Sawan Fibrosis: Penyakit Diabetes
Showing posts with label Penyakit Diabetes. Show all posts
Showing posts with label Penyakit Diabetes. Show all posts

Friday, February 26, 2021

Apakah Keton Acidosis Bisa Menyebabkan Kematian Penderita Diabetes? - Diabetes 9

Fig 01- Bunga Magnolia, hanya illustrasi

Ketone-acidosis adalah kondisi ketika tubuh mengakumulasi Ketone dan gula darah pada level yang berbahaya. Hal ini menyebabkan darah menjadi “acid,” dan bisa mematikan.

Kenapa bisa terjadi Ketone-acidosis? Terjadi karena tubuh kurang atau tidak cukup untuk memecah gula menjadi energi.

Untuk memahami kenapa gula darah tidak bisa dipecah, silahkan baca:

- Apa yang Dimaksud dengan Diabetes type 2? - Sakit Diabetes 1.


Kemudian, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Pembakaran lemak menghasilkan Keton (asam), sehingga disebut Ketone-acidosis.

Pasien diabetes Type 1 sangat rentan terhadap Ketone-acidosis. Jika tidak dirawat dalam periode tertentu (jangka panjang) bisa mengancam hidup, bahkan bisa menyebabkan “koma” atau bahkan kematian.

Hal ini terjadi karena “acid” yang berlebih lebihan dalam darah (karena kosentrasi Ketone yang terlalu tinggi) bisa menyebabkan sistem tubuh berhenti bekerja.


Fig 02- Sebuah gereja tua, hanya ilustrasi

Diantara tanda tanda terjadinya “diabetic Ketone acidosis” adalah sebagai berikut:

- Hyperglycemia (tingginya gula darah)

- Selalu buang air kecil yang mengandung tingginya level Ketone.

- Merasa lelah (merasa lemah badan)

- Haus

- Kulit dan bibir kering

- Muntah muntah


Fig 03- Pohon diseimuti embun di musim dingin (winter)

Ringkasan yang bisa dibuat agar bisa menghindari Ketone-acidosis untuk penderita pasien diabetes type 1, ditulis oleh Mayo Clinic ( 2019):

- rawat diabetes melalui medikasi rutin, diet berkualitas dan olahraga yang memadai

- monitor gula darah secara harian dan usahakan tetap di kisaran normal.

- Monitor kadar Ketone di air kencing memakai Ketone test kit.

- sudah barang tentu pasien diabetes type 1 perlu bantuan emergency secepatnya jika curiga dengan kondisi Ketoacidosis.


Hanya sekedar info bahwa sekitar 30 juta orang menghadapi masalah Ketoacidosis di Amerika Serikat.


Reference:

Mayo Clinic. 2019. Diabetic Keoacidosis. Retrieved from Mayo Clinic Org.

# Judul asli dalam bahasa Inggris:

Can Diabetic Ketone-acidosis Lead to Death? - Diabetes 9 | Tanza Erlambang Update

Sunday, January 31, 2021

Bisakah Gula Darah Tidak Normal Menyebabkan Badan Gemetar? - Sakit Diabetes 8

Spring wreath, hanya ilustrasi.


Fluktuasi gula dalam darah bisa dialami oleh penderita diabetes atau siapa saja dalam ritme harian. Faktor penyebabnya:

- kondisi kurang sehat

- kadar insulin

- masalah dengan metabolisme tubuh.


Jadi, berapa rentang normal sebenarnya? Ini rentang normal kandungan gula dalam darah kita:

- 70 mg/dL sampai 130 mg/dL


Gula dalam darah dikatakan TIDAK normal (abnormal), jika berada di bawah atau di atas kisaran normal:

- 140 to 199 mg/dL, dikatakan dalam rentang pra diabetes

- di atas 200 mg/dL, pasien diabetes.


Gula dalam darah diindikasikan terlalu rendah jika di bawah 54 mg/dL, dan terlalu tinggi jika berada di kisaran atas 400 mg/dL. Kondisi ini bisa dikategorikan sebagai “medical emergency.”

Berikutnya, bisa menyebabkan tubuh gemetar (kejang), terutama ketika kandungan gula dalam darah berada di bawah normal. Namun demikian, sangat jarang terjadi, bila gula darah di atas normal.


Dalam posting ini, yang kita maksud gula darah rendah adalah kandungan gula dalam darah berada di bawah 30 mg/dL. Kondisi ini bisa menyebabkan otak tidak berfungsi semestinya, karena kekurangan energi dari sumber gula (glukosa).


