Sawan Fibrosis: Indonesia – Nomor Dua di Dunia Kematian Karena Gigitan Ular – Bagian 2

Saturday, November 6, 2021

Indonesia – Nomor Dua di Dunia Kematian Karena Gigitan Ular – Bagian 2

Ular hitam diantara daun daun di belakang rumah

Sebelum membaca, sebaiknya simak posting sebelumnya (Bagian 1):

Pertanyaan mendasar, kenapa top 5 negara yang paling banyak digigit ular dan gigitan itu menyebabkan kematian adalah negara negara berkembang?

Lebih parah lagi adalah kenapa Indonesia berada di posisi kedua?

Jawaban sederhananya adalah:

- Sebagai negara berkembang, penduduknya tidak begitu peduli dengan keselamatan diri.

- Melakukan aktifitas, termasuk mencari sumber penghidupan di tempat tempat yang berbahaya.

- Fasilitas kesehatan memang sangat kurang. Hanya menumpuk di kota kota besar.

Di negara kita, Indonesia yang memiliki lebih dari 15 ribu pulau, bahkan banyak pulau tidak pernah dikunjungi oleh seorang dokter sama sekali.


Pohon tumbang, hanya ilustrasi.

Paling krusial adalah ketersediaan obat penawar racun ular berbisa (anti venom drugs) untuk menetralisir bisa ular.

Mengejutkan!

Ternyata obat penawar gigitan ular berbisa BELUM ada di Indonesia (silahkan baca detikNews edisi 15 Februari 2020).

Jadi, selama ini hanya dipakai suntikan anti biotik dan anti tetanus!

# Posting sebelumnya:

3 comments:

  1. Apa, jadi selama ini di Indonesia belum ada obat untuk bisa ular ya.

    Tapi saudara sepupu ku dulu pernah di gigit ular saat naik gunung, Alhamdulillah setelah dirawat 15 hari akhir sembuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yuup, belum ada obat penawar racun bisa ular....

      Thanks atas kunjungannya-
      Indonesia – Nomor Dua di Dunia Kematian Karena Gigitan Ular – Bagian 2

      Delete