebanyak 15.937 jiwa terjadi pada tanggal 25 Januari 2021 lalu.

Ini akibat program vaksinasi, 78,78% penduduk Israel sudah divaksinasi dengan vaksin Biontech-Pfizer (inventor ilmuwan Turki – Amerika).

Apa yang bisa ditafsir dari fakta ini? Diantaranya sebagai berikut:

1) Sudah tercapai “herd immunity”

2) Vaksin terbukti efektif untuk mencegah infeksi dan transmisi virus Covid 19.


Seperti posting lalu bahwa “herd immunity” bisa dicapai jika minimal 70% penduduk divaksin, dan sempurna jika 90% penduduk disuntik vaksin.

Silahkan baca posting saya yang lalu tentang “herd immunity:”

Kenapa Coronavirus Bermutasi Menjadi Supercovid?

- Is Herd Immunity without Vaccine the Worst Strategy? - Virus 9.


Negara mana saja yang akan mencapai “herd immunity” dan NOL infeksi Covid 19? Kapan?


Es yang menyeliputi ranting, hanya ilustrasi

Setelah Israel, ini negara yang akan mencapai “herd immunity:”

1) Denmark, 100% divaksin pada bulan Juni 2021

2) Amerika, 70% divaksin sekitar Juni 2021, 90% Sekitar Oktober 2021.


Sebenarnya, infeksi rate bisa rendah atau nol, meskipun tanpa vaksinasi, asalkan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Negara yang nol infeksi hanya dengan vaksinasi sekitar 10% adalah:

- Islandia

- New Zealand


Negara yang nol infeksi dengan menjalankan protokol kesehatan dan punya pelayanan kesehatan yang “sempurna:”

- Saint Lucia

- Mauritius.


Pelayanan kesehatan di negara Saint Lucia dan Mauritius sudah saya tulis. Silahkan baca di:

- Two Countries with Zero New Cases of Covid 19 – Virus 16.


Namun demikian, hanya vaksinasi yang bisa melindungi tubuh dari penyakit secara “sempurna.”

Semoga pandemic Covid 19 segera berakhir.

Saturday, February 20, 2021

Thailand Sukses Mengembangkan Vaksin untuk Covid 19 Varian Baru

Vaksin buatan Thailand (credit to The Star)

Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand telah sukses melakukan uji coba vaksin terhadap hewan, yaitu tikus dan monyet.

Vaksin yang dinamai “chulacov19” ini memakai teknologi terkini, yaitu teknologi mRNA, sama dengan teknologi yang dipakai dua vaksin Amerika Serikat, yaitu Biontech-Pfizer dan Moderna.

Keunggulannya dibandingkan dengan vaksin negara manapun di muka bumi ini adalah “chulacov19” merupakan vaksin generasi kedua.

Maksudnya apa itu vaksin generasi kedua?

-----------------------------

Vaksin yang khusus dikembangkan untuk menghadapi virus virus varian baru, dan siap menghadapi pandemi virus masa depan.

Bukankah sudah ada vaksin yang yang bisa menghadapi Covid 19 varian baru?

Ya, tapi bedanya, vaksin Amerika Serikat, Johnson & Johnson masih vaksin generasi pertama:

- Vaksin untuk Virus Covid 19 Varian Baru yang Ganas.


Es yang menyelimuti ranting pohon.

Langkah selanjutnya adalah melakukan “clinical trials” pada manusia bulan depan (Maret, 2021) atau paling lambat bulan April, 2021.

Dua suntikan berjarak masing masing 3 minggu akan diberikan kepada sukarelawan:

- 75 sukarelawan untuk tahap I

- 300 sampai 600 sukarelawan untuk tahap II


Hasilnya akan direview oleh lembaga independen. Dari situ akan dilakukan langkah langkah strategi berikut.

Jika semua berjalan lancar, maka Thailand akan memproduksi vaksin dengan kapasitas sebagai berikut:

- 5 juta dosis pada akhir tahun ini.

- 20 juta dosis pertahun setelah produksi perdana.


