Sawan Fibrosis: Pilpres 2024
Showing posts with label Pilpres 2024. Show all posts
Showing posts with label Pilpres 2024. Show all posts

Tuesday, August 11, 2020

Megawati Kalah Di Jawa Tengah - Apakah Puan Akan Kalah Juga?

Capres Cawapres 2009

Sebenarnya, di status maupun komen yang lalu lalu, ada saya sebutkan “kemungkinan” yang akan ikut pilpres 2024.

Yang Sudah Dibahas:

Susi dan AHY : Jabar dan Jatim:
- Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?

Ganjar dan Khofifah: Jateng dan Jatim

Yang BELUM dibahas?

- Gibran “sang putra mahkota” > Paling menarik
- Sandiaga Uno
- Anies Baswedan
- Ridwan Kamil
- dll


Hutan, hanya ilustrasi

# Perlu diingat: Megawati KALAH di Jateng selama ikut Pilpres!!

- Megawati juga Kalah ketika bersanding dengan ketua NU, Hasyim Muzadi
- Megawati kalah dua kali berturut turut
- Megawati DITOLAK mentah mentah ketika akan menggandeng Jokowi. Ditolak oleh pengurus PDIP dan Jokowi

## Megawati saja KALAH, bagaimana dengan anaknya, Puan?

- Megawati KALAH di Jateng, apakah Puan bisa menang?
- Apakah nasib Puan akan sama dengan Megawati? Ditolak MENTAH mentah oleh pengurus PDIP?

### Rakyat Jateng sangat marah dengan Megawati, karena menolak putra daerah Jateng untuk menjadi gubernur saat itu.

- Bukan tidak mungkin, kemarahan rakyat Jateng akan dilampiaskan ke Puan, jika putra daerahnya tidak diusung dalam Pilpres 2024.

### Creng creng creng…...nanti akan kita bahas!

11 Agustus 2020

Sunday, August 9, 2020

Apakah Pilwako Tangsel Sebagai “Test Case” Pilpres 2024?

Sara, Prabowo dan Muhammad

Pada posting yang berjudul “Cawagub DKI – Cerdas, Cantik dan Nasrani,” ada saya sebutkan bahwa berdasarkan exit poll Pilpres 2019, suara 52% umat Islam tidak mengantarkan Prabowo ke Istana.

Sementara itu, Jokowi menang dengan komposisi suara 48% umat Islam dan 90% non-muslim.

Suara non-muslim naik pesat, dari 70% tahun 2014, menjadi 90% di tahun 2019. Kenaikan yang fantastis.

Menyimak pelaksanaan KLB Partai Gerindra, dapat dibaca, Prabowo ingin “meng-kopi:”
- Formula kemenangan Jokowi: 48% Islam + 90% non-muslim pada Pilpres 2024 nanti.

Apa kaitannya dengan Pilwako Tangsel?
------------------------------------------

Hasil poling, RMOL Banten


Tiga pasangan yang akan bertarung dalam Pilwako Tangsel adalah:
- Muhammad dan Rahayu Saraswati
- Siti Nur Azizah dan Ruhama Ben
- Benyamin dan Pilar Saga.

Adalah fakta, hanya Rahayu Saraswati satu satunya yang Nasrani. Dengan demikian, bukan hal mustahil, pasangan Muhammad – Rahayu akan meraup 100% suara non muslim.

Kalau angka 100% terlalu optimis, adalah hal yang biasa biasa saja, jika Muhammad – Rahayu kemungkinannya dapat suara di atas 50% atau 70% dari non muslim.

Bukan hanya mengandalkan beragama Nasrani, Rahayu lebih jauh sudah melakukan berbagai upaya untuk meraih suara maksimal:
- program kerja untuk minoritas
- pemberdayaan perempuan
- pendekatan dengan “buzzer” yang mendukung Jokowi

Bagaimana dengan suara dari umat Islam?

Ini pertarungan 3 pasangan, maka untuk menang, TIDAK perlu seperti Jokowi, yaitu butuh suara 48% dari umat Islam.

Muhammad – Rahayu memerlukan dukungan umat Islam “cukup” 35% saja.

Hanya sekedar info, dari Poling yang dilakukan RMOL Banten, Muhammad – Rahayu mendapatkan angka 60%+
Meskipun ini bukan poling “serius,” akurasinya diragukan, tapi bisa ditarik kesimpulan:
- Pasangan Muhammad - Rahayu sudah dikenal luas masyarakat.
- Kampanye program program kerja, baik langsung dan melalui media (mainstream dan sosial) akan mudah dilakukan.

Jika Muhammad – Rahayu MENANG, maka rumus 48% + 90% dengan modifikasi dan varian variannya akan diaplikasikan di Pilpres 2024.

Mari kita tunggu!!

Tuesday, June 23, 2020

Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam Timangan Istana

Ganjar dan Khofifah

Baru saja diumumkan pemenang “new normal,” dimana daerah yang dianggap “sukses” menangani Covid-19 dapat ganjaran dari istana.

Untuk level Propinsi, ada EMPAT hal menarik dari hadiah ini:

1) 6 dari 7 kategori jatuh ke tangan propinsi yang memenangkan Jokowi dalam pilpres 2019

2) Dua propinsi yang menjadi lumbung suara Jokowi, yaitu Jatim dan Jateng adalah diantara pemenang. Bahkan Jatim mendapat hadiah di dua kategori.

3) Dua propinsi, yaitu Jakarta dan Jabar TIDAK termasuk dalam daftar pemenang

4) Wanti wanti dari panitia:”Jangan PILIH pertahana yang Gagal Menangani Covid-19.” Anda pasti tahu arahnya ke mana.
--------------------------------------------------------
Posting saya tertanggal 12 June 2020: Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?

Dalam kolom komentar, ada saya sebutkan bahwa Gubernur Jawa Timur lebih “menggiurkan” ketimbang Jawa Tengah. Dua hadiah untuk Jawa Timur “membuktikan” “benarnya” komen saya.

Khofifah adalah “anak manis”, dari menteri diizinkan Jokowi untuk ikut pemilihan gubernur, dan MENANG. Balasan Khofifah, memenangkan Jokowi.

Padahal, menurutkan teman yang bekerja di salah satu lembaga penelitian di Singapura, “exit poll” yang dia lakukan menunjukkan angka “imbang” antara Jokowi dan Prabowo.

Soal suara di Jatim, ada saya buat coretan dengan judul:”Angka yang Janggal di Jatim.”

Tapi, saya dan teman TIDAK berani menyimpulkan bahwa hasil Pilpres 2019 apakah Sah atau TIDAK SAH. Kenapa? Lain kali saja dibahas.
-----------------------------------------------------------------

Terus, apa maksudnya dengan judul: “Pilpres 2024 – Dua Terbilang Dalam Timangan Istana?”

Ada apa dengan Jabar dan DKI?
---------------------------------------------------------------

Ada istilah “stick and carrot” dalam politik. DKI dan Jabar mendapat “gebukan” dari istana.

Untuk DKI, pasti sudah bisa anda raba raba. Sedangkan Jabar, sudah saya komen di posting sebelumnya bahwa RK mempermalukan presiden, kalah dua kali berturut turut di wilayahnya. “Anak tak tahu diuntung!”
----------------------------------------------------

Presiden negara mana saja punya keinginan agar warisan “kebijaksanaannya” dan dirinya sendiri (beserta keluarga) aman aman saja setelah tidak menjabat.

Memang benar, selama Ganjar gubernur, tidak ada yang menonjol di Jateng. Tapi jabatan Ganjar masih ada sekitar 3 tahun, masih punya kesempatan untuk “menarik” perhatian publik.

Jika memang Ganjar menjadi anak “timangan” Jokowi, maka beliau akan mendapat jabatan di seputar istana sekitar tahun 2023 nanti. Berpeluang untuk tampil di panggung nasional.

Khofifah sendiri masih punya waktu panjang juga, ada 4 tahun sampai 2024 nanti. Banyak hal bisa dikerjakan untuk “mencuri” perhatian nasional.

Gabungan SUARA dari propinsi Jatim dan Jateng, terbukti menjadi KUNCI kemenangan 4 kali pilpres di era reformasi.

Kita tunggu saja pesta demokrasi 2024 nanti!

Friday, June 12, 2020

Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?

Susi dan AHY sedang berbincang

Benar, masih terlalu jauh bicara Pilpres 2024, ini hanya coretan imajinasi saja. Sekedar iseng kala “carut marut” pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Jika anda menyimak pilgub DKI 2017, salah satu poling yang “menggemparkan” adalah Susi Pudjiastuti berada di posisi atas.

Soal ini pernah ditulis di Kompasiana oleh seorang teman, saya memberi komentar kira kira: “Buk Susi lebih dibutuhkan pada posisi menteri, kemungkinan besar beliau tidak diizinkan presiden untuk maju di pilgub DKI 2017.”
---------------------------------------------

Terus...apa hubungannya dengan judul: Pilpres 2024 – Akankah Giliran Jawa Barat?

Dan apa pula hubungannya dengan AHY?

Dari presiden yang “TERPILIH” atau DIPILIH oleh PPKI, MPRS, MPR atau oleh rakyat langsung, TIDAK termasuk yang MENGGANTIKAN presiden sebelumnya (BJ Habibie dan Megawati), mereka berasal dari:

- Sukarno : Jatim
- Suharto : Yogyakarta
- Gus Dur : Jatim
- SBY : Jatim
- Jokowi : Jateng

Sedangkan jumlah daftar pemilih presiden 3 besar Indonesia, berdasarkan data tahun 2019:
- Jawa Barat : 33 juta
- Jawa Timur : 30 juta
- Jawa Tengah : 28 juta

Ada dua catatan penting dari data 3 besar pemilih tersebut:
Catatan 1 - Belum ada presiden dari Jawa Barat semenjak Indonesia merdeka, padahal Jabar adalah pemilik suara terbesar di Indonesia.

Catatan 2 – Berdasarkan “teori peluang,” kombinasi Jabar dan Jatim memiliki suara TERBANYAK yaitu 63 juta pemilih.

Sudah bisa anda TEBAK, siapa dan dari daerah mana kombinasi yang BERPELUANG paling BESAR untuk menang pilpres 2024.

Keunggulan Susi adalah berpengalaman di pemerintah, dan TIDAK usah ditanya“asam garamnya” di sektor swasta. Dan tercatat sebagai salah satu orang kaya Indonesia dengan duit triliunan rupiah

AHY sendiri, meskipun NOL pengalaman di pemerintahan, ya, paling tidak, sangat mengerti seluk beluk militer.

Menariknya, kedua orang ini punya STAMINA luar biasa. Susi Pudjiastuti adalah pemegang “license to flight” dari Florida, USA.

Kemudian, anda pasti tahu bahwa AHY bisa berlari 10 km dengan beban di pundak, serta berjalan kaki dari pagi sampai sore tanpa lelah.

Jika mereka maju pilpres, maka kampanye 2024 akan riuh rendah, karena mereka bisa berada di titik manapun di Indonesia, tanpa letih!

Siapa kira kira pasangan pilpres 2024 lainnya?

Stay tune!