Sawan Fibrosis: Ilmu Pengetahuan
Showing posts with label Ilmu Pengetahuan. Show all posts
Showing posts with label Ilmu Pengetahuan. Show all posts

Saturday, April 24, 2021

Misteri Hilangnya Burung Pelatuk dan Hummingbird

Fig 01- Burung pelatuk atau “woodpecker.”

Suara burung mulai terdengar kira kira sejam sebelum matahari terbit, sambil “bersiul siul,” si burung mulai kelihatan meloncat sana sini bersamaan dengan munculnya mentari di belakang rumah kami.

Ada dua jenis burung yang saya tunggu tunggu sambil minum kopi pagi, yaitu: burung pelatuk dan hummingbirds

Ya, burung Pelatuk adalah si “woody pecker,” diantara film kartun yang saya dan anak saya gemari.

Hummingbirds” adalah burung paling kecil di dunia, lebih besar sedikit dari serangga.

Uniknya, burung “Hummingbirds” hanya ada di benua Amerika. Jika ingin melihatnya terbang di alam, ya, anda harus ke Amerika.

Dengan singgah di rumah saya ketika musim bunga, berarti anda bisa melihat satu satunya burung terkecil di dunia, tak ada di benua lain di muka bumi.

Ndak ada do di tempat lain, kata orang Pekanbaru. Nikmat apalagi yang ingin kau dustakan?


Fig 02- Burung hummingbird di sekitar perumahan.


Fig 03- Pohon yang ditebang

Baik burung Pelatuk maupun si “Hummingbirds” menghilang, tidak pernah berkunjung ke halaman belakang rumah lagi dalam beberapa tahun ini.

Apa penyebab hilangnya burung Pelatuk dan hummingbird?

Sebenarnya, baik Pelatuk dan Hummingbird, tidak termasuk dalam daftar hewan langka.

Dan nyatanya masih bisa ditemui di perumahan kami, walaupun jumlahnya sudah berkurang, dibandingkan dengan 5 tahun lalu.

Kenapa bisa menghilang dari belakang rumah?

Setelah pikir pikir, inilah penyebab utamanya:

1) Tiga pohon di depan rumah sudah dipotong

2) Dua pohon tetangga kiri rumah juga ditebang

3) Lebih dari 5 pohon tinggi besar tetangga kanan rumah dibabat atau diterjabg badai.

Pohon pohon yang jadi sumber makanan dan tempat berlindung sudah sangat berkurang.

Maka, banyak burung yang mencari makan atau perlindungan di tempat lain, dan ada beberapa yang tanpa “kabar berita”. Lesap, tidak ada yang kembali!


Wednesday, March 24, 2021

Kucing yang Bisa Berubah Warna Karena Suhu

Jenis kucing yang bisa berubah warna.

Banyak tetangga saya memelihara kucing “ras” atau “breeding” Siam, karena beberapa alasan seperti sosoknya khas dan anggun.

Kucing jenis Siam termasuk yang tertua dijadikan teman oleh manusia. Jenis kucing tertua lainnya:

- Maine coon cat, jenis USA

- Turkish Angora cat, asal Turkey

- Chartreux cat, breeding dari Perancis

- Mau cat, Mesir kuno

- Forest Cat, jenis Norwegia


Mungkin kita cuma tahu bunglon yang bisa berubah warna menyesuaikan dengan latar belakang lingkungannya.

Ternyata kucing Siam juga bisa berubah warna bulunya. Hal ini terjadi disebabkan oleh dua faktor:

- genetika

- suhu


Kucing Siam berbulu agak gelap

Kenapa genetik dan suhu bisa mengubah warna bulu kucing Siam?

Karena kucing Siam memiliki “gen code” yang disebut CS, bisa menyebabkan perubahan warna bulu kucing:

- bila suhu rendah (musim gugur dan salju), warna kucing lebih gelap.

- sebaliknya ketika suhu agak tinggi (musim bunga dan panas), kucing siam warnanya menjadi cerah.


Sebenarnya, kucing Siam itu memiliki banyak warna. Hanya sebagai contoh, diantara warna yang bisa kita temui:

- coklat

- biru

- warna lilac

- silver-gray

- orange

- cream


Apakah anda tahu tentang kucing Siam? Bagaimana menurut anda?

Friday, February 12, 2021

Ketika Musim Kawin Tiba di Danau Kota

Camar terbang di permukaan danau

Kawin?

Siapa yang kawin di danau kota?

Beberapa bulan lalu, saat berjalan pagi mengitari “jogging track” danau, hampir tidak ada orang, hanya beberapa gerombolan burung migrasi berenang di permukaan air.

Terus?

Apa hubungannya dengan kawin?

Baru baru ini, kami bertemu dengan banyak orang dan burung yang lebih banyak lagi. Anak anak kelihatan sangat senang memberi makan unggas liar tersebut.

Diantara burung tersebut adalah camar.

Anda barangkali heran bahwa ada burung camar di danau atau daratan.

Sayapun cuma tahu bahwa burung camar ada di pinggir pantai atau pulau pulau terisolir.


Camar jenis ring billed (credit to All About Birds)

Kalau di Amerika dan Eropa, burung camar bisa ditemui di mana saja, kecuali di tempat tempat ini:

- hutan belantara

- padang pasir

- pegunungan tinggi


Daerah daerah yang banyak ditemui camar, diantaranya:

- danau

- sungai

- daerah pertanian

- lapangan parkir

- pinggiran kota

- pemukiman perkotaan


Ada sekitar 50 jenis burung camar di dunia ini, seperti yang dikatakan oleh Melissa Mayntz yang dipublikasi di “the Spruce” tahun 2019.

Paling kurang ada 6 spesies camar yang mengunjungi kota kami. Ada yang dalam gerombolan kecil, sedang dan besar pada musim tertentu. Jenis camar tersebut:

- camar ring billed

- camar Herring

- camar Bonaparte

- camar Lesser black backed

- camar Laughing

- camar Franklin


Burung camar yang berasal dari utara Amerika bermigrasi ke selatan, ke daerah yang lebih hangat ketika musim dingin yang membeku.

Kemudian, musim kawin sekitar Februari, dan diikuti dengan musim bertelur setelah itu.

Betina bertelur sebanyak 2 sampai 4 butir, menetas setelah 25 hari. Bayi camar sudah bisa terbang ketika berusia 5 minggu (35 hari).

Ketika berusia 7 minggu (49 hari), burung camar sudah bisa hidup mandiri, dan siap pulang ke asal usulnya di utara Amerika, sampai ke Alaska.

Baca juga: The breeding Season of Gulls - Nature and Wildlife 28.

Tuesday, April 14, 2020

Apakah Tidak Ada Anak Usia 9 tahun ke bawah MATI Karena Covid-19?

Anak anak di Denmark

* Tanya: Kata siapa anak anak TIDAK ada yang mati karena Covid-19?
Jawab: Kata CDC China, data sampai 19 Maret, 2020 (silahkan baca post saya : Older, Men and Preexisting conditions are Vulnerable to Covid-19 – Virus 3 | Tanza Erlambang Update)

** Tanya: Bagaimana dengan data terbaru?
Jawab: Sampai saya mengetik ini, 14 April 2020, Kata CDC China ada 10 anak anak yang terinfeksi. Tapi TIDAK ada yang mati

*** Tanya: Bagaimana dengan di negara negara Skandinavia?
Jawab: Di Denmark, Islandia, Finlandia TIDAK ada anak anak dibawah 9 tahun yang MATI.

*** Tanya: Bagaimana dengan negara lain, apakah anak anak TIDAK ada yang mati?
Jawab: Kata CDC Amerika Serikat, dari data 12 Februari sampai 2 April 2020, ada 3 (tiga) yang mati.

**** Tanya: Kenapa ada anak anak akhirnya ditemui ada yang mati?
- Jawab: kemungkinan pre-existing conditions (baca kembali post dan argumen saya).

- Bahkan ada komen saya, berdasarkan data sebelumnya bahwa Pria lebih banyak MATI dari perempuan, tapi beberapa hari sempat perempuan lebih banyak MATI. Itu terjadi di Italy

# Di Indonesia, sudah ADA anak anak mati karena Covid-19.
- Kenapa? silahkan baca argumen saya di setiap posting yang berkaitan dengan virus!

### Kesimpulan:
- Covid-19 seperti yang ditulis di banyak media, sudah mengalami “mutasi.” Bisa saja “membolak balikkan” anggapan, data dan fakta sebelumnya.

- Saya baca posting medsos dari seorang dokter Indonesia: “ Covid-19 is a great imitator.” Yang kita percayai sekarang, besok BISA berubah, dan bahkan BATAL.

- Yang perlu kita debatkan, bukannya ada atau tidak ada anak anak yang mati; apakah pria lebih banyak mati atau perempuan; apakah yang muda akan lebih banyak mati?

TAPI, perdebatan sebaiknya: BAGAIMANA menekan kematian dan MENCEGAH infeksi massal !!

Thursday, March 26, 2020

Kenapa Covid-19 Gampang Berpindah dari 1 Orang ke Orang Lain?

Batuk bisa nyebar ke mana mana (credit to MIT news)

Di dalam SATU sel kita, Covid-19 mereplikasi dirinya. Setelah sel tersebut mati, maka si virus (anak, cucu, cicitnya) menginfeksi sel sel lainnya.

Total sel kita 37 triliun. Jika 0.1% saja yang terinfeksi, berarti ada sekitar 30 milyar sel sel yang menderita sakit.

Pasien POSITIF Covid-19, seandainya BATUK atau BERSIN, maka akan mengeluarkan “droplets” (semacam lendir atau cairan) yang di dalamnya ada virus.

Satu kali batuk atau bersin, ada sekitar 3.000 sampai 40.000 virus beterbangan di udara.

Dulu diperkirakan, Covid-19 hanya BISA hidup di udara selama 2 menit. Penelitian terbaru menyebutkan BISA hidup sampai 3 jam.

Kenapa dari 2 menit menjadi 3 jam?

DIDUGA, Covid-19 sudah “bermutasi” menjadi strain-2. Sudah beda dengan strain aslinya yang dari Wuhan.

Bayangkan saja, jika pasien positif Corona virus 10 kali terbatuk batuk dan bersin, berarti akan ada 30.000 sampai 400.000 virus beterbangan di udara selama tiga jam.

# Dulu...duluuu…. Saya pernah mengukur kecepatan perpindahan parasit dari satu inang ke inang lainnya. Sangat cepat.

Kembali ke virus, seandainya, ada angin dengan kecepatan 2 km perjam, maka Covid-19 akan beterbangan ke mana mana dalam jarak 6 km dari tempat asal yang terbatuk batuk dan bersin.

1 orang bisa menginfeksi 5 orang, kemudian bisa menginfeksi 25 orang, kemudian bisa menginfeksi 125 orang, kemudian 625 orang…...begitu seterusnya. Bertambah secara eksponential.

Berapa kira kira orang yang bisa terjangkiti oleh Virus Corona?

Hanya sebagai gambaran:
- Kepadatan Penduduk Italia adalah 206 orang per km2.
- Kepadatan penduduk Indonesia adalah 140 orang per km2.
- Kepadatan penduduk pulau Jawa adalah 1.000 orang per km2.

Terakhir, infeksi di Italia adalah 80.000 jiwa, mati 8.000 jiwa, sekitar 10% fatality rate

Khususnya pulau Jawa yang kepadatan penduduknya 5 kali lebih besar dari Italia, berapa kira kira yang akan terinfeksi dan mati karena Covid-19?

GELAP gulita …. kita berada dalam zona GUA HANTU !!