Sawan Fibrosis

Wednesday, February 5, 2020

Menggunakan Kekuatan Tenaga – Cerpen 2 – bagian 3

Hanya ilustrasi (credit to best-wallpaper)

Sebelum membaca bagian 3 ini, sebaiknya membaca bagian 1 dan 2 terlebih dulu:

Kedua orang tua malu besar dan kemudian minta maaf. "Sikapmu jelek," kata si emak, merenggut dan mengguncang tubuh anak kecil itu dengan satu tangan. Pikir, apa yang telah kau lakukan pada bapak (dokter) yang baik......

Demi tuhan, kataku. Jangan sebut aku orang baik padanya. Aku datang ke sini hanya untuk memeriksa tenggorokannya yang mungkin sakit “diptheria” dan bisa saja mati karenanya. Tapi kata kataku tak mempengaruhi si bocah sama sekali.

Lihat ke sini, kataku kepada anak perempuan itu, kita akan memeriksa tenggorokanmu. Kamu cukup berumur untuk memahami apa yang aku katakan. 

Akankah kamu membuka mulutmu atau apakah kami yang akan memaksa membukanya?

Tidak bergerak. Bahkan ekspresi wajahnya tidak berubah. Pernafasan gadis itu terdengar cepat dan semakin cepat.

Perjuangan kemudian dimulai. Aku harus melakukan. Aku harus membuka tenggorakan demi perlindungan terhadap diri gadis kecil itu sendiri.

Tapi, pertama, terlebih dulu aku katakan kepada kedua orang tua si kecil bahwa semuanya tergantung pada mereka.

Aku jelaskan bahaya (sakit si kecil), kemudian mengatakan bahwa aku tidak akan memaksa untuk mendiagnosa tenggorokan anak mereka sepanjang mereka mau bertanggung jawab terhadap sakit si anak.

Jika kamu tidak melakukan apa yang diminta dokter, kamu harus ke rumah sakit,” emak menegur anaknya dengan keras.

Oh ya? Aku tersenyum sendiri. Akhirnya, aku menyukai bocah degil itu, kedua orang tua yang merasa terhina karena kelakuan si anak.

Dalam perjuangan berikutnya, kedua orang tua semakin merasa terhina, hancur perasaan dan lelah, sementara itu si bocah kelihatan marah tak beralasan dalam upaya untuk menterorku.

Sang ayah mencoba yang terbaik, dan dia berbadan besar tapi adalah sebuah kenyataan si bocah anaknya sendiri, dia malu dengan tingkah si anak dan si ayah takut menyakiti, menyebabkan dia melepaskan pegangan saat kritis ketika aku hampir saja sukses, hal ini membuatku “hampir” membunuh si ayah.

Ayah juga ketakutan bahwa anaknya kemungkinan mengidap diphtheria, telah menyebabkan dia mengatakan kepadaku lanjutkan, lanjutkan meskipun dia hampir pingsan.

Sementara si emak maju mundur di belakang kami, mengangkat dan menurunkan kedua tangan dalam kesedihan dan ketakutan.

# Bersambung ke bagian 4
Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: The Use of Force oleh William Carlos Williams.

Cerpen ini dikarang sebelum tahun 1963. 

Sunday, February 2, 2020

Corona Virus – Unta, Kuda dan Kelelawar

Unta adalah “inang” type Corona virus penyebab MERS
(credit to The Sun)

Diduga, banyak type atau strain (jenis) Corona virus di alam, tapi hanya ada 7 type yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia:

1) 229E
2) NL63
3) OC43
4) HKU1
5) MERS (Middle East Respiratory Syndrome)
6) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
7) Wuhan Corona virus

Paling berbahaya adalah yang no 5, 6 dan 7. Karena telah menginfeksi beribu ribu orang, dan menyebabkan kematian.

Untuk masing masing MERS, SARS dan Wuhan: Berapa jumlah yang terinfeksi, berapa yang mati dan menyebar di berapa negara?



Indonesia masih “bebas” infeksi sampai 1 Februari 2020
(sumber: WHO, CDC, NHC)

MERS: Menginfeksi 2.494 jiwa, mati 858 dan menyebar di 27 negara
SARS: Menginfeksi 8.000 jiwa, mati 800 dan menyebar di 26 negara
Wuhan Corona virus: Menginfeksi 14.380 jiwa, mati 304 dan menyebar di 25 negara.

Mana yang paling PARAH? Untuk mengetahui yang terparah, mari kita hitung persentase kematian dari masing masing type virus.

Persen kematian yang disebabkan MERS: (858/2494) x 100% = 34,4%
Persen kematian yang disebabkan SARS: (800/8000) x 100% = 10%
Persen kematian yang disebabkan Wuhan Corona virus: (304/14.380) x 100% = 2,1%

Angka persen kematian Wuhan Corona virus yang 2,1% jauh dibawah MERS dan SARS.
---------------------------------------------------

Apa hubungannya dengan unta, kuda dan kelelawar?

Unta adalah inang virus corona MERS, pertama kali diidentifikasi di Jedah, Arab Saudi tahun 2012.

Selain Unta, hewan lain yang dipercayai sebagai inang virus Corona MERS adalah kelelawar, kucing dan baboon.

Untuk SARS, inang perantaranya adalah kuda, kelelawar, anjing, kucing, tikus dan kelinci.

Apa pula inang perantara untuk Corona virus Wuhan? Sampai hari ini BELUM diketahui.
-------------------------------------------

Sampai 1 Februari 2020, Indonesia BEBAS dari virus Corona Wuhan. Informasi ini berasal dari WHO dan sumber resmi Amerika (Center for Diseases Control) dan National Healthcare Corporation.