Tidak berfungsinya otak, karena berkurangnya cel neuron di dalamnya, sehingga menyebabkan gemetar (kejang). Beberapa gejala rendahnya gula dalam darah sehingga tubuh gemetaran:

- cemas

- bingung

- keringatan

- bergumam

- ngantuk


Kejang (gemetar) yang tidak diobati akan menyebabkan diri kehilangan kesadaran (tidak sadar), kerusakan otak dan bahkan kematian. Ketika sedang gemetaran, solusi tercepat adalah:

- minum jus buah buahan

- makan snack yang berkalori tinggi

- hisap tablet glukosa

- minum satu sendok madu.


# Diterjemahkan dengan modifikasi dari artikel bahasa Inggris:

Can Abnormal Blood Sugar Lead to Seizure? - Diabetes 8 | Tanza Erlambang Update

Sunday, March 15, 2020

Apa itu Hypoxia dan Bagaimana Dia Berhubungan Dengan Diabetes? - Sakit Diabetes 7

Illustration effect of hypoxia on cells or tissues
(credit to Osmosis, YouTube)

Kita telah berdiskusi tentang dua faktor metabolisme, yaitu glucotoxicity dan lipotoxicity pada dua artikel sebelumnya:


Kemudian, kita akan sedikit bicara tentang faktor metabolisme yang disebut dengan istilah ““hypoxia” pada artikel ini.

Seperti yang ditekankan oleh WebMd (2019) bahwa hypoxia adalah kondisi di mana kandungan oksigen di jaringan tubuh rendah akibat rendahnya oksigen di dalam darah.

Dengan demikian, dapat dikatakan, darah tidak bisa membawa oksigen yang diinginkan dari darah ke jaringan tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan “luka” pada sel dan tidak berfungsi beberapa organ tubuh.



Illustration of wide effects of hypoxia (credit First Aid).

Tergantung pada lamanya penderitaan, pengaruh hypoxia pada tubuh (organ) manusia, dari mulai tidak ada masalah sampai ke pengaruh yang ringan, dan bisa juga sampai ke kematian:
- Sakit kepala
- Sulit bernafas (kecepatan bernafas meningkat)
- detak jantung meningkat
- tubuh tidak bekerja dengan baik
- otak berhenti berfungsi
- kerusakan otak permanen
- mati

Kemudian, pertanyaan yang mesti dijawab: apa hubungan antara hypoxia dan diabetes?

Beberapa literatur menyebutkan bahwa hypoxia dan makanan yang berlebihan telah menyebabkan obesity, kemudian menyebabkan meningkatnya glukosa di darah dan diabetes. 

Dianjurkan untuk mencegah hypoxia dan makanan yang berlebihan untuk mencegah berat tubuh dengan cara:
- konsumsi diet sehat
- olahraga secara teratur
- kurangi pemakaian bahan kimia dan obat obatan

Diterjemahkan dari judul asli:

Tulisan lain tentang diabetes:

Reference

WebMd. 2019. What is Hypoxia. Retrieved from https: webmd.

Sunday, March 1, 2020

Bagaimana Lipotoxity Bisa Berhubungan dengan Diabetes? - Sakit Diabetes 6

Relation of beta cells, insulin and lipotoxicity 
(credit to Yoon et al, 2018).

Posting terdahulu berbicara tentang dua faktor metabolisme yaitu hyperglycemia (tingkat gula darah) dan keracunan gula (glucose toxicity).

Di artikel yang berjudul: Pengaruh Metabolisme Terhadap Sel Beta Dalam Pankreas – Diabetes 5, kita telah berdiskusi tentang “hyperglycemia.” Kemudian, kita akan berdiskusi faktor lain dari metabolisme yaitu “lipotoxicity.”

Lipotoxicity adalah istilah medik yang berhubungan dengan meningkatnya lemak (asam lemak bebas) di dalam darah. Ketika tingkat glucosa tinggi dalam darah, maka Lipotoxicity memiliki efek sebagai berikut:

- beberapa organ seperti liver dan otot akan resisten terhadap insulin
- generasi glukosa meningkat
- produksi insulin dalam pancreas akan menurun.
- menyebabkan kidney dan jantung tidak sehat

Sayangnya, efek negatif ini sangat berdampak pada penderita diabetes type 2 dengan berkurangnya sel beta dan berkurangnya produksi insulin dalam pancreas.


Illustration of beta cell damage (credit to ScienceDirect)


At cellular level, Lipotoxicity may induce:

Pada tingkat celluler, Lipotoxicity bisa menyebabkan:
- terjadi stress pada endoplasmic reticulum
- oxidative stress
- rusaknya sel beta, kemudian berdampak pada berkurangnya jumlah sel beta tersebut
- peradangan
- kematian sel

Untungnya, akibat negatif dari Lipotoxicity pada beta sel dapat diproteksi oleh beberapa faktor seperti adanya lactogens, incretins and estrogens.

Hormon hormon ini tidak hanya menekan efek “racun” pada lemak, tetapi juga bisa menstimulus fungsi serta perkembang biakan sel beta.

Akhirnya, dalam kasus ini, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak hanya gula, ternyata lemak juga menyebabkan kerusakan sel beta sehingga terganggu untuk memproduksi insulin.

References
Yoon, S, Oh et al. 2019. Fatty Acid-Induced Lipotoxicity in Pancreatic Beta-Cells During Development of Type 2 Diabetes. Endocrinol., 16 July 2018

# Diterjemah dan dimodifikasi dari judul:

Wednesday, January 29, 2020

Pengaruh Metabolisme Terhadap Sel Beta Dalam Pankreas – Sakit Diabetes 5

Level of glucose in the blood (credit to HiClip)

Salah satu dari tiga faktor yang menyebabkan kehancuran sel beta adalah faktor metabolisme (silahkan lihat posting sebelumnya: Apakah Ada Obat yang Mempengaruhi Pancreas untuk Memproduksi Insulin? - Diabetes 4)

Faktor metabolisme termasuk:
- hyperglycemia (level gula darah tinggi)
- keracunan glukosa (glucotoxicity)
- keracunan lipid (lipotoxicity)
- hypoxia

Hyperglycemia menyebabkan glucotoxicity, dimana tingginya gula darah bisa menyebabkan kematian sel beta.

Hyperglycemia itu sendiri disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah:
- konsumsi makanan (tidak mengikuti diet untuk penderita diabetes)
- minuman manis (terlalu banyak)
- kurang aktif (kurang bergerak)
- menderita sakit
- tidak minum obat diabetes
- tidak disuntik oleh insulin yang tidak fresh
- menggunakan obat yang mendorong tingginya gula darah.



Hyperglycemia caused of glucotoxicity (credit to PainAssist).


Glucotoxicity adalah kondisi gula darah yang tinggi dalam jangka panjang. Hal ini bisa menghancurkan sel beta secara fungsi dan struktural.

Rusaknya sel beta dan rusaknya jaringan sel yang berhubungan dengan produksi insulin punya efek terhadap:
- menurunkan produksi insulin
- meningkatkan resistansi insulin

Anda mungkin tahu bahwa “hyperglycemia” menyebabkan efek negatif terhadap beberapa organ atau jaringan sel seperti pembuluh darah.

Terganggunya suplai darah ke organ penting, dapat menyebabkan:
- tingginya resiko terkena stroke dan penyakit jantung
- masalah ginjal
- kerusakan mata
- masalah jaringan saraf

Dengan demikian, mengontrol gula darah adalah sangat penting bagi penderita sakit diabetes.

# Diterjemah dan dimodifikasi dari judul:

Wednesday, January 22, 2020

Apakah Ada Obat yang Mempengaruhi Pancreas untuk Memproduksi Insulin? - Sakit Diabetes 4

Vitamin B3(Niacin), hanya untuk ilustrasi

Pada posting sebelumnya (silahkan baca: Mengapa Pankreas Pasien Diabetes Type 2 Kurang Menghasilkan Insulin? - Diabetes 3), kami nenekankan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi “sel beta” untuk memproduksi insulin dalam pankreas.

Faktor faktor yang merusak “sel beta” dapat dibedakan paling tidak dalam tiga kelompok:
- Secara medis dan pharmacy
- Biologi atau metabolik
- Faktor lingkungan

Kita akan berdiskusi tentang efek obat terhadap “sel beta.” Beberapa obat yang memiliki efek negatif terhadap sel beta adalah:

- obat antimicrobial
- obat antidepressants
- Niacin (vitamin B3)
- obat anti seizure (sakit Parkinson)
- Obat HIV
- Obat Pneumonia seperti Pentamidine
- Glucocorticoids (obat asthma and rheumatic arthritis)
- Statin


Tablet Statin (credit to AARP)

Dua obat yang mendapat perhatian untuk kasus ini adalah Statin dan Niacin. Keduanya diberikan oleh dokter untuk menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.

Niacin adalah suplemen, artinya bahwa kita bisa membeli tanpa resep dokter. Dijual baik di apotik maupun di toko obat (di Amerika, bahkan dijual di kedai makanan)

Statin adalah obat yang harus dengan resep dokter. Selain untuk mengontrol kolesterol, Statin juga dipakai untuk melindungi jantung, dan menghindari stroke. Sangat disayangkan, Statin diduga bisa menyebabkan sakit diabetes.

Niacin sebagai Vitamin B3 adalah suplemen yang dapat mengurangi sakit arthritis dan menstimulasi fungsi otak. Dosis yang disarankan adalah 15 mg per hari.

Efek negatif Niacin adalah bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Dengan demikian bisa merusak sel beta, kemudian mempengaruhi pasien diabetes.

Terakhir, setiap pasien diabetes sebaiknya menyadari tentang efek negatif dari berbagai obat. Jika ragu, sebaiknya tanya dokter.

# Diterjemahkan dan dimodifikasi dari judul asli: