Dalam
4 (empat) kali Pilpres langsung selama REFORMASI, ada beberapa fakta
fakta MENARIK yang terjadi.
Fig
01- PKS pernah dukung PS dan SBY, sementara itu Jusuf
Kalla
(JK) pernah
dukung PS, SBY dan Jokowi (credit to RMOL).
Capres
yang didukung oleh PKS, yaitu SBY dan Prabowo Subianto MENANG di
Propinsi Jawa Barat dan Banten.
Bahkan,
ketika tahun 2019 yang dihadapi adalah “incumbent,” sedang JAYA
di puncak kekuasaan.
Kononnya
menurut Washington Post (2019) sang “incumbent” menggelontorkan
dana dalam jumlah puluhan triliun rupiah agar MENANG di Jabar dan
Banten.
Bahkan
sang incumbent didampingi putra daerah Banten. Bahkan lagi, gubernur
Jabar sangat mendukung incumbent.
Fig
02- Lukisan bunga Magnolis
#
Posting penting:
Fig
03- Kolam di neighborhood
Fakta
adalah, meskipun seandainya langit runtuh, tetap capres dukungan PKS
menang di Jawa Barat dan Banten.
Sementara
itu, siapapun Capres yang didukung oleh Jusuf Kalla, yaitu SBY tahun
2004, Jokowi tahun 2014 dan Prabowo Subianto tahun 2019, MENANG telak
di Propinsi Sulawesi Selatan.
Apakah
fakta fakta ini Tidak Luar Biasa?
Terus,
apa implikasinya untuk Anies Baswedan pada Pilpres 2024?
Fig
04- Aneka bunga di sudut halaman
Jika
fakta Luar biasa ini juga “terjadi” di pilpres 2024, maka potensi
suara yang akan didapat oleh Anies Baswedan SANGAT besar.
Tambahan
pula, setiap polling di DKI Jakarta, Anies Baswedan TIDAK
tertandingi.
Tambahan
yang lain, Anies Baswedan yang dilahirkan di Jawa Barat, kemudian
dibesarkan di Jogyakarta, dan juga pernah “mengabdikan” dirinya
di kota gudeg ini berpotensi besar untuk meraup suara di sini.
Sampai
detik ini, hanya Anies Baswedan capres yang “lancar” 3 bahasa:
Jawa, Indonesia dan Inggris. Sedikit bahasa Arab sepertinya.
Fig
05- Salah satu rute jalan pagi.
Dengan
bahasa Jawa yang eksennya “medok” serta dikombinasikan dengan
bahasa Arab, pasti akan menyebabkan para santri di tiga Jawa (Jateng,
Jatim dan Jogya) akan terkaget kaget mendengarkan kampanye Anies
Baswedan.
Dari
Sumatra, berdasarkan jejak digital, dukungan DPW dari berbagai parpol
terus mengalir ke Anies, diantaranya dari Aceh, Sumbar, Jambi dan
Riau.
Secara
garis besar potensi suara yang bisa diraup Anies Baswedan paling
tidak 100 juta suara.
Potensi
suara ini, belum termasuk jika Anies Baswedan sudah memiliki wapres.
Pembaca
tentu sekarang makin faham, kenapa Anies berusaha “dijegal,” dan
partai Gerindra sekarang teriak teriak dalam kerisauan.
#
Posting sebelumnya: