Sawan Fibrosis: Ekspor MEROKET – Kenapa Pertumbuhan Nyungsep?

Monday, June 28, 2021

Ekspor MEROKET – Kenapa Pertumbuhan Nyungsep?

Fig 01- Hasil pertanian, hanya ilustrasi

Kata MEROKET adalah tepat jika kita menggambarkan pertumbuhan ekspor Indonesia selama kuartal 1 tahun 2021.

Ekspor kita, terutama untuk ekspor barang meningkat (tumbuh) sebesar 11,86%.

Jika angka 7% sebagai dasar pijakan, maka angka ekspor barang yang tumbuh “double digit” ini bolehlah kita sebut dengan istilah MEROKET.

Kuartal 1 mencakup bulan:

- Januari
- Februari
- Maret

Anehnya, pertumbuhan ekonomi kuartal 1 tahun 2021 tetap MINUS sebesar -0,74.

Hal ini menjadikan pertumbuhan ekonomi kita MINUS sebanyak 4 kuartal berturut turut (3 kuartal tahun 2020 dan 1 kuartal tahun 2021).

Kenapa bisa ekspor meroket, tetapi pertumbuhan ekonomi minus?


Fig 02- Andalan ekspor Indonesia (Credit to Pixabay)

Jawabnya: karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh KONSUMSI.

Sumbangan variabel KONSUMSI untuk pertumbuhan sebesar 59%.

Sedangkan variabel EKSPOR dan lain lain hanya sebesar 41%

Artinya?

Meskipun ekspor MEROKET, sementara konsumsi MINUS, maka pertumbuhan ekonomi selalu MINUS.

Selain konsumsi dan ekspor, apalagi variabel “lain lain” sebagai penentu pertumbuhan?



Fig 03- Diantara komoditas ekspor Indonesia (credit to Lifepal).

Wisata

Wisatawan yang datang ke Indonesia sangat menurun.

Sekarang anda mengerti kenapa Sri Mulyani dan Sandiaga Uno seperti kesurupan menyuruh rakyat Indonesia:

- belanja di hari sebelum lebaran.
- berwisata.

Tak lain adalah supaya terjadi pertumbuhan ekonomi!

Terus?

-------------------------------------------

Ribut ribut soal PERTUMBUHAN ekonomi kuartal kedua tahun ini.

Sri Mulyani bilang angka pertumbuhan 8% ke atas.

Seperti biasa, Jokowi dengan angka “ajaibnya” menyatakan pertumbuhan kuartal kedua di kisaran 7%.

Pertanyaannya kemudian: siapakah yang benar?

8% atau 7%?

Hampir pasti keduanya salah.

Kenapa?

# stay tune!


## Benar, pertumbuhan kuartal 2 tahun 2021 “barangkali” berada di zona POSITIF, tapi hampir pasti TIDAK di angka 8% atau 7%.
- akan kita bahas nanti akhir Juli atau awal Agustus.

12 comments:

  1. wah aku serasa ikut kukiah ekonomi mikro lagi nih pak tanza...

    make sense sih jika jawabannya gitu...yaitu pertumbuhan menurun bahkan minus gegara corona...

    dan memang benar salah satu variabel penentu pertumbuhan ekonomi itu konsumsi. Maka karena konsumsi memegang porsi persentase cukup besar...maka digenjotlah dari variabel itu supaya paling tidak bisa meningkatkan sedikit dari prosentasi ekonomi..
    nah karena era sekarang lagi susah..maka bener sekali tingkat konsumsi masyarakat pun ikut anjlok makanya jadi berdampak ke pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan ^____^

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, 100% benar...
      😃👍😃


      Thanks atas kunjungannya-
      Ekspor MEROKET – Kenapa Pertumbuhan Nyungsep?

      Delete
  2. Ulasan yang keren,Mas. Selamat malam.

    ReplyDelete
  3. pemasukan berkurang drastis maka konsumsi otomatis menurun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar ....

      Thanks-
      Ekspor MEROKET – Kenapa Pertumbuhan Nyungsep?

      Delete
  4. Efek pandemi berkepanjangan turut menurunkan income (baik perusahaan maupun individu). Penurunan income turut memicu efisiensi / penghematan baik di tingkat individu maupun perusahaan. Akibatnya banyak proyek ditunda. Pusat perbelanjaan sepi.
    Kabarnya Singapura sudah tidak tahan dan mulai membuat "blue print" untuk hidup bersama covid.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 100% benar untuk penurunan income dan kemudian spending (konsumsi)....

      perlu diingat Singapura sudah 55% lebih yang divaksin..... yang usia 30 tahun ke atas sudah 80%..... wajar kalau mereka sudah mau hidup normal....


      Thanks atas kunjungannya-
      Ekspor MEROKET – Kenapa Pertumbuhan Nyungsep?
      -
      Fig 01- Hasil pertanian, hanya ilustrasi

      Kata MEROKET adalah tepat jika kita menggambarkan pertumbuhan ekspor Indonesia selama kuartal 1 tahun 2021.

      Ekspor kita, terutama untuk ekspor barang meningkat (tumbuh) sebesar 11,86%.

      Jika angka 7% sebagai dasar pijakan, maka angka ekspor barang yang tumbuh “double digit” ini bolehlah kita sebut dengan istilah MEROKET.

      Kuartal 1 mencakup bulan:
      - Januari
      - Februari
      - Maret

      Anehnya, pertumbuhan ekonomi kuartal 1 tahun 2021 tetap MINUS sebesar -0,74.

      Hal ini menjadikan pertumbuhan ekonomi kita MINUS sebanyak 4 kuartal berturut turut (3 kuartal tahun 2020 dan 1 kuartal tahun 2021).

      Kenapa bisa ekspor meroket, tetapi pertumbuhan ekonomi minus?

      Delete
  5. Saya hanya menyimak akhirnya, karna barusan paham kenapa kondisinya bisa begitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks atas kunjungannya-
      Ekspor MEROKET – Kenapa Pertumbuhan Nyungsep?

      Delete