Benar, ada 8 pasien yang diduga terinfeksi:
- 2 sudah didiagnosa negatif
- 6 masih terus didiagnosa

Ada jutaan mis-informasi yang disebarkan melalui FB, twitter, Youtube, TikTok dan media sosial tentang virus Corona Wuhan.

Tujuannya adalah memanfaatkan orang orang BODOH untuk menciptakan keresahan masyarakat dan kemudian mengambil keuntungan ekonomi. 
---------------------------------------------------------

# Jika anda memang merasa BODOH, teruslah menyebar luaskan informasi yang TIDAK jelas.

## Di Tanah air, informasi yang kalau anda mau percayai, ya, yang berasal dari Depkes, IDI, Departemen Perhubungan dan TNI

### Pemda yang aktif menangani virus Corona Wuhan adalah:
- Pemda DKI Jakarta
- Pemda Sumatra Barat (Sumbar)
- Pemda Bali

Wednesday, January 29, 2020

Pengaruh Metabolisme Terhadap Sel Beta Dalam Pankreas – Sakit Diabetes 5

Level of glucose in the blood (credit to HiClip)

Salah satu dari tiga faktor yang menyebabkan kehancuran sel beta adalah faktor metabolisme (silahkan lihat posting sebelumnya: Apakah Ada Obat yang Mempengaruhi Pancreas untuk Memproduksi Insulin? - Diabetes 4)

Faktor metabolisme termasuk:
- hyperglycemia (level gula darah tinggi)
- keracunan glukosa (glucotoxicity)
- keracunan lipid (lipotoxicity)
- hypoxia

Hyperglycemia menyebabkan glucotoxicity, dimana tingginya gula darah bisa menyebabkan kematian sel beta.

Hyperglycemia itu sendiri disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah:
- konsumsi makanan (tidak mengikuti diet untuk penderita diabetes)
- minuman manis (terlalu banyak)
- kurang aktif (kurang bergerak)
- menderita sakit
- tidak minum obat diabetes
- tidak disuntik oleh insulin yang tidak fresh
- menggunakan obat yang mendorong tingginya gula darah.



Hyperglycemia caused of glucotoxicity (credit to PainAssist).


Glucotoxicity adalah kondisi gula darah yang tinggi dalam jangka panjang. Hal ini bisa menghancurkan sel beta secara fungsi dan struktural.

Rusaknya sel beta dan rusaknya jaringan sel yang berhubungan dengan produksi insulin punya efek terhadap:
- menurunkan produksi insulin
- meningkatkan resistansi insulin

Anda mungkin tahu bahwa “hyperglycemia” menyebabkan efek negatif terhadap beberapa organ atau jaringan sel seperti pembuluh darah.

Terganggunya suplai darah ke organ penting, dapat menyebabkan:
- tingginya resiko terkena stroke dan penyakit jantung
- masalah ginjal
- kerusakan mata
- masalah jaringan saraf

Dengan demikian, mengontrol gula darah adalah sangat penting bagi penderita sakit diabetes.

# Diterjemah dan dimodifikasi dari judul:

Sunday, January 26, 2020

Menggunakan Kekuatan Tenaga – Cerpen 2 – bagian 2

Boneka, hanya ilustrasi (credit to Etsy)

Sebagai seorang dokter, aku selalu memulai diagnosa dari kondisi tertentu: Apakah dia mengatakan sakit tenggorokan?

Orang tuanya serentak menjawab tidak.... tidak... Si anak mengatakan tidak sakit tenggorokan.

Apakah tenggorokanmu sakit? Tambah si emak ke anak. Tapi ekspresi wajah gadis kecil itu tidak berubah.

Sudah kamu cek dengan mengobservasi langsung?

Saya telah mencoba, kata si emak, tapi tak melihat apapun.

Saat kejadian, ada sejumlah kasus "diptheria" di bulan terakhir ketika si anak bersekolah dan kami telah menduga duga bahwa si anak terjangkit, meskipun tak seorangpun mengatakan hal yang sama. 

Baiklah, kataku, kita periksa tenggorokan dulu. Aku tersenyum dengan cara seorang dokter profesional dan bertanya nama si anak. Ayo, Mathilda, buka mulutmu dan kita lihat tenggorokanmu.

Tak terjadi apa apa.

Aw, ayo, aku membujuk, coba buka mulut agar aku bisa memeriksa tenggorokanmu.

Lihat, kataku dengan membuka kedua tangan lebar lebar, tidak ada sesuatu apapun di tanganku. Ayo buka, dan biar aku periksa.

Emak si anak berujar, ayo, betapa baiknya dokter denganmu. Buka mulut, seperti yang dia katakan padamu. Dokter takkan menyakitimu.

Aku cemas dengan gigi gemertak pelan. Jika tidak ada kata “menyakitimu,” aku mungkin telah memaksa anak perempuan itu.

Tapi, aku tak perlu terburu buru, bicara dengan lembut dan pelan terus membujuk si anak.

Saat aku menggerakkan kursiku agak sedikit mendekat, tiba tiba dengan gerakan seperti kucing, kedua tangan si anak berusaha mencakar mataku, dan hampir saja usahanya mengenai sasaran.

Kacamataku tersentuh dan melayang beberapa meter dariku, kemudian jatuh di lantai dapur. Untungnya tidak pecah

# Bersambung ke bagian 3
Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: The Use of Force oleh William Carlos Williams.
Cerpen ini dikarang sebelum tahun 1963.