Sawan Fibrosis

Sunday, February 7, 2021

Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 4

Buah jeruk di belakang rumah

Sebelum membaca bagian 4, ini bagian 1, 2 dan 3:

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 1.

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 2.

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 3.

Aku telah dibuatnya terpesona. Dimana dia dikenal sebagai “lelaki jenius” setengah gila.

Kemampuannya mengelola laboratorium mengundang perhatian, tak pernah kuketahui sebelumnya, inilah diantara alasan kenapa aku menempel pada diri dan laboratorium dia, dan tetap sulit agar namaku dimasukkan ke dalam tulisan tulisan ilmiah bersama.

Aku terus mengamati kerja si jenius itu. Sehingga, aku keliatan seperti ragu, dan bodoh. Tapi aku faham bahwa hal ini akan berbuah manis di akhir nanti.

Hal ini menyebabkan aku siap ketika Les mengundangku untuk bersama sama mengikuti sebuah konferensi di Bloomsbury pada suatu hari. Konferensi ilmiah itu sebenarnya rutin, tapi Les berapi api dengan pemberitaan tentang konferensi tersebut.

Setelah itu kami berjalan melalui jalan yang bernama “Charing Cross Road” untuk mencari pizza, cukup jauh dari areal universitas, tujuan sebenar untuk menghindar dari rekan rekan seprofesi – hanya ada kerumunan kecil di depan theater, menunggu pertunjukan dimulai di “Leicester Square.”

Les berharap aku bersumpah menjaga rahasia. Dia butuh keyakinan, dan aku senang memenuhi keinginan Les. “Aku telah mewawancarai banyak sekali donor darah akhir akhir ini,” dia berkata kepadaku. “Kelihatan bahwa sementara ada yang ketakutan menjadi donor darah, tetapi donor tetap tiba tiba muncul dalam jumlah besar, sehingga suplai darah bertambah.”

Baguslah,” kataku. Aku tidak memasalahkan tentang suplai darah. Di Austin, Texas, aku senang melihat orang orang ke mobil “Palang Merah” untuk menjadi donor darah. Tapi, aku tidak punya waktu dan tertarik untuk menyumbangkan darah.

Aku mengenal seseorang, namanya Forry, dia mulai menyumbangkan darahnya ketika usia 25 tahun, waktu jaman perang. Dia pasti sudah menyumbangkan darah sebanyak 35 sampai 50 galon sampai hari ini."

Aku telah salah hitung. “Tunggu. Fory mestinya telah melewati batas umur saat ini.”

Tepat! Fory mengakui ketika ditanya. Sebenarnya, dia tidak berkeinginan untuk berhenti menjadi donor darah meskipun sudah berusia 65 tahun. Pria keras dengan bekas operasi. Ketika “Gallon Club” merayakan masa pensiun, Fory sebenarnya telah mendaftar dengan nama dan usia palsu di beberapa bank darah di beberapa kabupaten.”

Aneh. Tetapi tindakan yang tidak membahayakan. Aku duga Fory hanya ingin merasa bahwa dia dibutuhkan. Dia bisa bercanda dengan para perawat dan menikmati makanan yang disediakan…. Per dua bulan, dia selalu dihitung oleh orang orang yang bersahabat dan selalu menghargai dirinya.”

Hey. Karena aku memmentingkan diri sendiri, tidak berarti aku tidak bisa memperkirakan perilaku orang orang baik. Sebaliknya, begitu juga dengan orang orang yang punya motivasi sebagai penghisap darah.

Aku menemukan beberapa orang seperti itu, dan menyebut mereka sebagai pecandu. Aku tidak pernah menghubungkan mereka dengan kelompok lainnya, yaitu kelompok metamorfosa.”


# Bersambung.

Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: The Giving Plague oleh David Brin

Cerpen ini adalah pemenang kedua "Hugo Award."

Thursday, February 4, 2021

Bisakah Pasien Covid 19 Menjadi MANDUL?

Pohon gersang di musim dingin

Banyak literatur tentang kualitas kesuburan (fertilitas) seorang lelaki, diantaranya Mayo Clinic, 2021. Dimana fertilitas lelaki ditentukan oleh diantaranya:

- jumlah sel sperma
- gerakan sperma
- kualitas semen pada sperma

Adalah fakta bahwa kualitas fertilitas pria menurun secara global. Beberapa faktor penyebabnya:

- menghirup pestisida
- obesity
- merokok
- stress
- terdedah oleh bahan kimia tertentu
- infeksi dan sakit tertentu.
- faktor gaya hidup

Pertanyaannya: Bisakah Pasien Covid 19 Menjadi MANDUL?

Ya, BISA!

Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasi oleh “the Journal Reproduction,” dan kemudian dilansir oleh CNN Amerika Serikat tanggal 29 Januari 2021 bahwa:

- pria yang terinfeksi virus Sars Cov 2 (corona virus) bisa mempengaruhi tingkat fertilitas.

Bahkan jika sakit parah oleh Covid 19, bukan tak mungkin bisa mengakibatkan MANDUL pada lelaki.

Kesimpulan ini didapat setelah melakukan observasi pendahuluan terhadap pria yang terkena infeksi dan pria yang non infeksi (sehat), dimana pria yang terifeksi Covid 19:

- terjadi penurunan jumlah sel sperma
- rusaknya kualitas semen sperma

Hati hati!

Jaga kesehatan diri!

# Dimodifikasi dari tulisan saya dalam bahasa Inggris:

- May Covid 19 Reduce Men’s Fertility? - Virus 36.

Tuesday, February 2, 2021

Coklat Strawberry Buatan Ibu Rumah Tangga - Hadiah Favorit Hari Valentine di Amerika Serikat

Strawbery yang dilapisi coklat.

Setiap tahun, tepatnya 14 Februari, masyarakat di berbagai negara memperingati hari “valentine.”

Cara memperingatinya, tentu saja beda beda di setiap negara. Di Amerika Serikat, salah satu cara memperingati hari valentine adalah bagi bagi hadiah.

Hadiah itu bisa untuk atau dari:

- orang tua

- istri

- suami

- anak

- teman

- pacar

- guru

- bahkan tetangga.

Jangan bayangkan harga hadiah tersebut mahal atau wah. Tentu saja tidak. Tujuannya hanya untuk membuat “happy” atau “surprise” si penerima.


Coklat warna gelap melapisi strawbery

Bisa buatan sendiri, apakah itu kerajinan tangan atau makanan “home made.” Pokoknya yang penting “happy.”

Diantara hadiah favorit adalah Coklat strawbery atau candy yang diproduksi oleh usaha kecil menengah.

Selain strawbery yang berlapis coklat, diantara hadiah favorit lainnya adalah:

- Buah buahan

- Karangan bunga

- Cangkir unik untuk minum kopi atau teh

- Kaus kaki

- Baju kaos

- Lilin

- Buku

- Botol unik untuk garam atau gula

- peralatan dapur

Dua foto strawbery berlapis coklat di atas adalah buatan tetangga (ibu rumah tangga) yang service tambahannya adalah antar langsung ke si penerima hadiah.

Jadi, kita kasi alamat si penerima. Bayar dan beres!!

Sunday, January 31, 2021

Bisakah Gula Darah Tidak Normal Menyebabkan Badan Gemetar? - Sakit Diabetes 8

Spring wreath, hanya ilustrasi.


Fluktuasi gula dalam darah bisa dialami oleh penderita diabetes atau siapa saja dalam ritme harian. Faktor penyebabnya:

- kondisi kurang sehat

- kadar insulin

- masalah dengan metabolisme tubuh.


Jadi, berapa rentang normal sebenarnya? Ini rentang normal kandungan gula dalam darah kita:

- 70 mg/dL sampai 130 mg/dL


Gula dalam darah dikatakan TIDAK normal (abnormal), jika berada di bawah atau di atas kisaran normal:

- 140 to 199 mg/dL, dikatakan dalam rentang pra diabetes

- di atas 200 mg/dL, pasien diabetes.


Gula dalam darah diindikasikan terlalu rendah jika di bawah 54 mg/dL, dan terlalu tinggi jika berada di kisaran atas 400 mg/dL. Kondisi ini bisa dikategorikan sebagai “medical emergency.”

Berikutnya, bisa menyebabkan tubuh gemetar (kejang), terutama ketika kandungan gula dalam darah berada di bawah normal. Namun demikian, sangat jarang terjadi, bila gula darah di atas normal.


Dalam posting ini, yang kita maksud gula darah rendah adalah kandungan gula dalam darah berada di bawah 30 mg/dL. Kondisi ini bisa menyebabkan otak tidak berfungsi semestinya, karena kekurangan energi dari sumber gula (glukosa).


Tidak berfungsinya otak, karena berkurangnya cel neuron di dalamnya, sehingga menyebabkan gemetar (kejang). Beberapa gejala rendahnya gula dalam darah sehingga tubuh gemetaran:

- cemas

- bingung

- keringatan

- bergumam

- ngantuk


Kejang (gemetar) yang tidak diobati akan menyebabkan diri kehilangan kesadaran (tidak sadar), kerusakan otak dan bahkan kematian. Ketika sedang gemetaran, solusi tercepat adalah:

- minum jus buah buahan

- makan snack yang berkalori tinggi

- hisap tablet glukosa

- minum satu sendok madu.


# Diterjemahkan dengan modifikasi dari artikel bahasa Inggris:

Can Abnormal Blood Sugar Lead to Seizure? - Diabetes 8 | Tanza Erlambang Update

Friday, January 29, 2021

Triliunan Rupiah Pasar Impor Nenas di Amerika Serikat

Fig 01- Nenas, dijual di pasar Amerika

Diantara produk buatan Indonesia yang bisa ditemui di Amerika Serikat adalah bumbu masakan Indofood:

Are Seasonings of Indonesian Food Sold in America?

Potensi keripik pisang sebenarnya sangat besar, tetapi belum dimanfaatkan oleh negara kita:

- Ada Dijual Keripik Pisang di Amerika Serikat.

Nenas diantara produk pertanian dari negara negara tropis yang berpotensi untuk masuk pasar Paman Sam.

Diperkirakan, Amerika impor nenas tak kurang dari Rp10 triliun per tahun. Top 5 besar negara yang menguasai pasar adalah:

- Costa Rica

- Honduras

- Mexico

- Guatemala

- Thailand


Fig 02- Nenas yang sudah dikuliti

Dari negara Asia Tenggara, hanya Thailand yang bisa memanfaatkan pasar Amerika Serikat.

Selanjutnya, berapa harga nenas di pasar Amerika Serikat?


Fig 03- Nenas yang sudah dipotong potong, siap untuk dikonsumsi

Harga nenas yang masih terbungkus kulit adalah:

# US$ 4,56, jika dirupiahkan sekitar Rp64.000 (enam puluh empat ribu rupiah) per kilogram.

Sedangkan harga nenas yang sudah dipotong potong, siap disantap adalah:

## US$ 8,56, dalam rupiah kira kira Rp120.000 (seratus dua puluh ribu rupiah) per kilo.

Bayangkan saja, jika anda membeli satu potong nenas di warung!

Pasti bikin kesal membayarnya!!

Semoga nanti potensi pasar ini bisa dimanfaatkan oleh petani nenas negara kita, Indonesia.

Wednesday, January 27, 2021

Bunga Bank Negatif di negara Denmark – Anti Riba - Minjam Uang Dapat Uang

Bunga di belakang rumah, hanya ilustrasi

Pada tulisan lalu, saya menulis tentang “harga minyak negatif” (Why does Oil Price Go Negative in the Market? - Part 1 | Tanza Erlambang Update dan Why does Oil Price Go Negative in the Market? - Part 2 | Tanza Erlambang Update), artinya, jika kita membeli minyak, maka kita dapat minyak GRATIS, plus dikasi uang.

Apa pula artinya bunga bank negatif?

Ya, artinya jika anda meminjam uang, maka anda akan dapat uang. Begini ilustrasinya agar anda mudah memahami:

- Jika bunga bank negatif 10% atau -10% (minus 10%)

- kemudian, seandainya anda meminjam Rp 100 juta

Maka pihak bank akan memberikan uang Rp10 juta kepada anda. Arti lain: pinjam Rp100 juta, cukup bayar Rp90 juta.

Negara mana yang memberlakukan bunga bank negatif?

Pertama kali dilakukan oleh negara Denmark!

Ya, Denmark adalah negara KAFIR.

Biar anda TIDAK menuduh saya BOHONG atau hoax, silahkan baca laporan International Monetary Fund (IMF) tahun 2016.

Apa yang menjadi latar belakang pemberlakuan bunga bank negatif?

Dan negara mana saja yang memperlakukan bunga bank negatif?

Kenapa Indonesia TIDAK minjam ke negara yang berbunga bank negatif?

-------------------------------

Sekitar 10 tahun lalu di Denmark, ada gejala jumlah anak muda yang TIDAK menikah bertambah banyak. Salah satu alasannya karena SULIT untuk memiliki rumah, ketika kemudian harus membesarkan anak anak.

Pemerintah Denmark melakukan “eksperimen” bunga bank negatif untuk pinjaman uang agar bisa memiliki rumah pertama pasangan yang baru MENIKAH.

Ada dua hasil eksperimen ini:

1) Ternyata anak anak muda jadi mau menikah, karena bisa punya rumah dengan pinjaman bunga bank negatif

2) Industri property tumbuh subur, dan menyebabkan ekonomi Denmark menggeliat.

Denmark kemudian menerapkan bunga bank negatif untuk sektor sektor lainnya seperti:

- pertanian

- perikanan

- peternakan

- dan semua usaha menengah kecil.

-----------------------------------

Melihat eksperimen bunga bank negatif sukses, maka di tiru oleh negara negara:

- Swedia (menurut Wikipedia, Swedia negara pertama yang menerapkan bunga bank negatif, sementara badan resmi IMF menyebut Denmark. Saya percaya IMF, karena badan resmi)

- Swiss

- Jepang


Kenapa Indonesia TIDAK minjam ke negara yang berbunga bank negatif?

Untuk bunga hutang saja, tahun 2020, Indonesia harus membayar sekitar Rp335 triliun.

Pertanyaan ini sebaiknya diajukan ke pemerintah. Misteri.


# Article dalam bahasa Inggris: 

Monday, January 25, 2021

Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 3

Pemandangan di salah satu sudut kota di selatan Amerika

Sebelum membaca bagian 3, ini bagian 1 dan 2:

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 1.

- Pada Sebuah Wabah Penyakit – Cerpen 3 – bagian 2.

Les menunjukkan carta lain, yaitu:

HARMLESS--> KILLER!--> SURVIVABLE ILLNESS-->
INCONVENIENCE--> BENIGN PARASITISM--> SYMBIOSIS

Kamu bisa melihat bahwa carta ini sama dengan carta lainnya, menunjukkan titik di mana asal penyakit menghilang.” “atau bersembunyi.”

Tentu. Seperti bakteri E. coli yang berlindung di dalam sistem pencernaan (usus). Tidak diragukan bahwa nenek moyang bakteri E.coli telah membunuh nenek moyang manusia dalam jumlah besar, kemudian pelan pelan berubah menjadi simbiosis yang bermanfaat. Sekarang, telah menjadi bakteri yang membantu pencernaan manusia.”

Sama halnya dengan virus dan penyakit lainnya yang diturunkan seperti kanker dan rematik artitis. Hanya sementara saja sebagai penyakit. Pelan pelan kita punya “gen” akan “bersahabat” secara nyaman dengan mereka. Mereka akan menjadi keragaman genetik yang siap menghadapi tantangan ke depan. Genetik kitapun sebenarnya masuk ke sel sebagai penyerang (musuh) …..”

Gila. Untungnya, Les tidak mencoba untuk memimpin riset laboratorium berdasarkan diagram “ajaib” yang dia kreasi. Kami sangat prihatin dengan lembaga lembaga pendanaan. Les tahu bahwa lembaga pendanaan tidak tertarik untuk mendanai penelitian bahwa nenek moyang manusia berasal dari virus. Lembaga itu mengingikan kami untuk melawan infeksi virus itu sendiri.

Jadi, Les mengkosentrasikan tim riset pada vektor virus.

Ya, virus memerlukan vektor, bukankah begitu. Maksudku, jika anda membunuh seseorang, anda perlu melarikan diri dari korban. Untuk kasus vektor, jika inang (host) terlalu tangguh, maka penyakit (virus, bakteri) akan menghindar.

Bahkan jika penyakit berdamai dengan tubuh manusia, seperti yang dikatakan Les. Tapi, penyakit akan tetap menyebar ke mana mana.

Aku faham. Ini hanyalah seleksi alam. Penyakit yang secara tidak sengaja menemui vektor yang “baik,” akan menyebar. Sebaliknya yang tidak menemui vektor, tidak akan menyebar. Hal ini kadang kadang dengan maksud tertentu……

Flu menyebabkan kita bersin. Salmonella memberi kita diare. Virus smallfox menyebabkan bintik kemerahan. Hal ini adalah cara terbaik untuk berkoloni.

Wow, siapa tahu? Apakah virus jaman dahulu kala telah menyebabkan bibir kita seperti saat ini, sehingga kita ingin bericiuman? Mungkin hal ini adalah proses “kerjasama” antara virus dan bibir, menurut Les…. Konsepnya, bibir kita seperti saat ini, sementara si virus telah lama punah.

Sehingga laboratorium kami mendapat dana hibah yang besar untuk mempelajari vektor, bukan untuk membuktikan bahwa nenek moyang manusia berasal dari virus. Les mendisain diagram yang menggambarkan bagaimana infeksi bisa menjangkiti seseorang. Dan mendisain bagaimana peneliti bisa mengatasinya.

Pertama, Les sangat perhatian dengan kepanikan dan rumor yang menyebar tentang supplai darah di Inggris. Beberapa operasi pasien terpaksa ditunda. Di Amerika juga ada desas desus, dimana orang kaya menyimpan darah, untuk kemudian dipakai oleh dirinya sendiri di kemudian hari.

Semua ini menyebabkan Les risau. Bahkan, lepih parah lagi, banyak donor darah yang tak mau menyumbangkan darah, karena desas desus mereka bisa terinfeksi.

Tak seorangpun yang tertangkap berkenaan dengan desas desus tentang darah… Tak seorangpun yang tertular HIV karena menerima darah donor, karena ada test antibody untuk mencegahnya.

Les berkeinginan bahwa desas desus bodoh tentang supplai darah ini berakhir selamanya dengan study definitif tentang vektor.

Virus yang hampir selesai proses hidupnya akan menjadi baik. Yang telah terseleksi akan kelihatan “low profile, dan akan menyenangkan inangnya. Aku mungkin bahkan bisa menemukan yang benar benar telah menguntungkan tubuh manusia, hubungan commensalisme istilahnya.”

Commensalisme pada manusia yang belum bisa ditemukan,” aku mengendusnya dengan penuh keraguan.

Dan kenapa tidak? Jika tidak ada penyakit yang terlihat, kenapa kita harus mencarinya!. Ini akan membuka lapangan ilmu baru”


# Bersambung.

Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: The Giving Plague oleh David Brin

Cerpen ini adalah pemenang kedua "Hugo Award."