Untuk rakyat dan pemerintah Thailand, produksi vaksin Covid 19 ini punya DUA makna sekaligus:

-1) Thailand menguasai teknologi tinggi (mRNA) dalam pembuatan vaksin. Berarti juga mengalahkan teknologi vaksin China dan Rusia.

-2) Pemerintah Thailand bisa MENGHEMAT devisa untuk impor vaksin yang kalau dirupiahkan triliunan rupiah.


Terakhir, dunia semakin punya banyak pilihan vaksin untuk mengatasi pandemic Covid 19!!


# Posting dalam bahasa Inggris:

- Thailand has Developed Own Vaccine - Science and Technology 6.

Sunday, February 14, 2021

Vaksin untuk Virus Covid 19 Varian Baru yang Ganas

Vaksin Johnson & Johnson (credit to Mint)

Pada posting lalu, kita bicara tentang 3 varian baru virus Covid 19:

Kenapa Coronavirus Bermutasi Menjadi Supercovid?

Virulence of Covid 19 Variants in Japan – Virus 35


Tiga virus varian baru adalah sbb:

- varian Inggris (UK), diidentifikasi dengan nama B.1.1.7

- varian Afrika Selatan, disebut juga 20H/501Y.V2 atau B.1.351

- varian Brazil (varian yang banyak ditemui di Jepang), dikenal juga P.2


Baik vaksin Biontech – Pfizer, maupun Moderna “bisa” melawan virus varian Inggris dan Afrika Selatan, tetapi masih dalam penelitian apakah bisa mengatasi virus varian Brazil (Jepang).

Berita buruk bahwa “clinical trial” vaksin Inggris, AstraZeneca – Oxford dihentikan, karena TIDAK efektif melawan varian baru dari Afrika Selatan.

Berita baik adalah vaksin Johnson & Johnson, vaksin ketiga yang diproduksi di Amerika Serikat mampu melawan Corona virus varian baru.

Berapa efektif rate vaksin ini?


Bunga Magnolia, hanya ilustrasi

Efektif rate vaksin Johnson & Johnson untuk menghadapi varian varian dari 3 lokasi adalah sebagai berikut:

- 72% untuk varian yang ada di Amerika Serikat.

- 66% untuk varian yang berasal dari Amerika Latin, termasuk Brazil (asal varian Jepang)

- 57% untuk varian dari Afrika Selatan


Untuk Amerika Serikat, mengingat ada paling sedikit 22 varian baru, termasuk 3 varian dari Inggris, Afrika Selatan dan Brazil, maka dapat disimpulkan:

- Vaksin Johnson & Johnson efektif untuk mengatasi virus varian baru yang GANAS.


Selain Johnson & Johnson, baik vaksin yang diproduksi di Amerika maupun Eropa sedang diupayakan untuk dimodifikasi atau upgrade menghadapi virus Covid 19 varian baru yang terus bermunculan.

Semoga Covid 19 cepat berlalu!


# Artikel dalam bahasa Inggris:

- Can Johnson & Johnson’s Vaccine Contains New Variants? - Virus 37.

Tuesday, February 9, 2021

Ketika TUHAN Mati Terbunuh oleh Virus

Kubur salah satu Firaun (credit to ancient history encyclopedia)

Apa?

Tuhan mati terburuh oleh virus?

Tuhan dan virus yang mana satu?

Salah satu Firaun yang mengaku tuhan, yaitu Ramses V mati terbunuh oleh virus cacar (smallpox) pada usia yang sangat muda!!

Ada dua jenis virus yang menyebabkan sakit cacar:

-Variola major

- Variola minor

Semenjak era Firaun, 3 ribu tahun lalu, virus cacar telah membunuh manusia lebih dari satu juta orang setiap tahunnya.

Pada abad ke 20 saja, sekitar 500 juta mati karena virus cacar. Jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan perang di manapun, termasuk dua perang dunia, PD I dan PD II ditambahkan.

Awalnya, tidak ada obat, tidak ada vaksin.

Masa inkubasinya antara 7 sampai 19 hari atau 10 sampai 14 hari. Mortality rate sangat tinggi, yaitu 30%.

Tidak ada negara yang bebas pandemi cacar. Semua negara di dunia.

Untungnya, pada tahun 1796, seorang ilmuwan Inggris yang bernama Edward Jenner menemukan vaksin cacar.

Sejak itu, terutama di Eropa dan Amerika, vaksinasi dimulai. Hasilnya? Wabah penyakit cacar sangat berkurang.

Kemudian pada tahun 1950, WHO mulai melaksnakan vaksinasi cacar. Setelah itu, pada tahun 1980, WHO mengumumkan:

Dunia BEBAS penyakit cacar!!

Untuk Indonesia, berkat presiden Suharto, Indonesia BEBAS cacar tahun 1974. Lebih cepat dari dunia.

Pertanyaannya kemudian: Jika VAKSIN bisa menyebabkan kita bebas virus cacar, kenapa masih ada yang tidak percaya vaksin?

Aneh!!


# Hanya sekedar info, Firaun yang "diduga" tenggelam di laut merah adalah Ramses II dan Haman adalah kepala pendetanya!!

Sebenarnya masih dalam perdebatan, siapa sebenarnya Firaun yang mati di Laut Merah itu.

Ada pakar yang menyatakan Ramses II dan ada pula yang mengatakan kakek Ramses II yaitu Akhenaten.

Ramses II adalah Firaun teragung, dan mesir kuno berjaya ketika beliau berkuasa.

Karena dia pernah melakukan praktek “pembunuhan” bayi lelaki, banyak pakar lebih condong bahwa Ramses II dan Haman yang mengejar nabi Musa.

- Haman adalah menteri utama sekaligus penasehat Firaun. Disebut enam kali dalam Al Quran (sumber Wikipedia)


## Article in English: Even Pharaoh Died due to Virus - Science and Technology 4.

Thursday, February 4, 2021

Bisakah Pasien Covid 19 Menjadi MANDUL?

Pohon gersang di musim dingin

Banyak literatur tentang kualitas kesuburan (fertilitas) seorang lelaki, diantaranya Mayo Clinic, 2021. Dimana fertilitas lelaki ditentukan oleh diantaranya:

- jumlah sel sperma
- gerakan sperma
- kualitas semen pada sperma

Adalah fakta bahwa kualitas fertilitas pria menurun secara global. Beberapa faktor penyebabnya:

- menghirup pestisida
- obesity
- merokok
- stress
- terdedah oleh bahan kimia tertentu
- infeksi dan sakit tertentu.
- faktor gaya hidup

Pertanyaannya: Bisakah Pasien Covid 19 Menjadi MANDUL?

Ya, BISA!

Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasi oleh “the Journal Reproduction,” dan kemudian dilansir oleh CNN Amerika Serikat tanggal 29 Januari 2021 bahwa:

- pria yang terinfeksi virus Sars Cov 2 (corona virus) bisa mempengaruhi tingkat fertilitas.

Bahkan jika sakit parah oleh Covid 19, bukan tak mungkin bisa mengakibatkan MANDUL pada lelaki.

Kesimpulan ini didapat setelah melakukan observasi pendahuluan terhadap pria yang terkena infeksi dan pria yang non infeksi (sehat), dimana pria yang terifeksi Covid 19:

- terjadi penurunan jumlah sel sperma
- rusaknya kualitas semen sperma

Hati hati!

Jaga kesehatan diri!

# Dimodifikasi dari tulisan saya dalam bahasa Inggris:

- May Covid 19 Reduce Men’s Fertility? - Virus 36.

Tuesday, December 29, 2020

Kenapa Coronavirus Bermutasi Menjadi Supercovid?

Perancis dan Amerika Melarang turis Inggris masuk 
(Credit to CNN)

Pada posting lalu, ada saya singgung tentang mutasi coronavirus:

- Mutasi Virus - Fatwa MUIS – Vaksin Covid 19 HALAL dan DIANJURKAN (sawanfibrios.net)

Histeria Di Eropa, Mau Bayar Rp350 Juta Untuk Vaksin di Amerika (sawanfibrios.net)

Sebelum saya jawab, berdasarkan laporan dari Science Translational Medicine (edisi 22 December 2020) dan Nature (edisi 26 October 2020), bahwa:

- sejauh ini mutasi hanya menyebabkan perubahan 4% pada coronavirus.

- varian baru coronavirus asal Inggris, hanya terjadi mutasi “gene code” dari D614 menjadi D614G

------------------------------------------

Tujuan akhir mutasi, tak lain adalah untuk “survive.” Dengan mutasi, conavirus berharap tetap bisa hidup dengan menginfeksi “final host,” yaitu manusia.

Apa faktor yang mendorong virus untuk bermutasi?

Dilihat dari data, fatality rate 8,5% pada bulan Maret 2020, sedangkan fatality rate bulan ini (Desember 2020) adalah 3%. Turun tajam.

Artinya?

Immune system kita bekerja dengan sempurna! Jika dibiarkan secara alami, maka manusia bisa survive tehadap infeksi coronavirus!!

Pada titik tertentu akan tercapai apa yang namanya “herd immunity.”

Persoalannya kemudian: kapan herd immunity itu tercapai? Dan berapa juta manusia harus menjadi korban?

Untuk mencegah korban berjatuhan, maka diperlukan vaksin. Dan herd immunity itu bisa dicapai secara sempurna, jika 90% populasi manusia disuntik vaksin.

Namun demikian, 70% saja yang divaksin sudah memadai untuk “mendekati” Herd Immunity.

Pertanyaan berikutnya apakah vaksin yang ada sekarang (Biontech-Pfizer dan Moderna) bisa efektif mencegah infeksi coronavirus yang telah bermutasi atau telah menjadi supercovid?

--------------------------

Jika mutasi 4% dan mutasi gene code D614 menjadi D614G, maka vaksin yang ada sekarang masih sangat efektif mencegah penularan virus.

Menurut Dr. Ugur Sahin (Ugur Sahin Dijuluki “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19 (sawanfibrios.net)), jika mutasi coronavirus lebih cepat, maka vaksin Biontech-Pfizer akan dimodifikasi setiap tahun.

Hanya sekedar informasi, Vaksin flu H1N1 juga dimodifikasi setiap tahun. Di Amerika, disarankan untuk suntik vaksin flu H1N1 setiap tahun.

# Bisa saja vaksin Covid 19 akan seperti flu, disuntik tiap tahun di Amerika Serikat

Thursday, December 24, 2020

Mutasi Virus - Fatwa MUIS – Vaksin Covid 19 HALAL dan DIANJURKAN

The New York Time edisi 24 Desember 2020

Histeria mutasi Coronavirus terus berlanjut di Eropa, sudah terdeteksi di negara negara:

- UK

- Denmark

- Australia

- Italy

- Belanda

Karena BERBAHAYA, jika bahkan “lock down” tidak memadai untuk menghentikan penyebarannya.

Di Amerika sendiri diproyeksikan sekitar “setengah juta” orang akan mati pada bulan januari 2021 nanti (satu bulan dari sekarang).

Bagaimana mencegah semua ini?

Hanya Vaksin dan vaksinasi satu satunya cara untuk mencegah infeksi varian baru coronavirus.

Terus, apa hubungannya dengan fatwa MUIS?

-----------------------------

Selain menghalalkan vaksin Covid 19, MUIS juga menganjurkan untuk umat Islam agar divaksin.

Arti menganjurkan?

Berpahala jika dilaksanakan!!

Oh, bukannya diwajibkan?

Kalau wajib berdosa hukumnya.

Kalau di Kelantan, Malaysia akan “disebat” pakai rotan jika tidak dilaksanakan.

Sudahlah berdosa, dirotan pula!

Ngomong ngomong, MUIS itu siapa?

----------------------

Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS). Silahkan baca komen komen saya saya di posting FB sebelumnya.

Sertifikat HALAL dari MUIS lebih susah daripada ngurus izin FDA (Food and Drug Administration) USA.

Kenapa umat Islam dianjurkan untuk divaksin oleh MUIS?

Karena manfaat vaksin itu untuk kepentingan diri sendiri, mencegah penyebaran virus sekaligus memproteksi peradaban dunia.

Itung itung sumbangan umat Islam untuk dunia. Dan sekaligus menunjukkan tanggung jawab sebagai umat yang mengaku beragama Islam.

Seirama dengan MUIS, Dr. Ugur Sahin ( Ugur Sahin Dijuluki “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19 (sawanfibrios.net)) menjamin bahwa:

- Vaksin Biontech-Pfizer sangat efektif mencegah infeksi coronavirus dan mutan mutannya.

Jika ada yang TIDAK mau divaksin?

Ambil saja jatahnya. Apa boleh buat.

Jika anda dua tiga kali disuntik vaksin, akan lebih baik!! 

Friday, December 18, 2020

Kenapa Istri Saya Disuntik TIGA Kali Vaksin Covid19 dan Presiden AS Disuntik di Depan Umum?

Wapres AS disuntik Vaksin Covid 19 di Depan Camera TV 
(Credit to NBC News)

Hari ini, Jum’at, 18 Desember 2020, wakil presiden AS, Mike Pence dan istrinya, Karen Pence disuntik vaksin Covid 19.

Penyuntikan vaksin, Biotech – Pfizer dilakukan di depan camera TV, dan disiarkan ke seluruh Amerika Serikat.

Bersamaan, istri saya dan nakes lainnya mendapat suntikan pertama, dan akan dilanjutkan suntikan kedua dan kemungkinan suntikan ketiga dengan “schedule” sbb:

- suntikan pertama, hari ini, tanggal 18 Desember 2020

- suntikan kedua, tanggal 9 Januari 2021

Untuk suntikan ketiga, pada bulan Juni 2021 nanti, terlebih dulu dicek kosentrasi antibody dalam tubuh. Jika kosentrasi dibawah normal maka akan di”booster.”

Booster adalah penyuntikan dengan “dosis” vaksin yang disesuaikan dengan kosentrasi antibody dalam tubuh.

Kenapa untuk kasus istri saya harus 3 kali?

Bagaimana dengan Donald Trump? Akankah disuntik di depan umum?


Presiden Obama disuntik vaksin H1N1 tahun 2009
(Credit The White House file).

Karena istri saya langsung menangani pasien Covid 19, jadi kosentrasi antibody di dalam tubuhnya harus di ATAS normal. Makanya perlu disuntik berkali kali.

Terus, adalah tradisi presiden AS disuntik vaksin di depan umum seperti pada saat pandemi flue H1N1 dan flu babi beberapa waktu lalu.

Dimana presiden Obama dan presiden Gerald Ford disuntik di depan umum dan disiarkan oleh stasiun TV di seluruh Amerika Serikat.

Selain presiden, semua pejabat gedung putih, menteri, anggota senat dan anggota kongres juga disuntik di depan umum.

Tujuannya agar masyarakat percaya bahwa vaksin yang akan disuntik ke mereka adalah aman dan mujarab.

Bagaimana dengan Donald Trump?

Saat terinfeksi covid 19, Donal Trump sudah disuntik antibody. 

Mubazir jika Donald Trump disuntik vaksin covid 19. Tak berguna untuk tubuhnya. Sudah kebal virus.

Tuesday, December 8, 2020

Vaksin Covid 19 SUDAH Dipakai di Inggris – Ilmuwan Muslim Menjadi PAHLAWAN Dunia

Margaret Keenan, wanita Inggris, 90 tahun,
pertama disuntik vaksin Covid 19 (credit to Time Magazine)

Akhirnya, Hari ini, tanggal 8 Desember 2020, Inggris yang pertama melakukan vaksinasi untuk Covid 19.

Vaksin yang dipakai adalah Biontech – Pfizer, inovasi ilmuwan Turki – Amerika. Sementara itu, Amerika sendiri akan melakukan vaksinasi pertama tanggal 13 Desember 2020, 5 hari dari sekarang.

Kenapa Inggris duluan yang memakai vaksin buatan ilmuwan Turki – Amerika, Biontech – Pfizer?

Karena Food and Drug Administration Amerika (FDA) lebih KETAT proses evaluasinya daripada FDA Inggris.

-------------------------

Hanya untuk pengetahuan anda, FDA Taiwan dan Jepang SAMA ketatnya dengan FDA Amerika.

Baik Taiwan dan Jepang TIDAK akan memakai vaksin buatan China. Apalagi tahu kalau China cuma jadi kelinci percobaan vaksin buatan ilmuwan Turki – Amerika.

Silahkan baca posting saya sebelumnya: Sawan Fibrosis: China Jadi “Kelinci” Percobaan Vaksin Turki – Amerika (Biontech – Pfizer) (sawanfibrios.net).

Selanjutnya, FDA Singapura lebih KETAT daripada FDA Amerika, Taiwan, Jepang dan Inggris.

Tentu, sertifikasi HALAL Singapura lebih KETAT daripada proses persetujuan pemakaian vaksin oleh FDA Amerika, Taiwan, Jepang dan Inggris.

-----------------------------------

Terus, apa hubungannya dengan kalimat: Ilmuwan Muslim Menjadi PAHLAWAN Dunia?

Pada posting lalu, ada saya singgung soal ilmuwan Turki, silahkan baca: Sawan Fibrosis: Ugur Sahin Dijuluki “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19 (sawanfibrios.net).

Di komunitas ilmuwan “barat” (Amerika dan Eropa), Ugur Sahin dielu elukan seperti seorang pahlawan.

Berkat jasanya, vaksin Amerika Serikat (Pfizer) yang “ngos ngosan” dalam uji coba, akhirnya SUKSES.

Kesuksesan ini ibarat membuka pintu bendungan, dimana, pikiran dan ide ide Ugur Sahin mengalir deras.

Moderna, vaksin Covid 19 kedua setelah melakukan konsultasi dengan Ugur Sahin, akhirnya juga sukses.

Vaksin Covid 19 ketiga di dunia barat, yaitu AstraZeneca – Oxford, buatan Inggris akan segera menyusul.

Setelah ini, perkembangan vaksin Covid 19 akan berpacu menekan harga, dan inovasi teknologi sederhana dalam pembuatan serta distribusi vaksin.

Mari kita tunggu!!

Wednesday, November 18, 2020

China Jadi “Kelinci” Percobaan Vaksin Turki – Amerika (Biontech – Pfizer)

 

Perusahaan China, Fosun Pharma sedang uji coba 
vaksin Biontech – Pfizer

Pada tanggal 11 Nopember 2020, minggu lalu, saya membuat komen di salah satu status (tanpa saya edit):”

China juga "berhasrat" untuk pesan yang Amerika.... # Karena uji coba tahap 3 vaksin China di Brazil ada yang MATI.... ## Apa kabarnya uji coba tahap 3 vaksin China di Indonesia?..... Kok malah ribut ribut soal haram halal?”

TERNYATA …...

Oh, TERNYATA…. China TIDAK hanya berhasrat membeli vaksin made in Turki-USA, tapi juga bersedia menjadi kelinci percobaan.

Sumber informasi adalah:

- South China Morning Post

- majalah Time.

- China’s National Medical Products Administration

Perusahaan China yang melakukan kelinci percobaan itu namanya Fosun Pharma.

Apa?

Terus bagaimana dengan Vaksin China itu sendiri?

Apa hasil uji klinik tahap 3 di Indonesia?

---------------------------------

Ketika pemerintah Singapura diminta presiden Bush untuk menjadi “supervisor” atau trainer di Timur Tengah, jawaban mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew kira kira: 

“Sebagai orang China, saya merasa di Timur Tengah itu banyak bangsa bangsa tua yang mumpuni. Saya merasa TIDAK punya kapasitas.”

Bangsa bangsa tua yang mumpuni itu, tak lain adalah:

- Persia (Iran)

- Turki

- Arab

- Yahudi.

Hubungannya dengan vaksin?

Lee Kuan Yew Benar. Bangsa tua itu sangat mumpuni. Dan terbukti, perang penemuan vaksin itu ternyata dimenangkan oleh bangsa bangsa tua.

Dan China harus mengakuinya dengan menjadi kelinci percobaan.

# Hanya sekedar mengingatkan sejarah:

- Persia (Iran) dan Fir’aun (Mesir) pernah memperbudak Yahudi

- Turki pernah menjajah Mesir dan israel.

- Arab pernah MENGALAHKAN China pada perang di Talas (Uzbekistan). Akibatnya China mundur dari seluruh wilayah Asia Tengah.

Wednesday, November 11, 2020

Ugur Sahin Dijuluki “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19

 

Dr. Ugur Sahin, ilmuwan Turki yang turut mengembangkan vaksin Covid 19

Pada posting tanggal 28 Agustus 2020, isinya sebagai berikut:

Seperti yang saya tulis di posting lalu, bahwa vaksin buatan China memakai teknologi kuno, dikembangkan dari konsep dasar tahun 1796 oleh Edward Jenner.

Vaksin dibuat dari virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan.

Vaksin yang sekarang dikembangkan oleh Amerika Serikat dibuat dengan teknologi mRNA pada tahun 1990. Hanya untuk eksperimen pada tikus. Waktu itu banyak tikus yang MATI.

Kemudian diperbaiki pada tahun 2000 dengan teknologi tambahan yaitu “carbon” binding atau infusion.

Ketika diuji coba ke tikus, ternyata semua tikus SELAMAT.

Teknologi ini kemudian diajarkan ke 20 negara, termasuk 3 negara yang sudah saya posting:

- China

- Jerman

- Inggris

PERTAMA kali diuji coba untuk Covid 19.

Artinya? Teknologi ini masih taraf “coba coba.”

China dan Jerman “gagal” mengaplikasikan teknologi mRNA + Carbon binding.

China kemudian berbalik arah, yaitu memakai teknologi KUNO.

Jerman mengajak Perancis kerjasama, kemudian mengajak perusahaan swasta Amerika Serikat kerjasama.

Hasilnya? Belum diketahui.

Inggris melesat ke depan. Mungkin sudah komplit uji klinik tahap 3!

Amerika Serikat sekarang sedang uji klinik tahap 3

---------------------------------------------

Ternyata yang mewakili Jerman itu adalah perusahan BioNTech, bekerjasama dengan perusahaan Amerika, namanya Pfizer.

BioNTech itu pendiri dan sekaligus pemiliknya adalah Dr. Ugur Sahin, ilmuwan Turki yang dilahirkan di Jerman. Masih sebagai warga negara Turki.

Selain Dr. Ugur Sahin, pendiri lain adalah istrinya sendiri, yaitu Dr. Özlem Türeci

BioNTech dan Pfizer berhasil mengembangkan vaksin Covid 19, sudah dilakukan uji coba tahap 3 terhadap 43 ribu sukarelawan.

Hasilnya?

90% efektif untuk melawan Corona virus (Sars Cov 2).

Beberapa literatur mengatakan bahwa vaksin yang 70% efektif saja sudah memadai untuk melawan virus.

Namun demikian akan diusahakan mendekati 100% efektif sampai bulan Desember 2020 nanti.

Terus, apa hubungannya dengan judul: Ugur Sahin Adalah “Bill Gate” Dari Turki, Kaya Raya Karena Vaksin Covid 19?

Harga saham BioNTech naik tajam (meroket), sehingga aset Dr. Ugur Sahin dan istrinya mendadak menjadi kira kira Rp 60 Triliun.

Tentu saja angka ini akan terus meningkat, jika BioNTech sudah benar benar memproduksi vaksin.

Sehingga Dr. Ugur Sahin dijuluki sebagai Bill Gate dari Turki

Apakah vaksin produksi Dr. Ugur Sahin, Bill Gate dari Turki ini HALAL?

-----------------------------------------

Sudah barang tentu 100% HALAL, karena TIDAK memakai medium untuk membiakkan virus.

Silahkan baca posting saya sebelumnya tentang 100% halal vaksin buatan Amerika Serikat. Apalagi sekarang dibuat bersama ilmuwan Turki!!